Part 8

327 99 8
                                    


"Mbak, mama sama papa udah berangkat ya.?" Tanya jimin pada Asistent Rumah Tangga nya

"Sudah den, soalnya mau keluar kota... den jimin mau sarapan dulu.?"

"Gak deh, udah telat" jimin keluar rumah tanpa sarapan pagi, dia beberapa kali memesan gojek tapi tidak kunjung mendapatkan nya karena penuh

Hingga sebuah motor berhenti didepan rumahnya, motor hitam dengan pengemudi yg menggunakan pakaian santai.

"Kak yoongi.?" Gumam nya, ia sedikit terkejut melihat yoongi yg tiba-tiba berada didepan rumahnya, mengingat dirinya tidak ada janji dengan laki-laki itu

"Berangkat sekolah sekarang.?"

"Iya, tapi kan kita gak janjian kak"

"Jadi, mau ikut berangkat atau mau telat aja.?"

"Ikut aja" jimin menerima helm yg di sodorkan oleh yoongi untuk kemudian ia pakai, setelah itu naik keatas motor dibantu oleh yoongi

Yoongi melajukan motornya membelah jalanan dengan tenang, walaupun waktu terus berjalan bagaikan kereta.

"Kak yoongi kok bisa tau kalau gue belum berangkat.?" Tanya jimin sedikit berteriak

"Tadi pagi banget mobil orangtua Lo masuk bengkel gue, ban nya bocor. Jadi gue langsung ke rumah Lo, ternyata Lo beneran belum berangkat."

Jimin hanya mengangguk paham, ternyata naik motor lebih cepat sampai ketimbang naik mobil.
Beberapa menit kemudian, motor milik yoongi berhenti didepan gerbang.
Satpam yg berjaga tadinya sudah mau menutup gerbang, namun lebih dulu ditahan oleh yoongi.

"Pagi pak.." Sapa yoongi pada satpam yg berjaga di depan SMAN 36 jakarta

"Ehh.. Mas Yoongi"

Jimin langsung melepaskan helm nya dan menatap kearah yoongi. "Makasih banyak ya kak"

"Iya, masuk sana.."

Jimin tersenyum, ia mengangguk kepada satpam yg berjaga sebelum masuk kedalam kelas.

"Gebetan atau adiknya, mas.?"

"Calon pacar, inget-inget wajahnya ya pak"

"Gak pernah liat saya, kalau dia anak SMA sini"

"Anti sosial orangnya"

"Pantesan, kelas berapa mas.?"

"Dua belas, lagi persiapan masuk kampus. Jadinya fokus belajar"

"Siap, Siap.!! Kalau telat lagi nanti saya suruh langsung masuk aja"

"Namanya Jimin, name tag nya Park Jimin"

"12 IPS itu ya.? Yg mobilnya BMW lama.?"

"Iya pak, bener"

"Kok tumben gak pake mobil.?"

"Mobilnya lagi di bengkel saya"

"Enak kalau punya pacar orang bengkel, ada apa-apa sama kendaraan langsung telepon pacar"

"Belum pacar, doa in aja ini lagi deketin"

"Lah... mas yoongi mah udah pasti dapet, siapa juga yg gak mau mas.? Coba aja anak saya sudah besar, sayang nya masih balita, masih jauh.."

"Bisa aja pak burhan ini, yaudah pak. Saya pamit dulu, mau ke kampus ada kelas pagi"

"Siap mas, hati-hati dijalan"

Yoongi kembali menaiki motornya menuju kampus untuk kelas pagi, jarak nya tidak jauh dari tempat sekolah jimin.

"Lo kenapa.?" Tanya Aline, yg melihat yoongi tersenyum sembari menatap layar ponselnya

"Gapapa"

"Gue denger, Lo lagi deket sama anak kelas 12 SMA 36"

"Bukan urusan Lo" ketus yoongi

"Siapa.? Gue kenal.? Anak populer gak.?"

"Aline, kalau gue emang deket juga kenapa.? Bukan urusan Lo kan.?"

"Gue kenal Lo lebih dulu, gue bisa milihin yg terbaik buat Lo"

"Gue bisa milih yg terbaik buat diri gue sendiri"

"Yoongi.!! Berapa kali gue harus bilang kalau gue suka sama Lo."

Yoongi mendekatkan wajahnya kearah aline, menatap perempuan itu dengan tatapan sulit diartikan, tetapi seperti tengah meneliti Aline dengan seksama.

"Terus, berapa kali gue harus bilang kalau gue gak suka sama Lo.?!" Yoongi menekan disetiap kalimatnya hingga terdengar jelas di telinga Aline

Belum sempat perempuan itu menjawab ucapan yoongi, yoongi sudah lebih dulu meninggalkan nya.
Membuat Aline menghentakkan kaki nya karena kesal, setelah bertahun-tahun ia menunggu yoongi, bahkan mendekatinya dengan banyak cara.
Namun sayang nya, yoongi lebih memilih untuk mendekati orang lain yg tidak intens seperti dirinya.

"Gue gak akan pernah terima Lo sama yg lain, Yoongi.!"


.




.



"Tumben Lo gantiin posisi gue.?" Ucap jungkook mengejek

"Kesiangan" jawab jimin seadanya

Areksa yg tengah duduk dikursinya beberapa kali mencuri pandang kearah jimin, pemuda itu meletakkan tas nya dan duduk dengan nyaman disebelah reksa.
Namun tiba-tiba saja, Areksa menyodorkan s beberapa bungkus permen kepada jimin, membuatnya menoleh kearah areksa yg duduk disebelahnya.

"Gue gak suka makanan manis, Beli rokok dapet kembalian nya permen"

"Thanks, Sa" jimin kemudian membuka bungkus permen itu dan memakan nya

"Ccciiee.... Reksa lagi deketin jimin ya." Ucap jungkook menggoda keduanya

"Apaan.. orang cuma permen doang, areksa nya gak suka. Lo Mau.? Nih.." ucap jimin sembari menjulurkan lidahnya

"Dih.. jorok banget si jimin.."

"Dih.. biasanya juga Lo emut tuh penis cowok Lo" sindir seokjin bercanda, salah satu di antara mereka bertiga yg memilik mulut paling kotor adalah seokjin

Mendengar itu, jungkook buru-buru menutup telinga jimin. "Ya ampun Mulut Lo, ada bocah kecil disini"

Reaksi jungkook pada jimin membuat Areksa terkekeh, tanpa mereka sadari.

"Biarin, udah waktunya jimin beajar sex education biar gak di kelabuhin buaya-buaya buntung"

"Gak bisa.! Anak baik, Anak suci harus tetap bersih" sanggah jungkook

"Jung, berlebihan banget sih Lo" jimin menyingkirkan tangan jungkook dari telinga nya. "Gue kan juga mau denger" protes nya

"Kak jin, gak boleh ngomong yg jorok-jorok lagi ya" perintah jungkook

"Iya.. Engga Ini"







"(TRUST IN YOU)"

TRUST IN YOU (YoonMin) 21+🔞🔞🌚🌚⚠️⚠️⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang