Pukul 10 pagi mereka memutuskan berenang bersama namun kali ini hanya anak anaknya saja sedangkan Chanyeol tidak ikut, dia hanya mengawasi saja di dekat kolam.Renjun sendiri sudah anteng duduk di atas bebek karet yang dulu di belikan Mark, dengan sesekali menggerakkan tangannya agar bebek karetnya ke tepi dan dia bisa menerima suapan cemilan dari mamanya.
Namun saat Renjun memperhatikan kolam renang tersebut dia tidak melihat keberadaan saudaranya yang lain.
"Ma" lirihnya namun Wendy hanya mengisyaratkan agar diam.
Hingga tak lama satu persatu saudaranya muncul dari dalam air dan papanya yang memegang hp.
"Emang gak di raguin, dari dulu selalu Mark hyung atau Jeno yang paling lama bisa nahan nafas dalam air, gila" gumam Haechan, dirinya yang menantang justru dirinya yang kalah membuat mereka semua tertawa.
"Ingat berenangnya hanya 1 jam loh ya, bentar lagi makan siang" Wendy menatap semua anaknya yang mengangguk bahkan Renjun juga ikut ikutan mengangguk.
"Injun ayo turun, Injun belum basah loh" Mark berenang menghampiri adiknya yang sudah siap melompat.
Kali ini tidak ada pelampung di lengan anak itu, mereka sudah bertekat ingin mengajari Renjun berenang.
Mark menahan tubuh Renjun yang melompat dari atas bebek karet langsung menahannya takut takut adiknya itu justru tenggelam.
Renjun sendiri langsung memegang lengan hyungnya dengan kencang, dia terus menggerakkan kakinya seirama dengan Mark yang membawa tubuhnya semakin ke tengah.
"Waahh Injun pintar" ujar Haechan melihat Renjun yang sangat fokus sekali.
"Gue yang ngajarin itu" ujar Jeno membuat mereka berdua langsung menatapnya.
"Kapan ya, gak pernah liat tuh, bukankah anda lebih sering menghabiskan waktu dengan komputer komputer itu untuk bermain game" Jaemin melirik sinis Jeno yang hanya tersenyum.
"Iyain aja deh Jaem, entar ngambek susah bujuknya" Haechan dan Jaemin tertawa melihat raut masam Jeno.
Mereka bertiga ikut menghampiri Mark yang sedang menjaga Renjun, bahkan mereka sudah mengelilingi tubuh Renjun.
"Hyung lepas pelan pelan ya, Ijun gak boleh takut, tuh liat ada Jeno Haechan dan Jaemin yang menjaga Injun juga" ujar Mark sedangkan Renjun justru terlihat sangat tegang.
Perlahan tapi pasti Mark mulai melonggarkan pegangannya membuat Renjun langsung tenggelam namun Mark langsung memegang kembali tubuh adiknya.
Renjun sedikit terbatuk pelan sedangkan Mark mengusap wajah adiknya tersebut.
"Gak apa apa, coba lagi oke" ujarnya.
Renjun mengangguk pelan dan mencoba menggerakkan kakinya hingga beberapa kali percobaan akhirnya bisa, tubuhnya melayang dan tidak bisa tenggelam.
"Hehe Jun bisa" ujarnya membuat mereka semua tertawa.
Namun mereka masih berada di dekat anak itu karena bagaimanapun sesekali Renjun justru kembali tenggelam dan naik lagi.
"Wahhh hebatnya anak mama" Wendy sendiri bersorak senang di pinggir kolam bersama suaminya yang mengabadikan momen tersebut.
"Gila, ini rumah apa istana"
Alan dan Dian sedari tadi tidak berhenti kagum bahkan saat mobil baru memasuki gerbang mension tersebut.
"Ini Mension" ujar Chenle membuat Alan dan Dian mengangguk mengerti.
Hingga mobil tersebut berhenti di depan pintu utama membuat mereka berempat langsung turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...