Part 20

2.1K 136 35
                                    

Halo

Sebelum memasuki alur cerita

Jangan lupa vote dan komen

Ig: nsall_

Happy reading 💕

▪︎▪︎▪︎


Bellila menatap asing sebuah kamar ketika matanya terbuka, memandang sayu setiap sudut kamar.

Dia ingat bahwa terakhir, dia tertidur dalam pelukan Kino. Tapi kenapa kini ia berada di kamar asing, tapi setiap dekorasi, pernak-pernik adalah sesuatu yang ia suka. Bahkan ada banyak boneka domba yang mirip dengan Biri.

Kakinya menyentuh lantai dingin, berjalan keluar kamar. Menoleh kanan kiri, tapi semuanya benar-benar asing, ini bukan mansion Daddy Aslan.

‘Ini dimana?'

‘Dimana Kak Kino?’

Bellila berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Matanya terus mengamati setiap sudut, mansion yang tidak terlalu banyak barang-barang, membuat terlihat luas dan besar. Bahkan ini lebih besar dari mansion Daddy Aslan atau mansion Papa.

Dia terus melangkah, tapi tidak ada satupun orang di mansion ini, sepi dan sunyi.

Baru saja ingin melangkah ke dapur, seseorang terlihat dari sudut mata kirinya. Bellila menoleh, melihat siapa orang yang berdiri di ambang pintu.

“Kak Manda,”

Manda terdiam kaku melihat Bellila berada dalam mansion Kino, terlebih pakaian tidur  tanpa alas kaki, memperlihatkan kulit putihnya.

“Kak Manda kok di sini?” tanya Bellila, memecah pikiran Manda.

“Saya yang harusnya bertanya, ngapain kamu di sini?” tanya Manda, ekspresi wajahnya terlihat tidak bersahabatan.

Bellila mengangguk tengkuk leher yang tidak gatal, “Aku juga nggak tau, terakhir aku tidur di pelukan Kak Kino saat di halte bus, saat kita menunggu hujan berhenti. Tapi tiba-tiba aku di kamar, aku bahkan nggak tau ini mansion siapa, apa ini mansion Kak Kino?” tutur Bellila tanpa menyadari ekspresi Manda yang sudah masam, saat mendengar Bellila tidur dalam pelukan Kino.

“Iya ini mansion Kino,” Manda langsung berjalan meninggalkan Bellila menuju kamarnya.

Baru beberapa langkah suara Bellila kembali menggema, “Kak Manda mau kemana? Kak Kino kayanya lagi nggak ada disini”

Manda berbalik dengan wajah sombong “Aku tinggal sama Kino,”

Mulut Bellila membentuk bulatan sempurna. Baru ingin membuka suara, terdengar langkah kaki yang mendekat. Keduanya menoleh secara bersamaan.

“Nona muda, makanan sudah siap,” Seorang maid tersenyum ramah.

Bellila menoleh pada Manda, tapi perempuan itu hanya diam.

“Kak Manda, Kakak disuruh makan,”

“Nona Bellila, saya bicara sama anda, maaf kan saya,”

“Eh—sama aku,” tanya Bellila seraya menunjuk dirinya sendiri.

“Iya nona,”

“Tapi aku tidak lapar—eh kau tau namaku?”

“Iya nona, semua orang disini tau anda, Tuan muda yang memberitahukan kami,” jelas maid dengan suara yang sungguh halus dan sopan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KINBELL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang