HomeStay #5 : Sejenak, lupakan perasaan itu.

77 8 4
                                    

"Sayang?"

Sesosok makhluk hidup dengan suara serak khasnya yang baru keluar dari kamarnya tiba-tiba memanggil nama sang kekasih yang sedang membuat teh di dapur.

"Mandi dulu Nuu..." rengekan manja itu terdengar oleh empunya nama sehingga ujung bibirnya mengukir senyum ganteng.

Siapa lagi kalau bukan Danu dan Alle, si pasangan yang selalu punya cara baru untuk mengutarakan betapa besar cinta mereka masing-masing.

Danu perlahan menghampiri si cantik yang tengah membuat teh, bonusnya, Danu juga dibuatkan kopi oleh kesayangannya.

Danu memeluk Alle dari belakang dengan erat, ia elus perlahan perut Alle, meletakkan dagunya di pundak Alle sambil diciumnya perlahan, membuat Alle merasa geli dan tersenyum tipis karena kelakuan pacar nya itu.

Cup

Satu kecupan hangat sudah didaratkan Danu ke pipi Alle yang otomatis selalu memerah ketika dicium.

Hobinya kalau gak peyuk-peyuk ya cium-cium.

"Cium sini."

Alle hanya bisa menahan ketawa ketika melirik Danu yang sudah monyong minta dicium.

Cup

Danu menyeringai ketika bibir tebalnya telah digapai oleh si cantik Alle, bahkan Danu masih tak mau lepas dari pelukannya dan tak mau lepas memandang Alle yang begitu cantik bahkan di saat Alle sedang menyiapkan kopi untuknya.

Danu terlalu jatuh cinta.

"Lepas dulu, Danu."

Danu mengernyit, "kamu gak mau aku peluk, hm?" tanyanya.

Alle berhenti dari acara menuangkan bubuk kopi lalu mendengus sambil menatap Danu yang begitu lekat menatap nya.

"Terus aku nuang airnya gimana?! nanti kalau kena tangan kamu gimana?" ujarnya menggebu.

Danu hanya terkekeh karena gemas akan omelan kekasihnya, bibirnya yang manyun seketika itu ia cium lagi untuk kesekian kalinya.

"Danu stop cium-cium!" jujur Alle udah gak tahan, tapi gemes juga disatu waktu. Sementara Danu hanya mampu terkekeh melihat si cantik sedang mengomel. Entah mengapa omelan itu baginya sungguh candu.

Belum tau aja kalau udah dibungkam pakai ciuman, udah pasti Alle langsung kicep.

"Lepasin dulu, Danu~" rengek Alle kesekian kalinya.

"Ci—"

"Gak mau cium, mulut kamu bau!"

Danu menganga kaget, sedikit melepas dekapannya karena baru ia sadari bahwa mulutnya memang agak bau, jorok.

Kratak!

"AKH!"

"Sayang!?"

Danu reflek memeluk Alle yang hampir jatuh, "hey, kenapa?!" Danu panik.

Danu menunduk perlahan sampai Alle terduduk lemas dengan kepala yang menempel di lemari dapur, ia bawa kepala Alle untuk bersandar ke pundak nya dengan lembut, sesekali mengelus dengan lembut belakang kepala nya.

"Hiks, Nuu... Sakit..." lirihan Alle membuat Danu panik ditambah ia melihat kaki Alle yang penuh darah.

Danu baru sadar ketika memperhatikan sekeliling dapur yang ternyata ada banyak pecahan gelas yang berserakan.

"Kenapa pada berantakan gini sih, anjing!" Danu mengumpat ditambah gak tega melihat sekujur tubuh Alle udah panas dingin dan bergetar, darah yang terus mengalir sampai ke lantai pun mampu membuat merinding.

HomeStay, Stay with Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang