Bintang tersentak kaget merasakan tepukan tiba-tiba di bahunya. Ia berpaling ke belakang, dimana ada Satya dan teman-temannya menatap tajam kompak bersedekap dada.
"Lo kok jadi banyak diemnya?" tanya Satya terlampau penasaran. "Cerita sana cerita."
"Cerita sini, Bang!" Ralat Zacky.
Bintang menggeser sedikit bokongnya ketika Liam menyenggol paksa agar memberinya tempat untuk duduk.
"Kalo misal keledai tiba-tiba diem itu artinya apa?" tanya Satya random.
"Bisu kali!" Jawab Bintang asal.
Satya mendudukkan diri di samping Liam, di ikuti Zacky dan Ghava.
"Itu karena mulutnya penuh makanan, kalau dah ketelen baru deh unek-uneknya keluar lagi." Tutur Satya.
Mata Ghava mengerjap lucu. "Korelasinya apa ya?"
"Tau tuh! Tiba-tiba bahas keledai." Kekeh Liam.
"Sama kek Bintang aja sih. Pikirannya tuh terlalu penuh sama hal-hal yang sifatnya negatif, yakin aja. Makanya dia perlu keluarin semuanya. JADI, AYO CERITA!!"
Ghava memukul bahu Satya kuat, dia terperanjat kaget sebab teriakan Satya yang tanpa aba-aba. "Santai! Lama-lama gue lakban tuh moncong bebek."
Satya mendesis cemberut, bibir lucunya maju beberapa centi. Lupa umur jadi sok imut.
Lengan Liam tak henti menyenggol bahu Bintang, menuntut penjelasan. Sudah terhitung seminggu lamanya energi Bintang tak di charger. Bayangkan betapa hambarnya persahabatan mereka tanpa ada cerocosan unfaedah dari kembaran Choi Beomgyu.
"Pasti ada sangkut pautnya sama Kak Zanum." Tebak Zacky tepat sasaran. Terbukti raut wajah Bintang yang berubah, dari yang tadinya bagai mayat hidup kini layaknya terkena sentruman cinta. Zacky berdecak, "apa gue bilang..."
Raut itu tak bertahan lama. Bintang kembali menyendu disertai helaan nafas pendek.
"Gue ditolak."
Empat pasang mata membelakak. "DEMI APA?!"
Satya bangkit lantas berdiri tepat di depan Bintang. Ia tarik kerah baju adiknya kasar.
"Lo ajak dia pacaran hah?"
"KAGAK LAH!" Bantah Bintang cepat, ia lepas paksa lengan Satya dari kerah bajunya. Ikut berdiri dan menatap nyalang mata sang kakak.
"GUE CONFESS, BEGO!! ABIS ITU DIBILANGIN JANGAN MAU SAMA CEWEK YANG—" Bintang tersadar. Ia palingkan kepalanya ke sembarang arah, tangannya terangkat mengacak rambutnya frustasi.
"Dibilangin apa?" tanya Liam yang masih menanti kelanjutan dari perkataan Bintang.
Bibir Bintang mendesis. "Nggak ada. Nggak usah kepo juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] MIRACLE
FanficSpin off: And Again Di tengah riuhnya pagi, cahaya matahari yang baru menyapa dunia menembus kaca, menerpa wajah Bintang yang duduk tenang di atas jok mobil. Di sanalah, di antara hiruk-pikuk yang samar memudar, ia melihatnya- perempuan itu, berdiri...