"Secinta-cintanya dirimu dengannya, Lauhul Mahfudz tetaplah pemenangnya."🌹🌹🌹
Hari senin
Terlihat seorang gadis cantik tengah menuruni anak tangga dengan bibir mungilnya yang komat-kamit bersenandung ria.
"Morning, semuanya." sapa gadis itu riang_ketika sudah berada diruang makan.
"Biasakan salam, nak." tegur seorang pria bernama Zaid pada gadis yang diketahui bernama Aliya.
Gadis itu cengengesan menampakkan deretan giginya, "Lupa yah, lain kali diinget deh."
"Halah.. tiap hari ngomongnya gitu, tapi gak inget-inget juga." celetuk seorang pemuda diakhiri kekehan kecil, pemuda yang berstatus sebagai kakak dari gadis itu_Faiz.
"Abang! Diem aja, gak usah ikut campur!" sewot gadis itu dengan mencabikkan bibirnya sembari menatap sengit ke arah Faiz yang tengah memasang wajah jailnya.
"Udah udah. Liya duduk, sarapan." ujar Zaid.
"Tunggu-tunggu-" sahut Aliya membuat ketiga orang itu mengerutkan keningnya.
"Kenapa, sayang?" tanya seorang wanita bernama Alisa dengan suara lembutnya.
"Menurut kalian, gimana penampilan liya hari ini?" tanya gadis itu heboh sembari berputar menunjukkan style-nya pagi ini.
"Anak bunda selalu cantik."
"B aja." jawab Faiz membuat Aliya membulatkan matanya.
"Ayah bunda, liat Abang, gitu banget ngomongnya sama Liya, nyebelin!" cepu Aliya dengan wajah yang dibuat-buat sedih, sembari mengambil posisi duduk di kursi makan.
"Faiz." tegur Zaid kepada putranya.
Faiz cengengesan, "Becanda yah."
"Abang cuma becanda kok dedek, gak usah marah-marah, nanti cepat tua." kata Faiz sembari melempar senyum ke arah gadis yang tengah menatap tajam ke arahnya.
"Abang!" sebal Aliya.
"Anak ayah cantik-" tutur Zaid membuat Aliya mengulas senyum manisnya.
"Tapi sayangnya gak pake ciput, jadi rambutnya masih keliatan." lanjut Zaid.
Gadis itu menyengir, "Lupa yah, lain kali make deh." ucap Aliya sembari mengambil dua lembar roti dan selai cokelat.
"Liya sayang ayah sama bunda gak?" tanya pria itu dan langsung mendapat anggukan dari putrinya itu.
"Sayang dong. Kenapa emangnya yah?" jawab dan tanya gadis itu.
"Berarti Liya setuju dong sama apa yang kita bahas kemarin."
Aliya mengerutkan keningnya, "Yang mana?"
"Itu loh dek, perjodohan kamu yang dibahas kemarin malam sama ayah, masa lupa?!" celetuk Faiz dan langsung dianggukkan oleh sang ayah.
"Hah? Perjodohan?" Aliya mencoba untuk mengingat-ingat kembali, dan setelah mengingat kalo dirinya akan dijodohkan dengan seseorang, karena wasiat dari almarhum kakeknya, gadis itu menghela napas gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pilihan Buya
RandomPernah terlintas di benakmu menikah karena perjodohan? Begitu juga dengan seorang gadis bernama Aliyatul Izzah, tidak pernah terlintas dibenaknya menikah karena perjodohan, apalagi diusianya yang masih terbilang muda. Gimana kisah cinta Aliya selanj...