This is a work of fiction, if you don't like it, please don't read it.
My first story, sorry ifit's not good.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📍 Apartemen Ryuka.
Satu jam yang lalu Ryuka dan Pharita telah sampai di Apartemen milik Ryuka yang akan mereka tempati sementara sebelum membeli rumah nantinya, dan sekarang mereka hanya bersantai diruang TV.
Tadi keduanya telah berpamitan dengan ibunda Ryuka terlebih dahulu sekalian mengambil barang barang milik Ryuka yang tertinggal, lalu pergi ke Mansion keluarga Winston untuk mengambil barang barang Pharita dan berpamitan juga dengan kedua orang tua Pharita.
"Ini serius kita satu kamar?" Tanya Pharita yang kesekian kalinya karna di Apartemen mewah ini hanya memiliki satu kamar tidur saja, karna sebelum menikah dulu Ryuka merombak satu ruangan lain yang sebenarnya kamar tidur menjadi tempat gym pribadinya.
"Udah 99 kali lo nanya itu mulu Rit, ntar yang ke 100 dapet piring rinso dari nazar" Sahut Ryuka jengah dengan gadis yang telah sah menjadi istrinya kemarin sore.
"Ishh gue gamau sekamar sama lo!"
"Yaudah tidur diruang tv nih" Balas Ryuka yang sedang fokus bermain PS.
Pharita yang mendengar perkataan laknat dari laki-laki sipit disebelahnya itu hanya mendengus kesal, dan kembali memperhatikan layar tv dengan tayangan game Ryuka.
Pharita tersentak ternyata sipit ini mendengar grutuan kesalnya.
"Tau ah!" Pharita bangkit dari duduknya untuk pergi ke dapur karna ia haus sedari tadi protes kepada Ryuka soal kamar tidur mereka.
"Ngambekkan" Gumam Ryuka melirik Pharita yang berjalan kedapur dengan sedikit pincang karna kaki gadis itu masih belum sembuh karna jatuh dihotel kemarin.
Ting Tong...3x
"RYUKA BUKA ITU BELNYA BUNYI TERUS" Teriak Pharita dari dapur karna Ryuka tidak bergerak sedikitpun saat bel nya terus berbunyi.
