02.

521 38 0
                                    

⚠Warning!!⚠

Typo bertebaran
Voment!

»»————>.<————««

3rd pov: on

(Name) kini membopong lelaki itu ke kamar yang memang sudah tersedia di bar itu, ia menatap lelaki itu dengan miris.

'Salah siapa ini? Duh.. Jake kamu jahil banget, mana dia belum heat. Semoga dia tidak heat di sini, bisa kacau semuanya.' batin (Name) dengan miris

"Uh.. P-panas.." Lelaki itu memainkan kerah bajunya agar pasokan udara memasuki tubuh panasnya, (Name) yang tak sengaja melihat tubuh depan lelaki itu pun lantas meneguk ludahnya dengan kasar. Tersadar akan pikiran kotornya, ia kembali membopong lelaki itu.

"Tolong bertahan tuan, kita hampir sampai" Ucap (Name) dengan pelan

Lelaki itu memegang lengan (Name) lalu menatap (Name) dengan tatapan memelas, ia mengelus dagu (Name) dengan perlahan lalu kini menjelajahi setiap inci bagian wajahnya, (Name) menahan nafasnya sembari menutup matanya.

"Umh... Nyonya.. B-bisakah anda.. Menyentuh saya? S-saya.. Tidak kuat... T-tolong bantu saya.." Ucap lelaki itu dengan sedikit pelan, (Name) yang melihat itu pun lantas komat-kamit di dalam batinnya.

'Tahan.. Tahan.. Tahan.. Ini godaan syaiton.. Tahan.. MUKANYA MELAS BANGET ASW, GA TEGAA ARGHH TAHANNN' Batin (Name) tidak kalem

"Uh.. Nyonya.. N.. Tolong.." Lelaki itu kini mulai menempelkan badannya pada badan (Name), (Name) yang tau keadaannya akan semakin rumit kini mulai semakin komat-kamit. Sebuah tangan kini berada di pinggangnya, (Name) yang menyadari itu pun lantas memijat pangkal hidungnya.

(Name) tersentak kala tangan lelaki itu semakin gencar pada kemaluannya, (Name) menahan lenguhannya saat lelaki itu mengelus kejantanannya dengan sensual.

"Anda.. Benar-benar.. Ugh.. Lancang, tuan.." Ucap (Name) dengan sedikit lenguhan

Kini (Name) mulai tak tahan dengan tekanan yang lelaki itu buat, kemaluannya bahkan mulai mengeras di bawah sana dengan sempurna. (Name) semakin dibuat sesak oleh ulahnya, dengan cekatan tangannya meraih tengkuk lelaki itu lalu menciumnya dengan ganas.

Lelaki yang ia cium pu tersentak tetapi ia tidak menolak ciuman itu, namun ia mengimbangi cara (Name) berciuman. Ciuman itu hanyalah raupan-raupan bibir yang (Name) buat lalu lama-kelamaan lidah (Name) mulai memasuki mulut lelaki itu.

Tangan (Name) yang tidak ingin diam pun lantas disimpan dipinggang ramping milik lelaki itu, (Name) melepaskan ciuman itu lalu menatap laki-laki itu. Raut wajah sang lelaki sangat kecewa lantaran ciuman itu dilepaskan, (Name) membisikkan sesuatu padanya.

"Jangan menyesal telah membuat serigala di depanmu ini bangun, tuan" Bisiknya dengan aura intimidasi yang kuat, lelaki itu hanya meneguk ludahnya kasar lalu mengangguk.

(Name) membawa lelaki itu dengan gaya bridal style lalu membawanya pada sebuah kamar, setelah memasuki kamar itu ia dengan sigap mengunci kamarnya lalu melemparkan badan lelaki itu dengan kasar ke arah kasur, lelaki itu meringis.

"Anda membuat kesabaran saya habis, tuan" Ucap (Name) sembari melonggarkan dasi yang masih terlipat rapi dikerah bajunya, (Name) berjalan ke arah kasur lalu menaiki kasurnya yang membuat posisi lelaki itu berada di bawah (Name) lalu (Name) menarik kedua tangan lelaki itu dan ia talikan kedua tangannya di atas kepala lelaki itu.

My Dominant Alpha (Dokja X A!Femreader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang