Voment ya
Typo bertebaran!»»---->.<----««
Kim Dokja pov: on!
Akhir-akhir ini aku kurang bisa fokus, huh... Jika saja waktu itu aku tidak datang ke bar itu..
Aku menunduk lalu menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku, temanku yang berada di sebelahku memandangku dengan bingung.
"Dokja-ssi? Kau baik-baik saja?" Tanya dia dengan khawatir, aku tersentak lalu menatap ke arahnya lalu mengangguk
"Aku tidak apa-apa kok Sangah" Ucapku meyakinkan temanku, Yoo Sangah
Yoo Sangah itu baik ya, orangnya sangat ramah dan juga pengertian. Tidak sedikit orang-orang yang mengejar-ngejar dia namun tak kunjung digubris olehnya, aku bingung kenapa dia tidak mau mengubris orang-orang yang mendekatinya, padahal dia beta yang bisa terbilang sempurna untuk dijadikan istri.
"Jika kau merasa tidak enak badan, sebaiknya jangan memaksakan diri Dokja-ssi." Ucap Sangah sembari menepuk pundakku
"Aku baik, terima kasih karena sudah khawatir" Ucapku seadanya. Sangah hanya tersenyum tak yakin lalu pamit untuk membuat pesanan orang-orang yang mengantri.
Aku pun ikut membuat beberapa pesanan orang yang membeli, walaupun aku sedikit risih pada orang-orang yang menggodaku. Mau laki-laki ataupun perempuan, mereka sama saja. Namun, perasaan aneh datang pada saat aku mencium bau pheromone yang sangat familiar dipenciumanku. Aku dengan cepat untuk membuat pesanan-pesanan lain lalu beranjak ke arah kitchen untuk bersembunyi. Namun naas, dia menemukanku.
Aku merasa ada yang mencekal tanganku, aku mencoba melepaskan cekalan itu sehingga lepas dari genggamannya.
"Apa-apaan kau ini?!" Sentakku tak terima
"Oh ayolah sayang.. Kau ini sensi sekali kepadaku, mengapa kau selalu melarikan diri dariku?" Dia menyebalkan sekali, aku menatapnya tajam sembari mengelus-elus tanganku yang memerah.
"Apa maumu?" Tanyaku sinis
"Mauku? Sudah pasti kamu dong" Ucapnya dengan seringai yang membuatku ingin memukul wajah menyebalkannya itu, aku harus bersabar. Karena jika tidak maka karirku juga akan hilang.
"Menjijikan." Ucapku semakin sinis, aku lihat raut mukanya yang berubah seketika, aku memekik kaget kala dia menyudutkanku di dinding belakangku. Sial! Aku tiba-tiba tidak bisa bergerak.
"Kau bilang apa? Hah?!" Sentaknya dengan kasar, tangannya kini mencengkram daguku dengan keras sehingga membuatku lagi dan lagi meringis.
"Jika bukan karnaku, kau tidak akan bisa masuk kerja di sini. Dasar jalang, berapa hargamu permalam huh?.." Rasa sesak mulai menguar kala ia memanggilku jalang, tiba-tiba ingatan menyedihkan mulai teringat kembali. Air mataku turun secara tidak sadar yang membuatnya semakin menyeringai.
"Heh! Jalang, seharusnya kau tau diri dong! Hahaha"
"Jalang itu harusnya ada di rumah bordir, bukan di sekolah! Hahaha"
"Ewh.. Menjijikan"
"Sudah mah menjadi jalang, cupu lagi hahaha!!"
"Kau jalang kan? Kalau begitu biarkan kami mencicipi badanmu dong!! Hahahaha"
Aku memberontak keras saat dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku, namun cengkramannya semakin keras yang membuatku kesusahan. Saat bibirnya mulai menyentuh bibirku, badannya mulai terpental lalu aku dengan reflek melihat siapa yang membuatnya terpental.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dominant Alpha (Dokja X A!Femreader)
Lãng mạnORV Fanfiction (Omegavers!) ↑♪_« Omniscient reader viewpoint X Femreader»_♪↑ • • • Karena sebuah kekacauan yang dibuat sebuah oknum di bar, Dokja sang omega manis berusia 24 tahun itu tanpa sadar melakukan hal yang diluar jangkauannya yang mem...