Chapter 2 (Angkasa)

74 29 48
                                        

"Angkasa?"

Suasana menjadi sunyi dan terlihat angkasa yang sedang memegang alat pel agar tidak mengenai Naura.

"Eh angkasa lepasin gak?" Bentak Ayu.

Angkasa hanya terdiam lalu ia mengambil alat pel itu dan memberikan alat pel nya ke Senja.

"Apaansi Angkasa?" Kesal Ayu.

Angkasa langsung mendatangi Naura lalu mengangkat badannya. Naura hanya bisa terdiam.

Ayu pun berusaha menusuk Angkasa tapi tiba tiba.

"AYU!" Seketika seluruh tubuh Ayu membeku mendengar teriakan itu.

Suara itu ntah datang dari mana tapi yang pasti ada disekitar mereka.

Karena Ayu hanya terdiam mereka bertiga pun keluar dari toilet itu dan bergegas menuju ke uks dan gak mepedulikan Ayu.

"Kamu gak papa kan Naura?" Tanya Senja panik.

"Enggak kok kamu lupa siapa aku ya." Ucap Naura sambil menahan sakit.

"Enggak emang kamu siapa?"

"Maaf sebenernya aku tuh ULTRAMEN." Canda Naura.

Suasana yang hening pun mencair karena lawakan nya Naura, Senja tertawa dan Angkasa hanya tersenyum tipis.

***

Singkat waktu mereka bertiga sampai ke uks.

"Bu bu tolong ada yang luka bu." Teriak Senja.

Karena tidak ada yang menjawab mereka masuk tanpa izin karena kondisi Naura.

"Eh eh eh kenapa kalian masuk tanpa izin?" Tanya guru yang melihat mereka masuk.

"Lah kan ini uks tempat buat ngobatin masa kita enggak boleh masuk." Tanya Senja keheranan.

"Emang kalian enggak tau?" Tanya guru itu keheranan.

"Apa gitu?" Tanya balik Senja.

"Guru yang ngejagain uks nya lagi ijin."

"Oooo."

"Terus perasaan tadi kalian berdua ada di lorong deh?" Tanya keheranan Guru itu.

"Lorong yang mana bu?" Tanya Senja.

"Itu lorong depan deket pintu masuk." Kata guru itu sambil menunjukan jari nya ke arah lorong yang ia bilang.

"Hah? Perasaan ibu doang kali." Ucap Senja.

Saat mereka berbicara Angkasa memotong pembicaraan mereka. "Ini kita kapan ngobatin Naura?" Tanya Angkasa datar.

"Oh iya lupa." Ucap Senja.

"Bu maaf minta tolong bu, boleh ga ibu ngasih tau ke wali kelas kami, kami mau absen buat nganter Naura ke rumah sakit." Tanya Senja sambil menyatu kan tangan nya yang bertanda sedang minta tolong.

"Iya udah cepetan pergi gih ntar ibu kasih tau Bu sintia." Jawab Guru itu.

"Makasih ya bu, kami ijin pamit Assalamualaikum." Salam Senja sambil berjalan pergi keluar.

"Iya wa'alaikumsalam." Jawab guru itu.

***

Singkat waktu mereka sudah berada diparkiran sekolah, ternyata mereka ber 3 adalah anak SMA kelas 3 yang mau lulus di semester ini.

"Eh btw kita naik apa ke rumah sakit nya?" Tanya Senja.

"Udah kita pake mobil aku aja." Ucap Angkasa.

Saat mereka berdiskusi cara agar membawa Naura ke rumah sakit Naura yang sedang digendong oleh Angkasa ia melihat seseorang sedang memantau mereka dari kejauhan. Tapi karena Naura berfikir ia sedang berhalusinasi jadi ia menghiraukan nya.

"Hah? Kamu punya mobil? Musthali." Ledek Senja sambil tertawa.

Angkasa hanya menghiraukannya lalu ia memasukkan tangan sebelahnya kedalam saku nya ternyata ia sedang mengambil sebuah kunci mobil.

"Ahhh paling cuman kunci motor." Ledek Senja.

Angkasa menekan tombol yang ada di kunci nya lalu.

DIT! DIT!

Ada 1 mobil yang bereaksi dan berbunyi, Senja melihatnnya tidak percaya.

"Gimana?" Sombong Angkasa.

"Ahh palingan mobil hasil pinjem." Kesal Senja.

"Udah udah ayo cepet buka pintu mobilnya, berat ini." Kata Angkasa datar.

"Y." Jawab Senja datar seraya membuka pintu mobil milik Angkasa.

Angkasa pun memasukkan Naura kedalam mobil lalu ia pergi ke kursi pengemudi dan Senja masuk dan duduk di bangku belakang untuk menjaga Naura.

"Ayo cepet ini Naura keburu pingsan." Cetus Senja.

"Sabar." Jawab Angkasa datar.

"Oh iya awas hati hati nabrak ntar nambah gawat." Ledek Senja. Angkasa menghiraukannya lalu menancap gas mobilnya.

"Naura yang sabar ya bentar lagi." Ucap Senja dengan suara rendah. Naura membalas nya dengan senyuman hangat.

Mobilnya berangkat melaju dengan cepat. Saat mobil itu berangkat ada 2 orang misterius meilhat keberangkatan mereka.

"Semoga cara kali ini berhasil." Ucap lembut salah satu orang itu.

Kenangan-

Gimana chp 2 nya? Maaf kalo jelek dan lebih pendek.

Maaf kalo banyak yang typo.
Buat ilustrasi tiap karakter bakal diungkapin di bab 3 jadi tunggu aja.

Jangan lupa dipencet tombol bintang nya dan jangan lupa follow.

Next?

KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang