05: The Titan Forest

17 4 0
                                    

-»♦♦♦«-

Tepat sehari sebelum ekspedisi, Hanji mendatangi Sierra untuk mengabarkan bahwa ia sudah menemukan identitas Sierra. Hanji menjelaskan kalau Aiden mendapatkan data dari Balai Kota Distrik Karnes. Wanita berkacamata itu menyerahkan dokumen yang dibawa Aiden dan Sierra menerimanya.

"Menurut data, nama mu adalah Sierra Warhein. Orang tua mu adalah pedagang dan mereka sudah tiada. Hanya itu data yang kami temukan. Kami tidak bisa menemukan keluargamu yang lain." Jelas Hanji sambil menatap wajah Sierra yang tampak terkejut. "Apa informasi ini membantumu mengingat masa lalu?"

Sierra menurunkan dokumen yang ada di tangannya seraya menghela nafas pelan, "Aku masih belum begitu mengingatnya,"

Hanji menatap Sierra prihatin, "Kau mungkin perlu waktu untuk mengingatnya, jadi pelan-pelan saja."

"Ya..." Balas Sierra.

"Kalau begitu, kau bisa mulai berlatih dengan regumu. Untuk sekarang fokuslah untuk ekspedisi dulu. Setelah ekspedisi, kau bisa pergi ke Karanes." Hanji bangkit dari duduknya dan menepuk bahu Sierra untuk menyemangatinya.

Sierra tersenyum, "Baik, Mayor, terimakasih,"

Setelah Hanji pergi, Sierra kembali melihat dokumen data kependudukan itu. Batinnya berkata bahwa ia tidak salah karena memilih keluarga Warhein yang pendiam dan tidak memiliki kerabat untuk disusupkan namanya. Usahanya ke Distrik Karanes beberapa hari lalu dimana ia sampai harus melintasi wilayah Maria untuk pergi ke Karanes dengan wujud titannya untuk menghindari pos perbatasan tidak sia-sia. Ia bahkan harus menyamarkan penyusupannya ke Balai Kota sebagai perampokan, ia juga sempat bertarung dengan para Mindless Titan dan berpapasan dengan Bertholdt dan Reiner.

"Untuk saat ini posisiku aman," Batin Sierra cukup lega. "Sekarang aku hanya perlu fokus dengan ekspedisi."

-»♦♦♦«-

Para prajurit Pasukan Pengintai telah berkumpul di depan gerbang menuju wilayah Maria dengan peralatan lengkap serta kuda-kuda mereka. Erwin memimpin di barisan terdepan dengan Hanji dan Levi di kanan kirinya. Sierra masih bersama kadet-kadet lain sebelum nantinya mereka akan ke formasi masing-masing. Sambil menunggu gerbang dibuka, Sierra melirik Eren yang sedang menatap anak kecil yang terkagum-kagum dengan Pasukan Pengintai. Sierra tahu kalau anak kecil itu mengingatkan Eren pada dirinya sendiri beberapa tahun lalu.

"Gerbang akan segera dibuka!"

Sierra menatap gerbang yang mulai naik. Tampaknya semua anggota Pasukan Pengintai sangat berdebar. Saat gerbang terbuka sepenuhnya, Erwin berkata, "Ekspedisi ke-57 Pasukan Pengintai akan dimulai."

"Pasukan, maju!!!" Seru Erwin bersamaan dengan dirinya yang maju memimpin Pasukan keluar gerbang.

Derap kaki kuda yang begitu keras bergema di Distrik Trost yang belum lama ini diterobos Titan. Meski Distrik tersebut sudah kembali ditutup berkat kemampuan Eren yang bisa berubah menjadi titan, namun masih ada beberapa titan yang tersisa di sana. Regu pendamping pun membuka jalan bagi Pasukan Pengintai dengan membunuh para titan yang menghalangi. Sampai akhirnya mereka keluar dari Distrik Trost dan sampai di Wilayah Maria.

Wilayah Maria yang luas menyajikan pemandangan hijau yang segar. Eren menatap takjub langit biru nan luas. Burung-burung berterbangan seolah mengikuti laju kuda Pasukan dengan lambang sayap kebebasan itu.

The Lost Titan | Attack On TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang