HomeStay #8 : Semua Alle dirayakan.

33 4 0
                                    

Hari ini, tepat tanggal 20 Oktober 2024. Genap sudah 20 tahun Alle hidup didunia.

Mengalami banyak kendala dan balada hidup yang berhasil Alle lalui dengan segala perjuangannya.

Alle yang sekarang sudah dewasa secara umur, walau terkadang sikapnya masih kekanak-kanakan, tapi itu hal lumrah.

20 tahun Alle hidup dalam keadaan sehat, dalam keadaan mental yang baik dan di kelilingi orang-orang yang sangat menyayanginya.

Alle tumbuh dengan baik selama ini, kini ia sudah sepenuhnya dalam fase dewasa. Alle berhasil meraih apa yang ia inginkan, termasuk menjadi bahagia dengan sepenuhnya berkat kekasih nya, Danu.

Alle terbangun karena merasakan keningnya yang dikecup hangat. Semalam ia sungguh dijaga dan ditemani dalam tidur oleh Danu sampai pagi ini dirinya akan dirayakan.

"Selamat pagi, Cantik."

Sapaan itu selalu ia dengar di dekat telinganya, sapaan yang selalu ia rekahkan senyum paling manisnya. Sapaan yang selalu ia nanti ketika ingin membuka mata untuk memulai hari.

Danu beri kecup lagi di pipi Alle yang sedang berusaha mengumpulkan nyawanya.

Mata mereka beradu tatapan teduh nan sayu, Alle tersenyum.

"Selamat pagi juga, Sayangku." balas Alle tak kalah manis.

Danu terkekeh mendengar suara merdu Alle, ia usap dengan lembut surai panjang milik kekasihnya yang sangat apik tak kalah dengan wajah cantiknya.

Danu terpesona oleh Alle.

Alle berusaha duduk, menatap ke arah Danu yang sudah menatapnya dari tadi.

Alle meraih leher Danu untuk ia peluk, Danu membalas dengan memeluk pinggang ramping Alle tak kalah erat.

"Selamat ulang tahun, Sayang. Terimakasih sudah hidup didunia, aku bersyukur bisa punya kamu disini."

Ucapan singkat itu mampu membuat Alle menangis, amat terharu karena ucapan hangat itu sungguh membuat Alle bersyukur karena Tuhan yang telah memberikan sosok Danu untuknya.

Danu terkekeh, "Cantik kok nangis?" mulai menggoda kekasihnya yang memukul singkat punggung lebar Danu.

Danu tertawa lepas dengan reaksi Alle, memegang pundak Alle untuk membuat mata keduanya bertemu.

Pipi basah dan tembem itu Danu usap secara lembut, tak lupa Danu tersenyum teduh ke arah Alle yang menatap nya sayu.

"Jangan nangis, harus senyum dong."

Alle malah makin deras nangisnya, merengek seperti bayi karena terus-menerus digoda oleh Danu.

Alle tidak menyangka dirinya akan dicintai sebegitu besar dan hebat oleh Danu.

Setelah melalui perjalanan cintanya yang membuatnya sulit untuk sembuh, Danu datang didalam hidup nya.

Datang membawa pelangi yang akan terus membuat Alle tersenyum tanpa beban.

"Hiks, terima kasih sudah ada disisiku selalu."

Danu tersenyum sambil menepuk pucuk kepala Alle, "jangan sedih-sedih lagi ya?" Alle mengangguk pelan dan tersenyum lagi.

"Keluar yuk?"

"Gendong..." sikap manja itu selalu disukai oleh Danu.

Danu dengan sigap menggendong si cantik di punggungnya, tangan Alle sempurna melingkar di leher tegas Danu.

Alle juga mencium pipi Danu walaupun ujung-ujungnya mukanya memerah.

Danu menoleh lalu menyeringai, "berani cium aku sekarang, hm?" godanya yang buat Alle tersenyum malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HomeStay, Stay with Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang