Chapter 3 (masa kecil Senja?)

70 29 53
                                    

"Naura yang sabar ya bentar lagi." Ucap Senja dengan suara rendah. Naura membalas nya dengan senyuman hangat.

***

Suatu hari di bulan september tahun 2005 terlihat seorang wanita sedang berada di ruang persalinan dissbuah klinik kecil.

"Bu ayo bisa bu." Semangat salah satu bidan ke wanita itu.

EUHHH!

Teriak wanita itu kesakitan. "Ayo bu dikit lagi." Semangat lagi bidan itu.

"Ayo bu ratu ibu pasti bisa."

Suami wanita itu hanya bisa khawatir akan keadaan istrinya.

"Ayo mih." Gumam suami wanita itu.

Keadaan menjadi hening. Keheningan itu seketika pecah saat ada suara bayi menangis diruangan itu.

Oakk!

"Alhamdulillah bu anak ibu berkelamin perempuan dalam keadaan sehat." Selamat bidan itu.

Akhirnya semua menarik napas lega dan terlihat wanita itu dengan muka yang sangat bahagia.

"Alhamdulillah." Lirih wanita itu.

"Alhamdulillah." Syukur pria paruh baya yang diyakini adalah suami dari wanita itu.

Wanita yang melahirkan seorang bayi itu adalah bu ratu, ia memiliki seorang suaminya bernama pak Arya.

Pak arya langsung masuk kedalam dan langaung memeluk sang istri.

"Selamat pak,bu." Selamat bidan itu kepada sepasang pasutri itu.

"Bapak dan ibu mau kasih nama apa?" Tanya bidan itu.

Bu ratu hanya menatap suami nya dengan senyuman yang hangat.

"Namanya Senja Anisa Ratu." Jawab Pria itu dengan senyuman.

***

Seiring berjalannya waktu bayi itu tumbuh pesat dan terlihat sekarang hari pertamanya masuk ke sekolah dasar.

"Sudah 7 tahun lamanya sekarang anak papah udah masuk SD." Ucap pria bernama arya itu sambil mengusap anak nya yakni adalah Senja.

"Emang kenapa dulu?" Tanya polos Senja.

"Ya kan dulu anak tersayang papah lahir." Jawab Ayah Senja sambil tersenyum.

"Papahh!" Peluk Senja saat mendengar perkataan ayahnya.

"Udah udah cepet siap siap kan ini hari pertama Senja masuk." Ucap wanita yang sedang menyiapkan sekotak nasi yaitu Ratu.

"Iya iya sabar." Ucap Arya.

Singkat waktu Senja dan ayahnya sudah sampai disekolah.

"Papah Senja sekolah dulu yak." Salam Senja sambil mencium tangan papanya.

"Iya hati hati ya jangan lupa ntar makanan nya dihabisin." Ucap Arya sambil mengusap rambut Senja.

"Ayah bukannya hari pertama sekolah itu harus didampingi sama ayah ya?" Tanya Senja yang keheranan.

"Eh iya ayah lupa." Jawab Arya tertawa.

"Udah udah ayo cepet masuk, ayo ayah pegang tangan Senja." Kata Arya sambil memegang tangan Senja. Lalu mereka masuk kedalam sambil bergandengan tangan.

***

TRINGGG!.

Suara bel berbunyi menandakan waktu pulang t'lah tiba. Terlihat Senja yang sedang menunggu dijemput oleh sang ayahnya.

"Ihh papah mana sih." Gerutu Senja.

Tidak lama dari itu tiba tiba datang sebuah mobil mewah berwarna hitam mendatangi Senja. Kaca pintu mobil terbuka sedikit demi sedikit.

"Nungguin yaa." Ledek Arya.

"Hmmmmm." Rajuk Senja sambil menaikkan bibirnya.

"Udah udah ayo cepet masuk ntar papah tinggal." Ucap Arya.

"Ihhhhhhhhhh papah." Rajuk Senja.

Senja masuk ke dalam mobil ayah nya. Dan langit mulai meng hitam menandakan hujan akan turun.

"Papah kayaknya sekarang mau hujan deh." Ucap Senja polos.

"Iya." Jawab Arya datar.

Dan benar ternyata hujan benar turun bahkan hujan nya agak besar.

"Yeyyyy hujan." Semangat Senja dengan polosnya. Ayahnya hanya melihatnya dengan senyuman hangat.

Saat sedang mengemudi Arya melihat seorang anak kecil berseragam Sd sedang berjalan ditengah hujan lebat. Karena melihat nya seperti seumuran Senja, Ary menanyakan hal itu ke Senja.

"Senja itu temen kamu bukan?" Tanya Arya sambil menunjukkannya kepada Senja.

"Iya pah bener dia temen sekelas aku namanya Naura pah." Jawab Senja.

Setelah mendengar jawaban putrinya Arya langsung menepikan mobilnya kepinggir jalan lalu memanggil anak itu.

"Heyy dek mau bareng gak?" Tanya Arya.

"Gak." Jawab Anak itu datar. Karena menolak nya Arya terus memaksa agar anak itu mau ikut dengannya.

"Udah ayo bareng aja sama om, kamu temenan sama Senja kan?"

"Senja? Iya om kita sekelas."

"Yaudah ayo bareng om aja." Ucap Arya.

Senja pun menampakkan dirinya kejendela. "Haiii Naura ayo bareng sama papah aku." Ajak Senja.

Karena tidak ada pilihan lain akhirnya Naura ikut dengan Arya.

Naura yang basah kuyup langsung masuk kedalam mobil, berhubung Arya membawa handuk ia pun memberikannya kepada Naura.

"Makasih om." Tutur Naura.

"By the way kamu gak dijemput sama orang tua kamu?" Tanya Arya keheranan.

"Enggak om ibu lagi kerja." Jawab Naura.

"Emang bapak kamu kemana?"

"Bapak......." Saat menjawab pertanyaan Arya Naura tiba tiba meneteskan air mata.

"Eh kenapa kamu nangis?" Tanya balik Arya.

"Bapak........" saat akan menjawab pertanyaan itu lagi Naura hanya meneteskan air mata bahkan semakin deras tetes air matanya.

"Eh eh jangan nangis." Ucap Arya.

"Iya ih Naura kamu jangan nangis." Kata Senja.

"Soalnya bapak ga-gak ada di-dirumah." Jawab Naura sambil terus memeteskan air matanya.

"Emang kemana bapak kamu?" Tanya Arya semakin penasaran.

"Bapak se-selingkuh." Jawab Naura. Dan tangis nya sudah tidak biaa ditahan lagi akhirnya Naura menangis sengguk ssngguk an.

"APA?".

Kenangan~

Maaf buat kejadian yang saat melahirkannya kurang tepat ya karena saya gak tau proses persalinan.

Maaf kalo misal banyak yang typo dan banyak kosakata yang salah.🙏🙏🙏🙏.

Jangan lupa vote dan follow.

Spam Next?

KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang