14.

464 25 0
                                    






"Ayah harus menjaga kesehatan ayah, berhentilah marah marah pada pegawai, dokter bilang itu menyebabkan darah tinggi dan yang terburuknya dapat menyebabkan stroke atau kematian." Mingyu menasehati ayahnya, mengantarnya masuk ke mansion mewah yang lumayan lama tidak ia kunjungi.

"Malam ini menginapkan Gyu, ajak juga kekasihmu, aku akan menyuruh pelayan menyiapkan kamar untuknya."

"Aku rasa tidak hari ini ayah, aku mungkin akan langsung mengantarnya pulang, mungkin lain waktu."

Ayahnya mengangguk mengerti, setelah sampai dikamar ayahnya, mingyu pamit untuk mengantar wonwoo.





Keheningan biasa dalam mobil membuat Mingyu menoleh ke arah wonwoo yang duduk disampingnya. Memastikan bahwa pemuda manis itu tertidur atau tidak

Ternyata wonwoo tidak tidur, Ia bahkan hampir tidak percaya jika wonwoo kini sedang menatapnya.

"Sejak kapan kau menatapku begitu?" Tanya mingyu.

Wonwoo menghela nafas saat mendengar pertanyaan itu.

"Aku masih tak paham Maksudmu yang dirumah sakit." Kembali ia menoleh ke mingyu.

"Yang mana?"

"Yang terdengar seperti melamar__"

"Aku memang melamarmu." Mingyu kembali melajukan mobilnya saat lampu berubah menjadi hijau.

"Jangan bercanda Kim."

Mingyu hanya tertawa miris.

"Yakkk! Kenapa kau tertawa"

"Jadi aku tak boleh tertawa?"

"B-bukan begitu."

Mingyu sedikit melirik wonwoo, merasa sangat terhibur dengan tingkah wonwoo yang kadang terlihat menggemaskan.

"Won, aku Benar melamarmu, bagaimana bisa kau berfikir aku bercanda? Sedangkan aku melakukannya dengan sungguh sungguh didepanmu."

Wonwoo yang mendengar itu merasa dirinya ingin menenggelamkan diri ke air agar tidak mendengar hal yang tidak masuk akal lagi setelah ini.

"Kau tidak mau menjadi pacarku, yasudah kupikir lebih baik jadi pendamping hidupku saja."

"Bagaimana bisa kau Berfikir aku setuju."

"Melihat tingkahmu saja aku yakin kau sudah mulai menyukaiku, aku tau itu."

"Cih, kau terlalu percaya diri Kim."

"Memang terlihat jelas Seperti itu."

Wonwoo Memutar matanya malas, dia saja masih bingung dengan perasaannya sendiri. Wonwoo malas meladeni mingyu, akhirnya memilih untuk menatap luar jendela.

"Kau salah jalan bodoh, ini bukan jalan ke unitku."

"Siapa bilang aku mau membawamu ke unitmu"

"Yakkk, turunkan aku Kim, Aku ingin ke unitku." Tegas wonwoo pada mingyu.

"Tidak, mulai besok kau akan pindah, tidak di unit itu lagi."

"Dan kau akan bekerja menjadi sekretarisku, jeon Wonwoo." Wajah mingyu menampilkan smirknya.

"Aku tidak mau."

"Mungkin aku perlu mengingatkanmu, jika kau masih memiliki hutang padaku, anggap saja kau sedang membayar hutangmu won." Jawab mingyu santai sambil memutar setirnya berbelok memarkirkan mobilnya ke tempat parkir.

"Ayo turun."

"Tidak."

"Turun atau ku kunci kau didalam mobil."

THE BOSS || •[MEANIE]√•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang