20. Valtherion: Kisah dari Puing-Puing

85 21 0
                                    

Author POV

Malam di Valtherion terasa tenang, namun di balik ketenangan itu, ketegangan tetap terasa di berbagai sudut kota. Distrik C, yang dulunya adalah pusat perniagaan dan budaya, kini masih dalam tahap pemulihan, meskipun pembangunan dan pemulihan sudah berjalan cukup baik.

Distrik ini masih dipadati oleh warga yang hidup dalam ketidakpastian, mencoba bangkit dari puing-puing kehancuran. Pasukan penjaga yang ditempatkan di sepanjang jalan distrik C menjadi pemandangan biasa, mereka menjaga ketertiban dan memastikan tidak ada ancaman yang datang tiba-tiba.

Di salah satu pos penjagaan, dua prajurit berdiri waspada, mata mereka mengawasi setiap orang yang melewati pintu gerbang menuju pusat distrik. Tiba-tiba, dari kejauhan, terlihat seorang pria asing berjalan dengan langkah mantap, mengenakan mantel panjang berwarna cokelat pudar yang jelas menandakan bahwa dia bukan berasal dari Valtherion.

Penampilannya rapi, dengan kacamata kecil bertengger di hidungnya, dan di tangannya ada buku catatan tebal serta sebuah tas kulit yang penuh dengan dokumen.

Ketika pria itu semakin mendekat, kedua penjaga menegang. Salah satu dari mereka mengangkat tangan untuk menghentikan langkah pria asing itu. "Tunggu," kata penjaga itu dengan nada tegas. "Siapa kau dan apa tujuanmu di sini?"

Pria itu berhenti, sedikit tersenyum sebelum menjawab dengan sopan, "Namaku Dr. Victor Reynard, aku seorang peneliti. Aku datang dari luar kota untuk melakukan beberapa wawancara penting di Valtherion, terutama dengan Arzeen. Mungkin kalian sudah mendengar tentang penelitianku mengenai rekonstruksi kota-kota setelah perang?"

Penjaga itu bertukar pandang dengan rekannya, tidak terkesan. "Arzeen tidak menerima tamu begitu saja, apalagi orang asing. Kau tidak boleh masuk."

Dr. Reynard tetap tenang, meskipun wajahnya menunjukkan sedikit kekecewaan. "Aku sudah melakukan perjalanan jauh untuk sampai ke sini. Penelitianku sangat penting, dan aku yakin Arzeen akan tertarik untuk mendiskusikan situasi di Valtherion. Tolong, beri aku kesempatan untuk bertemu dengannya."

Penjaga yang lain maju, suaranya lebih keras kali ini. "Kau tidak paham, ya? Tidak ada yang bisa masuk tanpa izin. Kami sudah menerima perintah tegas. Sekarang, sebaiknya kau pergi sebelum kami harus mengusirmu dengan paksa."

Namun, Victor Reynard adalah orang yang keras kepala, dan ketika ia memiliki tujuan, ia tidak akan mundur dengan mudah. Ia memegang teguh prinsipnya sebagai seorang peneliti, bahwa kebenaran harus diungkapkan, dan untuk itu ia bersedia menghadapi segala rintangan.

"Dengar, aku tidak akan pergi sebelum aku mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Arzeen. Aku bisa menunggu di sini selama berhari-hari jika diperlukan, tapi penelitianku penting untuk masa depan kota ini. Ini bukan hanya tentang kalian atau aku, ini tentang sejarah yang kita tulis bersama."

Penjaga itu, mulai kehabisan kesabaran, menatap pria asing itu dengan tatapan tajam. "Kau benar-benar mencari masalah, ya?"

Sebelum situasi semakin panas, Kilan yang kebetulan sedang berjalan melewati area tersebut mendengar keributan kecil itu. Ia menghentikan langkahnya, mengamati sebentar sebelum mendekat. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya, suaranya tegas, namun lebih santai daripada para penjaga.

Penjaga pertama menoleh kepada Kilan dan memberi hormat. "Orang asing ini mengaku sebagai peneliti, tapi ia bersikeras ingin bertemu Arzeen. Kami sudah menjelaskan bahwa itu tidak mungkin, tapi dia tidak mau pergi."

Kilan mengamati Victor Reynard, memicingkan matanya sejenak sebelum melangkah lebih dekat. "Peneliti, ya?" Kilan memandang buku catatan yang dipegang Victor. "Dan apa yang ingin kau bahas dengan Arzeen?"

Shakhara: Legacy of the Shadow KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang