2.

221 10 0
                                    


Laki laki bermarga jeon itu kini berdiri didepan cermin panjang yang berada dikamarnya. Kemarin pesanannya baru saja datang.

Memalukan, itulah satu satunya pikiran yang terlintas di kepalanya saat ini. Bagaimana tidak?
Sweater coklat dengan leher tinggi yang dipesannya itu begitu mencetak badannya. Padahal dia sudah memesan ukuran L, mengira itu pasti akan longgar, taunya malah nge press dibadannya.

Belum lagi bra yang dipakainya, dia terpaksa memakai benda itu karena mau tidak mau jika tidak ingin terbongkar, setidaknya dia harus memiliki 2 gunung bukan? (・–・).

Tapi jujur, melihat dirinya yang sekarang pasti beberapa orang tak menyangka bahwa dirinya adalah jeon Wonwoo. Jakunnya ditutupi oleh sweater leher tingginya, wig sebahu, sedikit liptint, celana panjang biru Dongker yang sama nge pressnya.

"Heuh~ aku harap tingkah laku memalukan ini membuahkan hasil." Kembali dia berdoa lalu mengambil amplop coklat yang sudah berisi surat lamarannya.

Mengambil handphone dan dompetnya, bergegas memasukkan kedalam tas gendong yang akan dibawanya. Ya, dia lupa membeli tas perempuan jadi pakai yang ada saja.

"Terima kasih ahjussi" kata wonwoo seraya memberi uang kepada pak supir taksi itu.

"Tidak usah dibayar nona, ini gratis" kata supir itu sambil tersenyum.

"Maaf ahjussi?"

"Iya, saya gratiskan untuk nona, soalnya nona cantik" supir itu senyam senyum sendiri seperti orgi* (゚ο゚人)

Gila, pikir wonwoo. Dia tersenyum canggung dan tak lupa mengucapkan terima kasih, lalu segera pergi, jujur dia ngeri.

☞☞☞☞☞☞☞☞☞☞☞☞☞

Sampailah dia disini, K-Groups, perusahaan yang sukses Membuatnya membuang semua rasa malunya. Perusahaan yang membuat dirinya harus berdandan seperti ini, kita lihat apakah dia akan beruntung?

Langkah laki laki putih itu menuju meja resepsionis.

"Permisi nona" sapanya pelan pada wanita Yang berdiri dibelakang meja resepsionis itu.

Wanita itu tidak langsung menjawab sapaan dari wonwoo, dia hanya menatap wonwoo selama beberapa menit.

"Excuse me miss" kembali dia mengulang kalimatnya.

"A-ah ya? Ada yang bisa kubantu nona?" Jawab resepsionis itu.

"Begini nona, aku ingin melamar pekerjaan menjadi sekretaris, aku melihat lowongannya di website, apa masih menerima pelamar?"

"Ah iya benar nona, tentu saja masih, nona langsung saja ke ruangan CEO"

"Maaf nona, setauku yang melakukan penyeleksian karyawan itu adalah HRD, apa ini benar langsung ke CEO?"

"Benar nona, berhubung ini adalah posisi sekretaris, jadi CEO sendiri yang langsung meng - interview, nona mau saya antarkan keruangan beliau?"

"Ah iya boleh, jika tidak merepotkan" senyum simpul tercetak dibibir tipis itu.

Nona resepsionis itu mengantar wonwoo menuju ruangan CEO. Sejenak wonwoo berpikir, perusahaan ini sangat ramah, buktinya Beberapa karyawan selalu tersenyum ketika berpapasan dengannya.

"Sudah sampai nona, semoga berhasil" kata resepsionis itu lalu kembali masuk ke lift.

Ada ruangan kaca hitam disebelah kirinya.
Semuanya berlapis hitam, dan ruangan itu terdapat kaca bening, disana duduk seorang laki-laki yang menurut penglihatan wonwoo.

Itu adalah yang membantu memilah dokumen para pelamar, karena beberapa gadis yang masuk keruangan hitam itu sebelum mengarahkan dokumennya terlebih dahulu kepada orang itu.

THE BOSS || •[MEANIE]√•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang