10

184 27 3
                                    


Hwang Hyunjin.

Aku melihat Felix ditampar tepat didepan mataku, Jihye.. berani sekali dia menyentuh Felix, aku melihat mata Felix yang berembun membuatku kehilangan kendali.

Aku mendekat ke arah Jihye, aku melihat Jihye seakan menjelaskan sesuatu padaku, tapi aku tak bisa mengendalikan diriku, aku menjambak rambutnya dengan kuat membuat dia meringis kesakitan

Lalu aku melirik ke arah Felix yang terlihat terdiam sambil menundukkan wajahnya seperti melihat sesuatu, aku melihat ke arah yang Felix lihat dan ternyata itu Vas milik ibuku, apa yang sebenarnya sudah terjadi

"A-akh tuan... S-saya tidak bermaksud"ucap Jihye dengan terbata-bata membuatku kembali menjambak rambutnya dengan keras

"APA!!"bentakku semakin membuatnya bergetar ketakutan, namun beberapa saat kemudian aku merasakan tangan Felix yang melingkar di pinggangku membuatku terdiam

Aku menoleh melihat Felix yang sepertinya sedang menangis membuatku melepaskan tanganku dari rambut wanita itu

"Why babe?"tanyaku namun Felix masih terdiam, aku khawatir namun beberapa saat kemudian Felix mendongak menatapku dan meminta maaf.

"Maaf aku gak sengaja mecahin Vas itu"ucap Felix membuatku terdiam, seketika suasana hatiku kembali kondusif, hatiku kembali tenang ketika melihat wajahnya

"Maaf"ucapnya sekali lagi, sial. Aku seakan mabuk melihat Felix menangis memohon seperti ini padaku.

Namun sayangnya aku mendengar suara wanita itu kembali, ia mengatakan padaku bahwa Felix bersalah karena sudah memecahkan Vas kesayangan ibuku, yang tentunya membuatku marah

Aku membelai rambut Felix dengan sayang lalu mencium keningnya, menghirup aroma yang dikeluarkan oleh rambut Felix membuatku tenang kembali

Aku melepaskan Felix lalu menyuruhnya untuk ke ruang rapat, karena seharusnya aku kemari untuk mengambil berkas yang tertinggal, namun aku malah melihat kekasihku ditampar, pipi cantiknya memerah membuatku ingin sekali mencabik-cabik wanita itu

Ketika Felix pergi aku mendekat ke arah Jihye, lalu menamparnya kuat, ah.. sayang sekali ayahnya menyuruhnya untuk tidak memecat siapapun ketika ia berada di perusahaan, namun itu malah menjadi bagus, itu berarti ia tidak memecat, melainkan menyiksanya.

"Berani kau menyentuh kekasihku ha?"tanyaku padanya, ia menggeleng kuat dan sepertinya ia ketakutan sekarang.

Namun sebelum aku memukulnya kembali, aku melihat Sunghoon masuk dengan nafas terengah-engah.

Aku yang melihat itu sontak melempar Jihye lalu mendekat ke arah Sunghoon

"Ada apa?"tanyaku

"Tuan.. jangan bunuh dia, atau tidak tuan Hwang akan marah"ucapnya, aku yang mendengar itu mengangkat satu alisku, apa? Ayahnya marah?

"Eh anu tuan, nona Jihye adalah sekertaris disini, dan pekerjaannya cukup bagus itu sebabnya tuan.."ucap Sunghoon membuatku kembali menatap ke arah Jihye yang terduduk lemas, lalu segera menatap ke arah Sunghoon

Jika Sunghoon disini, lalu siapa yang melanjutkan rapatnya? Sunghoon yang sepertinya tau aku bertanya-tanya kenapa ia bisa disini menjawab

"Tuan Felix mengambil alihnya tuan"

Tiger kecilku memang berbakat.

.

Sebenarnya aku sudah mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Tiger kecilku sejak kita berdua masih kecil, dulu aku pernah melihatnya menusuk mata seseorang yang pernah mendekatiku, sepertinya Tiger kecilku marah.

ENIGMA MILIKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang