BAB 2: Shang Yu

0 0 0
                                    

Shang Yu sedang rapat di kantor ketika menerima telepon dari Institut Sains dan Teknologi.

Selain menjadi seorang Duke di Kekaisaran, ia juga merupakan seorang pemimpin perusahaan. Yang mana menjadikan ia seseorang yang mengendalikan arus pergerakan ekonomi yang cukup penting.

Di era teknologi tinggi saat ini, sudah sejak lama rapat perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan hologram. Setelah orang-orang dalam kekaisaran ini memasuki dunia pekerjaan, mereka dapat mengunggah dan menggunakan Avatar pilihan mereka, lalu tinggal di rumah dengan nyaman sambil meminum kopi yang baru diseduh sambil melangsungkan rapat.

"Jiang Yu tidak hadir hari ini?" Shang Yu sedikit mengernyit, bertanya dengan nada dingin saat menyadari mereka kekurangan satu orang.

Semua orang melihat sekelilingnya, dan mendapati bahwa orang tersebut benar-benar tidak hadir, jadi mereka tidak menahan diri kemudian menelan ludah.

Jiang Yu merupakan seorang omega yang telah bekerja selama beberapa tahun di perusahaan ini. Dia selalu menggunakan masker, Ketika tersenyum, matanya akan ikut melengkung, tampak lembut dan halus, meninggalkan kesan yang sangat baik. Namun dia tenang dan berpikiran luas saat mengikuti rapat dan sering menjadi orang penting dalam pengajuan proposal .

Hampir semua orang di perusahaan diam-diam berpikir bahwa setelah Shang Yu akhirnya berpisah dengan pasangannya, yang telah bersama selama beberapa tahun, omega misterius itu kemungkinan akan dipromosikan.

Ekspresi Shang Yu memang agak berubah. Namun sebagai pimpinan, dia tidak dengan mudah menunjukkan emosinya, jadi semua orang tidak berani berspekulasi lebih jauh dalam hati mereka. Mereka hanya berpikir bahwa dia sedang dalam suasana hati yang buruk hari ini, mungkin karena Jiang Yu tidak datang.

Di tengah rapat, telepon virtual milik Sekretaris Shang Yu-yang merupakan seorang beta- tiba-tiba menyala. Shang Yu meliriknya. Tidak tahu informasi apa yang dilihatnya, tapi air wajahnya berubah pucat.

Meskipun berada di ruangan bersuhu rendah, dia berbicara dengan hati-hati,
"Presiden Shang, Institut Sains dan Teknologi memiliki sesuatu yang mendesak untuk dikatakan kepada anda..."

Mereka tidak tahu apakah itu hanya ilusi mereka, tetapi semua orang di sini merasa bahwa ekspresi di wajah Shang Yu perlahan-lahan menjadi santai.

"Tinggalkan itu sekarang. Aku akan menghubunginya lagi nanti," Shang Yu berkata dengan acuh tak acuh.

Sekretaris Beta itu bingung bagaimana mengatakannya, "mereka mengatakannya... bahwa... ini situasi darurat.. itu... "

dengan tidak sabar, Shang Yu membalas, "Aku sedang melangsungkan rapat. Mari bicarakan tentang itu nanti."

Dia pikir dia tahu tentang siapa itu dan dapat menebak alasan Institusi Sains dan Teknologi menghubunginya. Mungkin karena orang itu akhirnya tidak tahan lagi, lagipula orang itu sudah sangat putus asa untuk bersamanya.

---------

catatan penulis: Cerita dari perspektif Shang Yu kelak pasti akan agak melodramatis. namun demikian, perspektif ini adalah penebusan atas cinta sang protagonis, yang sangat sesuai dengan temanya.

---------

bener-bener. yang bikin aku merasa amat sangat sedih adalah ketika Shang Yu bahkan ga sama sekali menyebut nama Shi Wen... anjir... kek.. dia cuma.. orang itu.. orang itu...

ya Ampun shi wen:((( kenapa ya.. kamu ditakdirkan mencintai orang itu.. orang yang bahkan ga pernah berbaik sangka sama kamu... :(((

[BL] No One Saved Me (terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang