22. KOMA

266 52 15
                                    

HAPPY READING💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING💛

***

Terkadang memang benar adanya, untuk menyadarkan seseorang dengan ego yang tinggi, kita bahkan harus menggadai nyawa terlebih dahulu, berada dalam ambang kematian untuk menyadarkan mereka betapa berharganya keberadaanmu dalam kehidupan mereka.

***

Bagaimana caranya menggambarkan kesunyian yang ditemani suara alat medis dari perekam jantung yang terus mengalun ditelinga menjadi suatu hal yang paling mengerikan bagi orang-orang yang menemani orang terkasih yang berbaring tak berdaya dengan berbagai alat medis yang menunjang hidupnya.

Sudah 3 hari tetapi Atlanta masih betah memejamkan matanya. Seolah ia benar-benar merasa lelah dan membutuhkan banyak waktu untuk istirahat dari banyaknya luka yang ia terima selama ini. Entah hanya sekedar membutuhkan waktu istirahat atau sudah terlalu nyaman dalam lelapnya hingga ia enggan membuka mata kembali untuk melihat dunia yang memberikannya luka bertubi-tubi?. Semoga saja dia belum menyerah dan akan membuka mata kembali setelah ia merasa puas beristirahat.

Atlanta sudah melewati masa masa kritisnya dan telah di pindahkan keruang inap sejak dua hari lalu. Sang ayah duduk di samping ranjang pesakitan sang putra. Tak sedikitpun melepas pandangannya dari wajah sang putra yang masih terlelap memejamkan mata. Takut-takut sedikit saja ia mengalihkan sebentar pandangannya ia bisa kehilangan putranya untuk selamanya.

Masih membekas kejadian tengah malam tadi saat dirinya akan terlelap suara dari Elektrokardiograf (EKG) berbunyi nyaring dengan garis lurus dimonitornya. Lagi-lagi atlanta mengalami henti jantung(Cardiac Arrest) hal ini bukan pertama kalinyanya terjadi. Jika mengingat itu rasa-rasanya jantungnya pun ikut berhenti berdetak.

"Atlanta ayah mohon bertahan dan berjuanglah sekali lagi. Setelahnya mari kita rajut kisah baru bersama. Menjadikan kisah keluarga kita keluarga yang paling bahagia seperti apa yang kamu impikan selama ini." Ucap sang ayah.Air mata atlanta mengalir dari sudut matanya, meski masih dalam keadaan mata terpejam.

"kamu menangis Atlanta, kamu dengar apa yang ayah ucapkan, maka berjanjilah untuk tetap berjuang dan kembali sadar."

"Beri ayah kesempatan untuk bisa membahagiakanmu."

***

suara pintu di buka dari luar, menampakkan sosok wanita yang kerap di panggil bunda oleh Atlanta. Wanita itu memasuki ruangan tanpa ragu, kedatangannya disambut oleh pemandangan yang selalu menyayat hatinya selama 3 hari belakangan ini. Putranya kini terbaring lemah dalam keadaan masih tak sadarkan diri diatas ranjang pesakitan rumah sakit. Kemudian berjalan mendekat dimana sang putra.

"Mas kamu pulang aja, biar aku yang jaga Atlanta."

sang ayah bangkit dari duduknya, mengecup sekilas kening sang putra sebelum pergi meninggalkan ruangan.

SPUTNIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang