Dilema Hati

12 1 0
                                    

Malam itu Qiara memandangi langit-langit kamar  Hatinya dilema tentang pertunangannya tentang Alex, dan juga tentang Ayra, sahabatnya yang selama ini diam-diam mencintai Alex. Qiara tak pernah menginginkan posisi ini. Dia tak ingin menyakiti Ayra, tapi kini dia terjebak dalam ikatan yang tak bisa dia hindari.

Qiara menghela napas dalam-dalam. Dia tahu, di balik ketidakpedulian Alex, ada dinding yang menghalangi mereka. Dinding yang mungkin tidak akan pernah dia bisa gapai. Namun, setiap kali dia mencoba mengabaikan perasaan ini, bayangan Alex terus kembali di pikirannya.

~~
Pagi Harinya:

Keesokan paginya, saat Qiara bersiap untuk pergi kuliah, terdengar suara motor berhenti di depan rumahnya. Qiara melihat ke luar jendela dan terkejut melihat ada  Alex di samping motor, menunggunya dengan ekspresi datar.

Ini pertama kalinya Alex datang menjemput Qiara. Dia tidak mengirim pesan atau menelepon. Qiara bingung, tapi juga merasa sedikit lega. Setidaknya kali ini Qiara tidak harus pergi bersama supir pribadi keluarganya.

Qiara turun ke bawah dan menuju motor Alex dengan perasaan campur aduk.
"Nih pake Helmnya, Gue engga tungguin lo lama" Ucap Alex sambil menyodorkan Helm pada Qiara

Qiara menatap helm itu sejenak, lalu memakainya sambil berusaha menenangkan debaran jantungnya. Ini pertama kalinya mereka pergi bersama naik motor, dan entah kenapa, perasaan aneh mulai muncul.

Qiara duduk di belakang Alex, memegang pinggiran jaket Alex dengan ragu. Angin pagi yang dingin membuat tubuhnya sedikit merasa dingin tapi dia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan jarak antara dirinya dan Alex.

"Pegangan yang bener, Qiara. Gue nggak mau lo jatuh." Ucap Alex

Qiara merasa canggung, tapi akhirnya memberanikan diri untuk memeluk pinggang Alex. Hatinya berdebar, sementara wajahnya memerah di balik helm. Walau Alex bersikap dingin, perhatian kecil itu membuat Qiara merasa ada sesuatu yang berbeda.

Selama perjalanan, Alex beberapa kali memperlambat motor saat jalan agak menurun, seakan memastikan Qiara nyaman. Tanpa disadari, Qiara mulai merasa sedikit nyaman dan aman berada di dekatnya, meskipun Alex tetap bersikap dingin.

Ketika mereka hampir sampai di area kampus, tiba-tiba Alex memperlambat motornya dan berhenti di pinggir jalan, Qiara melepas helm dan menatap Alex dengan kebingungan.

"Kenapa engga anter aku sampai kampus, Lex?"ucap Qiara

Alex menghela napas, menatap lurus ke Qiara

"Gue engga mau ada yang tau gue anterin lo. lo turun di sini." ucap Alex

Qiara merasa sedikit kesal, tapi dia tahu bahwa Alex tidak akan mengubah pikirannya. Qiara turun dari motor dan menyerahkan helm ke Alex, Saat Qiara hendak melangkah pergi, tiba-tiba Alex berkata:

"Jangan lupa jaga diri. Gue ga mau lo kenapa-kenapa." Ucap Alex

Kata-kata Alex terdengar biasa saja, tapi bagi Qiara, itu terasa seperti perhatian kecil yang jarang sekali dia dapatkan dari Alex. Dia tersenyum tipis sambil menatap Alex yang sudah mulai pergi meninggalkan kampusnya menggunakan motornya. Qiara menahan napas sejenak, Qiara merasa sedikit bingung dengan perasaannya sendiri.

Setelah meninggalkan Alex, Qiara melangkah ke dalam kampus dengan perasaan campur aduk. Dia masih teringat dengan momen kecil saat di motor, tapi saat dia memasuki kelas, fokusnya teralihkan oleh suara riuh teman-temannya. Belum sempat menengok ke arah teman-temannya, tiba-tiba Alvin muncul di depannya dengan senyum lebar.

"Qia Nih, aku bawa susu buat kamu!" Ucap Alvin
Alvin mengeluarkan kotak susu dari tasnya dan menyerahkannya kepada Qiara. Qiara tertegun sejenak melihat perhatian dari Alvin, Qiara lalu menerima susu itu dengan senyuman.

"Makasih ya Vin, Kamu tahu aja aku suka susu stroberi." ucap Qiara
"Tau dong Alvin gitu loh" ucap Alvin sambil tertawa

~~

Di sisi lain
Ayra daritadi tidak bisa fokus di kelasnya karena dia kepikiran Alex, Bagaimana tidak kepikiran soal Alex? Tadi waktu Ayra berangkat ke kampus di tengah jalan Ayra melihat Alex dan Qiara di motor

"Harusnya aku yang disana," Ayra merenung

(1 pesan belum dibaca)
Alex: Ra, bisa kita ketemu?di lapangan ya

Lamunan Ayra terhenti karena ada 1 pesan masuk dari Alex

Ayra: Bisa Lex, aku kesana sekarang

Apa yang akan Alex bicarakan ya?

Di Lapangan
Seluruh perhatian Mahasiswa disana tertuju pada Lapangan yang ada di kampus, Lapangan yang udah didekorasi seindah mungkin oleh Alex

Ayra yang baru tiba di lapangan pun terkejut

"Semua ini aku bikin buat kamu Ayra" ucap Alex
"Manis sekali, bagus banget, aku suka, makasih ya Lex" ucap Ayra sambil memeluk Alex

"Karena aku ingin kamu tahu betapa berartinya kamu bagi aku Ayra. Sejak pertama kita bertemu, kamu udah menjadi bagian penting dalam hidup aku." ucap Alex

Anna yang melihat itu semua menjadi sangat sedih, Untuk apa Alex mengantarnya tadi pagi? Kalau ternyata Qiara yang terlalu berharap, Nyatanya Alex masih cinta sama Ayra dan mereka saling mencintai

"Qia, lo baik-baik saja? " ucap Alvin saat melihat muka sedih Qiara

Qiara hanya menggelengkan kepala, berusaha menahan air mata.

"Gue cuma butuh waktu sendiri." ucap Qiara

Qiara berjalan menjauh dari lapangan, tidak ingin menyaksikan momen indah antara Alex dan Ayra yang sekarang jelas-jelas tidak ada tempat untuknya.

~~
Kembali di lapangan, Alex dan Ayra berdiri di tengah kerumunan. Semua orang bertepuk tangan, dan suasana sangat meriah. Namun, di dalam hati Alex, ada rasa tidak nyaman saat melihat Qiara pergi. Dia tahu Qiara merasakan sesuatu yang lebih dalam terhadapnya, tetapi dia juga tidak bisa mengabaikan perasaannya kepada Ayra.

Qiara berlari ke tempat yang sepi di belakang kampus, tempat di mana dia bisa merenung dan menenangkan pikiran. Air mata mengalir di pipinya, dan dia merasa sangat tersakiti. Mengapa semua ini harus terjadi padanya? Mengapa dia harus terjebak dalam perasaan yang tidak terbalas?

"Kenapa semua ini terasa begitu menyakitkan? Qiara sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencintai Alex, tetapi Alex hanya mencintai Ayra saja"

"Qia,Hidup ini memang nggak selalu adil. Tapi lo nggak sendirian. Gue di sini buat lo. Kita bisa menghadapi ini bersama-sama." ucap Alvin yang tiba tiba sudah ada di belakang Qiara

Qiara menatap Alvin, kata kata dari Alvin memberinya sedikit ketenangan.

"Tapi apa lo nggak lihat? Alex sangat mencintai Ayra. Dia melakukan semua ini untuk dia. Gue cuma jadi orang ketiga yang mengganggu mereka."ucap Qiara sedih
"Lo bukan orang ketiga, Qia. Ini bukan salah lo. Semua orang punya perasaan masing-masing. Dan lo berhak bahagia juga. Lo punya hak untuk mencintai dan dicintai. Gue akan ada di samping lo, Qia. Apapun yang terjadi, kita akan hadapi bersama. Lo tidak sendirian."ucap Alvin

~~
Kembali ke Lapangan ya

Aneh Alex jadi tidak bisa berhenti memikirkan Qiara, padahal dia tidak pernah peduli sama Qiara, kenapa rasanya sekarang berbeda?

Bersambung...

Gimana guys part ini ?
Ada yang mulai perhatian nih😋🤭

Tim Qiara Alex? Atau Qiara Alvin nih😌

Jangan lupa vote & komennya biar aku makin semangat lanjut ceritanya🙏

see u on next part!♡

instagram : @kairasea

Playlist :
Karma ( Shanna Shannon)
Bukan Untukku (Tiara Andini)
Tak Selalu Memiliki (Lyodra)







Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang