Menzogna II

1K 46 5
                                    

Terdapat kata kotor! Kalau ga nyaman, skip aja adegan ngeue nya🤡



✨️Menculik (21+)

Mendengar itu, amarah Dergan kembali menguar. Cowok itu kembali meraup bibir Dayana dengan kasar.

"Jangan salahin gue kalau kelewat batas, Dayana. Karena lo udah bikin gue marah." desis Dergan.

Air mata Dayana menetes. Akses pergerakannya pun terbatas karena tubuhnya tertindih tubuh Dergan.

"Inget, lo cuma milik gue."

Dergan langsung memanggut bibir bengkak Dayana. Kali ini lebih intens. Lidahnya mengabsen seluruh rongga mulut Dayana dengan paksa hingga mereka saling bertukar saliva.

"Enghh!"

Tangan Dergan meremat payudara Dayana yang menganggur. Air mata Dayana tidak dapat berhenti mengalir. Sungguh, dia benci perasaan sesak di dadanya saat Dergan menyentuhnya.

"Berhenti menangis, sayang." lirih Dergan menyatukan kening mereka untuk meraup oksigen sebanyak mungkin. Dengan pelan cowok itu mengusap air mata Dayana.

"Lepasin gue, Dergan. Gue... mohon..."

Dergan menggeram marah. "Kamu kenapa, sih, hah?! Aku ada salah apa sama kamu?! Bilang! Jangan tiba-tiba kayak gini!"

Bentakan Dergan itu membuat Dayana shock. Gadis itu mengepalkan tangannya. Dengan mengumpulkan keberaniannya, Dayana mengatakan yang sebenarnya.

"Karena gue tahu semuanya, Dergan! Sandiwara lo selama ini. Lo baik karena mau ngambil keperawanan gue, kan? Lo gak cinta sama gue, brengsek! Jadi tinggalin gue! Berhenti jadi tunangan gue dan kejar Chiara!" bentak Dayana berlinang air mata.

Dergan terkejut selama beberapa detik sebelum akhirnya terkekeh gila. Cowok itu melepaskan ikat pinggangnya dan mengikat kedua pergelangan tangan Dayana dengan paksa,

"Ya. Itu memang tujuan gue, Dayana. Ngambil keperawanan lo. Jadi, gue mau ambil hal itu sekarang!"

Mata Dayana kembali memanas saat Dergan tidak mengelak. Gadis itu menggigit bibirnya dan memberontak, "Sialan! Lepasin gue!" teriak Dayana emosi.

"Gamau, ah, nanti kamu kabur." lirih Dergan santai.

"Breng—akh!"

Dayana memekik saat Dergan melucuti bajunya. "A-apa-apaan lo, hah!" tangisnya semakin deras.

"Akhh!"

Dengan kasar Dergan meremat payudara Dayana. Memilin puting pink itu hingga mengacung tegak, lalu melumatnya tak sabaran.

"Der-derganhh!"

Senyum miring terbit di bibir Dergan, "Jadi kelemahan kamu disini, ya?" ujarnya menyentil puting itu dengan lidahnya.

"ANGHH!! J-janganhh!!"

Wajah Dayana mulai memerah karena hasrat. Napasnya memberat saat Dergan menguleni payudaranya layaknya adonan. Sesekali cowok itu mencubit dan mengelus putingnya gemas.

"Jangan tunjukin payudara kamu ke siapapun, sayang. Cuma aku yang boleh lihat ini." ujarnya mendongak menatap Dayana yang memejamkan mata.

Dayana ingin menangis kencang. Bagaimana bisa dia sange disaat genting seperti ini? Tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Bagian bawahnya mendadak becek hanya karena permainan tangan dan lidah Dergan di dadanya.

Cowok itu kembali mengecup tubuh Dayana. Di mulai dari dahi dan turun di pipi, "Jangan mikir buat putusin pertunangan ini. Aku menolak sekalipun kamu udah tahu yang sebenarnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSED (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang