4. Catastrophe!

195 54 6
                                    

Terlihat Wooyoung sedang membawa sebuah keranjang kecil yang terbuat dari rotan, dirinya mulai pergi bersama adiknya ke hutan diluar desa alias di daerah kerajaan Zenithara.

Ditemani oleh salah satu prajuritnya serta pembantu yang ada di istana, ia pun berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi.

"Pulanglah sebelum matahari terbenam" ucap sang ibu. Ia tak ingin anaknya pulang di waktu malam hari, karena saat itu hari mulai gelap.

"Baik, Bu."

Wooyoung pun mulai pergi menaiki kudanya, sesekali ia menoleh ke belakang, melihat kembali ibunya sembari melambaikan tangannya.

Sesampainya disana, ia berhenti di suatu tempat yang mana penuh dengan bunga-bunga indah dan juga tanaman herbal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya disana, ia berhenti di suatu tempat yang mana penuh dengan bunga-bunga indah dan juga tanaman herbal. Disana lah tempat dirinya mencari kebutuhan untuk medisnya. Ia selalu mendapatkan semua tanaman herbal yang biasa ia gunakan

"Yeosang, temani aku." Ucap Wooyoung

Yeosang pun turun dari kuda, ia mulai mengikuti kakaknya masuk ke dalam hutan, untuk mencari tanaman lainnya. Disisi lain, sang prajurit yang mengikuti Pangeran itu hanya diperintahkan untuk berjaga di tempat ia berhenti. Dan, untuk pembantu, dia tentu saja ikut bersama Wooyoung. Karena kedatangannya kesini untuk membantu Wooyoung mencari apa yang dia butuhkan.

"Lihat, hyung! Aku menemukan bunga cantik ini." Yeosang mengambil setangkai bunga berwarna ungu dan beraroma harum.

"Jika kau menyukainya, kau bisa membawanya pulang" Wooyoung tersenyum ke arah adiknya.

Yeosang pun kembali ke tempat bunga tadi, ia mengambil beberapa tangkai dan memasukkannya ke dalam keranjang yang ia bawa juga.

"Uhm, tolong bantu aku." Ucap Wooyoung pada sang pembantu yang mengikutinya

"Ya, pangeran. Apa yang bisa saya bantu?" Ucapnya.

"Bisakah kau mencarikan aku sebuah tanaman yang berwarna merah, itu biasa dipakai oleh tabib istana dan juga ibuku untuk menyembuhkan seseorang yang keracunan."

"Oh, saya ingat. Saya akan mencarikannya untuk pangeran."

Tentu saja, pembantu itu sudah sering diajak untuk ikut bersama Wooyoung. Dirinya sudah hafal dengan tanaman-tanaman herbal yang biasa digunakan oleh para medis di istana.

Wooyoung, Yeosang, dan pembantu itu mulai fokus mencari tanaman itu dengan sangat lama. Sampai matahari mulai terbenam, Wooyoung pun mulai berjalan keluar hutan, untuk kembali ke istana.

"Semuanya, ayok kembali ke istana. Kita tidak boleh pulang telat." Ucap Wooyoung.

Mereka bertiga pun segera keluar dari hutan, saat mereka telah kembali ke tempat dimana mereka sampai tadi, mereka semua tampak terkejut.

Karena disana, sang prajurit yang ikut bersama Wooyoung tadi menghilang, begitu juga kuda milik Yeosang & Wooyoung, semua yang ada disana menghilang tanpa jejak.

Mala suerte ─ Sanwoo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang