(🔞NC-18+,MATURE,ADULT SCENE ALERT)
Juliana yg tadinya ditawari pekerjaan untuk menjadi maid seorang pengusaha muda kini berakhir dengan menjadi pemuas nafsu 7 mafia bersaudara~
Bagaimana nasipnya selanjutnya?apakah dia akan berhenti dari pekerjaany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue duduk disofa menunggu jaeyun membuka mulut buat maki-maki gue, Katakanlah hal itu sangat pantas dia lakukan mengingat gue menipu dia sejauh ini
"G-gue...."
"Ni-ki tau??"
Gue menggeleng lalu menunduk malu,entah kenapa aura jaeyun sangat menakutkan,membuat gue enggan menatap matanya
"Jelasin!"
Gue menghirup udara sebanyak banyaknya sebelum mengakui semua yg udah gue tutupin dari mereka
Sebenarnya badan gue semakin lama makin panas,badan gue menegang dan menjadi aneh secara bersamaan
Apa efek alcohol??apa gue minum terlalu banyak??
"Sebenernya...gue penulis novel dewasa,gue...juga berkontribusi diacara itu selama 1 tahun ini,gue... Gak maksud gak jujur jae,gue cuma..
Malu"
Jaeyun memijat pelipisnya pening, gue tahu ini sangat gak masuk akal mengingat image gue yg kelewat manis dan polos selama ini
"Gimana lo jelasin semua ini ke ni-ki?"
Gue menggeleng lesu,gue akan bisa ngaku tentang pekerjaan sialan ini
"Jangan sampai ni-ki tahu..."
Gue mendekat ke jaeyun dan menggenggam tangannya dengan tatapan memohon
"Bantu gue,jaga rahasia inj jae..."
Kenapa badan gue makin panas ya??? Biasanya gue mabuk gak pernah begini deh,dan juga rasanya jantung gue mau copot karena daritadi deg-deg an gak karuan
"Na..u okay????"
Gue menatap bingung pertanyaan jaeyun,
"Muka lo merah...lo sakit???"
Gue menggeleng sebagai jawaban,apa gue terlalu mabuk sampai muka gue merah..
"Dan lo...lo ngapain disana???"
"Gue...pelanggan tetap novel dewasa yg di produksi sama komunitas FeverX..."
"W-what???!!!"
"Jadi...lo yg nulis "Aussie vein boy" ??"
Gue membelalak saat dia nyebutin salah satu buku gue,lidah gue kelu mau alasan apa lagi buat nutupin itikat tercela gue ini
"Jadi bener??...."
Jaeyun berdecih pelan saat melihat gue yg gak bisa jawab sama sekali
