Two.

469 82 2
                                    

Tujuh belas tahun berlalu...

Caine kecil sudah mulai beranjak dewasa sekarang, atau bisa di sebut ini adalah masa remajanya. Ia tumbuh dengan baik berkat asuhan penuh dari James, ya, hanya James saja sebab istrinya sudah pergi ke atas langit sana. Setidaknya itu yang selalu James katakan jika Caine bertanya ke mana sang ibu.

Setiap hari James rutin mengantar jemput Caine ke sekolah menengah pertama yang jaraknya tidak jauh dari komplek perumahannya, sengaja agar tidak terlalu jauh dan agar bisa selalu ia pantau. Alasan lainnya adalah bila ia tidak bisa menjemput maka Caine bisa pulang bersama Shina, tetangganya yang kebetulan menjadi guru di sana.

Caine tidak bisa ia biarkan pulang sendirian menggunakan angkutan umum seperti bus atau lainnya. Tidak bisa, terakhir kali ia membiarkan putranya itu pulang sendiri karena ia tidak bisa menjemput, Caine hampir saja di culik nenek tua yang mengikutinya di bus.

Ternyata bukan sembarang nenek tua, tapi Medusa yang menjelma menjadi manusia demi menculik anak setengah dewa seperti Caine untuk kemudian ia makan hidup-hidup.

Makhluk-makhluk seperti itu memang suka menculik anak-anak Demigod, sebutan untuk anak setengah dewa. Mereka memakannya agar kekuatan dalam diri Demigod bisa menjadi milik mereka sendiri, karena semua demigod pasti memiliki kekuatan yang di turunkan dari ibu atau ayahnya yang seorang dewa atau dewi.

Yah, begitulah. Tidak heran bahkan sejak Caine masih bayi ia selalu jadi incaran makhluk mengerikan, untungnya James adalah tipe ayah posesif. Ia tidak pernah sedikitpun membiarkan Caine tanpa pengawasan.

Kalau ia tidak bisa berada di sekitar Caine, maka Shina yang akan melakukannya. Wanita bertubuh kecil itu dengan senang hati mengawasi dan menjaga Caine seperti menjaga anaknya sendiri. Ah, omong-omong kalian ingat anak semata wayang Shina?

Rion Haddeus Kenzo, ia sudah tidak tinggal bersama Shina lagi sejak empat tahun yang lalu. Kenapa? Karena Shina sudah memasukannya pada sekolah khusus untuk orang-orang berdarah setengah dewa.

Half-gods Academy. Sekolah yang tidak semua orang tahu di mana letak dan bagaimana persisnya. Satu-satunya akademi yang mendapatkan perlindungan penuh dari Zeus.

Benar, tidak perlu kaget begitu. Memang sudah seharusnya Rion di sana untuk mengetahui lebih dalam tentang dirinya sendiri. Caine pun akan segera menyusul ke sana. Ia sudah tujuh belas tahun, ingat?

Hari ini sepertinya James tidak bisa menjemput putra semata wayangnya itu. Terlalu banyak berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya dan terus-menerus menyita perhatian James.

James bekerja di salah satu perusahaan properti sebagai sekretaris, dan akan terlihat tidak baik jika ia mengabaikan tanggung jawabnya demi kepentingan pribadi. Belum lagi sang atasan yang selalu memandangnya tidak suka jika dirinya ijin untuk menjemput Caine.

Pekerjaannya yang menjanjikan bisa terancam.

Dengan berat hati, James meraih ponselnya dan mencari nomor kontak tetangga baik hatinya. "Hallo, Shina?"

"Ya, James?"

"Maaf, apa aku bisa menitipkan Caine padamu lagi?"

"Oh, tentu saja. Putramu yang cantik itu akan pulang bersamaku, James. Jangan khawatir."

James tersenyum lega, dalam hati ia bersyukur karena meskipun sering merepotkan ibu beranak satu itu dia tidak pernah merasa keberatan dan malah senang bisa menjaga bidadari kedua kesayangannya. Yang pertama tentu kalian tahu siapa. "Terima kasih, Shina."





"Ciciii~" Shina berlari kecil menuju pemuda mungil yang berdiri di depan gerbang sekolah sambil terkikik senang.

𝐏𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 𝐨𝐟 𝐇𝐚𝐝𝐞𝐬. (𝗥𝗶𝗼𝗻𝗖𝗮𝗶𝗻𝗲 𝗩𝗲𝗿𝘀.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang