Malam itu langit begitu cerah. Bulan bersinar terang bersama kerlip cantik para bintang di langit, bumi dan seluruh semesta bersuka cita, bersama-sama menyambut lahirnya keturunan sang dewi Aphrodite.
Yah, anak sang dewi kecantikan akan lahir ke dunia manusia.
Aphrodite berbaur bersama makhluk mortal sejak beberapa tahun yang lalu, dan akhirnya seorang dewi yang pesona cantiknya tidak bisa dijabarkan oleh kata-kata itu jatuh cinta. Jatuh cinta pada manusia biasa. James Dorian Jourgan, seorang mortal, kemudian saat ini tengah melahirkan buah cinta mereka di kamar utama rumah sederhana milik James.
James sedikit gemetar ketika melihat istrinya mulai mengejan sekuat tenaga. Namun, ia terus memegangi sebelah tangannya untuk menguatkan sekaligus memberikan ketenangan. "Kau bisa, Noe," bisiknya diiringi kecupan di kening berpeluh Noe.
Noe, nama yang dibuat James untuk istrinya ini, karena akan terdengar aneh jika ia memanggilnya Aphrodite, wanita cantik itu tersenyum meskipun wajahnya lelah, ia melirik Soteria, dewi keselamatan yang datang dari Olympus untuk membantunya melahirkan. Utusan dari Hera, istri sang penguasa langit, Zeus.
Soteria yang berada di antara kaki Noe tersenyum, "Sedikit lagi, Aphrodite. Mengejanlah setelah kau mengambil napas dalam-dalam."
Noe mengangguk paham, ia mengeratkan genggaman tangannya pada James sebelum bersiap menarik napasnya dalam-dalam. Ketika Noe kembali mengejan sekuat tenaganya dengan suara ringisan sakit, James tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Noe sedikitpun.
Mulutnya sibuk merapalkan doa. Ia yakin istri dan anaknya akan selamat, pasti selamat karena mereka di bantu oleh dewi keselamatan itu sendiri, namun ia sungguh merasa ketakutan melihat Noe sampai meringis menahan sakitnya melahirkan.
Tepat setelah Noe mengejan kuat, tangis bayi pecah memenuhi seisi kamar. James bernapas lega, ia segera memeluk Noe dan sedikit menitikkan airmata harunya di bahu sang istri.
"Kau berhasil, Sayang. Kau berhasil!"
Noe tersenyum manis sambil menepuk-nepuk bahu lebar James untuk menenangkannya. Well, Noe sangat tahu betapa khawatirnya James beberapa menit yang lalu, suaminya itu bahkan sampai menangis.
Sepertinya James lupa bahwa istrinya ini bukan sembarang wanita.
"Selamat, Aphrodite, kau melahirkan seorang putra yang sangat tampan... Dan cantik, yah, dia sungguh indah." Soteria tidak henti-hentinya menatap penuh binar kagum pada bayi mungil yang sedang ia gendong itu. Sebelah tangannya mengeluarkan cahaya mistis untuk membersihkan sekaligus membungkus bayi indah itu dengan sebuah kain lembut.
James melepaskan pelukannya dari Noe dan beralih menatap bayi dalam gendongan Soteria yang masih menangis, kemudian ia berjalan dengan kaku ke arah dewi itu untuk melihat lebih dekat.
"Silahkan, bawa dia ke sisi Aphrodite." Soteria menyerahkan bayi itu pada James, sementara ia mulai membereskan kekacauan kecil pada diri Aphrodite yang baru saja melahirkan.
Tangisan bayi mungil itu berhenti ketika James menggendongnya. Sejenak setelah James tertegun melihat putranya sendiri, ia menoleh ragu-ragu pada Soteria. "Kau yakin dia laki-laki?"
Soteria tersenyum kecil, bahkan Noe yang baru saja diganti pakaiannya terkekeh mendengar pertanyaan James.
"Kau bisa mengeceknya sendiri, James."
"Bawa kemari, aku ingin melihat putraku."
James kembali menatap bayi dalam gendongannya yang sedang menggeliat, seolah dirinya pun tak sabar untuk melihat ibunya. Ia masih blank menatap betapa cantiknya bayi yang baru saja dilahirkan oleh istrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 𝐨𝐟 𝐇𝐚𝐝𝐞𝐬. (𝗥𝗶𝗼𝗻𝗖𝗮𝗶𝗻𝗲 𝗩𝗲𝗿𝘀.)
Short StoryAphrodite dan Hades? Perpaduan yang sangat menarik, kan? ⚠ Disclaimer : • Hati-hati dalam membaca! • Homophobic diharapkan tidak membaca cerita ini. • Fanfiction only! Dilarang menyangkut pautkan cerita di dalam dengan kehidupan nyata. • Pembac...