(*~hyuckna~*)
Kala dan Gama sepakat mereka akan memperbaiki rumah tidak membuat rumah baru tepatnya, karna tiang rumah yang mereka tempati sudah rapuh di makan rayap mereka takut jika sedang hujan atau angin nantinya rumah akan roboh.
Karna hari ini cerah mereka akan membangun rumah hari ini di bantu dengan paman Danu karna tak mungkin kala dan Gama bisa melakukannya berdua.
Mereka sudah membeli bahannya kemarin, jadi hari ini mereka akan memulai dari membuat pondasi rumahnya terlebih dahulu.
Ukurannya tak terlalu besar, rumah satu lantai dengan ruang pertama sebagai ruang tamu lalu kamar utama dan kamar untuk tamu.
Kala ingin rumahnya sama seperti rumah di jaman modern jadi dia ingin ada kamar mandi di dalam kamarnya dan ada juga kamar mandi untuk umum di dekat dapur nantinya.
Rumah mereka berbentuk liter L, kala sebenarnya ingin rumahnya memiliki jendela kaca yang besar jadi tak perlu lampu untuk menerangi rumahnya nanti, tapi dia belum menemukan pembuat jendela kaca, mungkin nanti dia akan tanyakan paman Danu.
Pada zaman ini rumah masih terbuat dari papan dan bata, karna tak mau rumahnya di makan rayap jadi nya gama dan kala membeli bata saja.
Paman Danu membawa beberapa teman untuk membantu, kala memasak banyak untuk pekerjaan.
Sekarang kala bisa berkreasi dengan mudah karna bahan dapur sudah lengkap jadi dia tak perlu memikirkan bagaimana cara agar masakannya enak dengan bahan seadanya.
"Rumah siapa itu?" Ucap seorang warga yang sedang mencari kayu bakar.
Dia mendekati kearah pekerja disana dan melihat seorang lelaki yang di kenalnya.
"Danu rumah siapa ini?"
"Oh, ini rumah milik gama dan kala, kenapa?"
"Tidak aku tadi hanya heran saja siapa yang membuat rumah di tanah keluarga Greater"
"Gama adalah cucu dari keluarga Greater jadi dia membuat rumahnya disini"
"Yah itu bagus, setidaknya sekarang masih ada keturunan keluarga Greater di desa kita"
"Ya itu benar, aku masih mengingat kebaikan keluarga itu tapi sayang mereka hanya punya satu anak dan sudah lama meninggal"
"Apa ladang yang di ambil alih oleh desa akan di kembalikan kepadanya"
"Tentu saja, itu hak gama sebagai cucu mereka, nanti aku akan menemaninya ke rumah kepala desa"
"Sebaiknya memang begitu, kita tau seberapa tamaknya kepala desa kita itu"
"Baiklah aku pergi dulu"
"Hati hati"
Paman Danu melihat para pekerja dan kembali membantu mereka, teman paman Danu sudah paham dan banyak pengalaman dalam pembuatan bangunan jadi kerja mereka bisa cepat selesai, perkiraan paman Danu mungkin tak sampai sebulan rumah ini sudah siap.
Mereka berhenti sebentar untuk makan siang, sebagian orang ada yang membawa bekal sendiri dia tak tau jika gama dan istrinya akan memberikan mereka makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
New life
General FictionIni bukan cerita yang mengandung banyak konflik, ini hanya cerita kala yang terlempar ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. Dia tidak tau harus sedih atau senang dengan semua ini, tapi yang jelas kebahagiaan ada disini. Jangan harap ada konflik...