Mulai Peduli

1 0 0
                                    

Alex menjadi cemburu melihat Qiara yang tersenyum pada Alvin, maka dia pun segera menghampiri Qiara

"Qiara, gue anterin lo pulang ya" ucap Alex
Qiara tidak salah dengar kan?
"Ehm, Alex aku bisa pulang bareng Alvin, jadi kamu engga usah repot repot" ucap Qiara
"Iya kak,  Qiara pulang sama gue aja ya" ucap Alvin
Alex yang mendengar itu menjadi kesal
"Engga nerima penolakan, ayo Qiara" ucap Alex sambil memegang tangan Qiara dan membawanya pergi dari hadapan Alvin

Jangan tanya bagaimana perasaan Qiara sekarang, rasanya campur aduk antara senang dan sedih dan juga takut
Iya dia takut Alex hanya kasihan padanya

"Alex kenapa kamu lakuin semua ini??" ucap Qiara, kamu kan engga pernah peduli sama perasaan aku, kamu terpaksa kan tunangan sama aku" ucap Qiara
Kata kata Qiara menghantam hari Alex dengan keras
"Gue cuma engga suka liat lo gatel banget jadi cewe, lo caper kan sama Alvin, Gue suruh Alvin buat jagain lo bukan buat dia jatuh cinta sama lo, Ngerti kan Qiara?" ucap Alex penuh penekanan

Qiara yang mendengar ucapan Alex hatinya rasanya sakit sekali, karena sampai kapanpun Qiara tidak akan pernah dianggap ada oleh Alex, karena hanya ada satu nama di hati Alex yaitu Ayra

"Aku engga pernah ada niatan buat caper sama Alvin, tapi Alvin itu baik banget sama aku, dia kasih aku perhatian yang engga mungkin kamu kasih ke aku Alex" ucap Qiara sambil menahan air mata yang ingin keluar dari matanya itu

"Udah aku bisa sendiri pulangnya, kamu engga usah anter aku pulang" ucap Qiara lalu pergi meninggalkan Alex seorang diri

Qiara pun berlari menjauh dari Alex dan segera naik ke Taxi
Di dalam Taxi Qiara pun menangis , karena rasanya ucapan Alex tadi membuat hati Qiara sakit sekali

~~~
Alvin sedari tadi melihat Alex dan Qiara dari kejauhan, tetapi saat Qiara pergi meninggalkan Alex dan Alvin liat muka Qiara itu sedih , itu sudah pasti kakaknya itu berkata kasar lagi pada Qiara
Alvin pun menghampiri Alex yang sedang memandang kepergian Qiara

"Kak, mau lo itu sebenernya apa sih? Lo titipin Qiara ke gue, dan di saat gue udah jagain Qiara sesuai perintah lo, Lo malah engga suka, engga seneng??"
ucap Alvin heran

"Gue cuma suruh lo buat Jagain Qiara, bukan buat jatuh cinta sama dia" ucap Alex
"Emangnya kenapa kalo gue jatuh cinta sama Qiara? Whats wrong? Lo juga engga pernah menghargai Qiara?
ucap Alvin

"Dia itu masih tunangan gue, lo engga boleh lupa fakta ini" ucap Alex lalu pergi meninggalkan Alvin
~~~

Ayra yang sedang memandang dirinya di cermin merasa sedih karena Alex sendiri bilang kalo tadi dia dinner bareng keluarga Qiara, harusnya Ayra yang ada di posisi Qiara

"Gue engga akan pernah bisa ngelepasin Alex gitu aja, gue harus ngerencanain sesuatu" ucap Ayra

Sejak dulu, Ayra selalu berharap menjadi satu-satunya perempuan di hati Alex, namun kini Qiara berada di antara mereka. Ia tahu bahwa keluarganya berharap Alex dan Qiara bisa bersama, tapi Ayra tak bisa menerima itu. Rasa cemburunya semakin membesar, dan ia memutuskan bahwa dia tak akan membiarkan Alex lepas begitu saja.

“Alex adalah milikku,” bisik Ayra pada dirinya sendiri. “Gue harus lakukan sesuatu sebelum Qiara mendapatkan tempat yang seharusnya jadi milik gue.”

Ayra pun mulai menyusun rencana, bertekad melakukan apa pun untuk mendapatkan kembali hati Alex.

~~~
Sesampainya di rumah Qiara langsung masuk kamar dan lanjut menangis , ia bingung karena bingung dengan perasaannya pada Alex , apakah ia benar benar mencintai Alex? Atau tidak?
Qiara terisak, memikirkan semua yang baru saja terjadi. Kata-kata Alex terus teringat di kepalanya,  hatinya begitu lelah. Ia tahu, setiap kali Alex mendekatinya, harapannya tumbuh, tapi akhirnya selalu berujung pada luka yang lebih dalam. Qiara mulai meragukan perasaannya sendiri. Apakah Ia benar-benar mencintai Alex, atau hanya terjebak dalam mimpi yang tidak akan pernah jadi nyata?

Sementara itu, Alvin yang kesal dengan sikap Alex, tidak bisa tinggal diam.
Ia kembali ke kamarnya , Alvin tidak habis pikir kenapa kakaknya terus menyakiti Qiara, sementara Alvin sendiri ingin melindunginya. Kalau Alex tidak bisa melihat betapa berharganya Qiara, apakah Alvin harus melepaskan perasaannya untuk Qiara begitu saja?  Di sisi lain, ia sadar bahwa hubungan Qiara dengan Alex terlalu rumit.

~~~

Pagi harinya, Qiara pergi ke kampus dengan masih menyimpan sisa-sisa kesedihan. Di parkiran kampus, ia terkejut melihat Alvin yang sudah menunggunya

"Qia, aku temenin kamu masuk ke kelas ya" ucap Alvin

Qiara tersenyum , merasa sedikit lebih tenang karena kehadiran Alvin. "Terima kasih, Vin" ucap Qiara

Saat mereka hendak berjalan ke kelas, tiba-tiba Alex muncul, memandang mereka berdua dengan tatapan tajam. Melihat Qiara yang tersenyum kepada Alvin, rasa cemburu mulai ada di jati Alex, meskipun ia sendiri tak paham kenapa hatinya terasa panas melihat mereka berdua.

Tanpa basa-basi, Alex mendekati Qiara. "Qiara, gue yang anterin lo ke kelas."

Qiara tertegun, Ia bingung dengan perubahan sikap Alex.
"Alex, Kamu nggak perlu repot-repot."

Namun Alex tak menerima penolakan. Ia meraih tangan Qiara dengan sedikit paksa dan menariknya menjauh dari Alvin. "Gue nggak peduli, Qiara. Sekarang Gue yang anterin lo," Ucap Alex

Alvin yang menyaksikan itu, hanya bisa mengepalkan tangan, menahan rasa cemburu dan sakit hati. Ia tahu, Alex bersikap seperti ini bukan karena tulus mencintai Qiara, tetapi hanya karena egonya.

"Lo nggak perlu kasar kayak gitu, Kak Alex," ucap Alvin "Kalau lo benar-benar peduli sama Qiara, lo harusnya nggak Nyakitin Qiara seperti kemarin." ucap Alvin

Alex menatap Alvin dengan tajam,
"Ini urusan gue, Vin. Lo engga usah ikut campur deh" ucap Alex

Qiara yang merasa dilema di antara keduanya akhirnya berkata
"Aku bisa ke kelas sendiri. Aku nggak butuh diantar siapa-siapa."
Ia melepaskan tangannya dari genggaman Alex, lalu pergi meninggalkan mereka berdua dengan langkah cepat.
Alex dan Alvin yang melihat itu pun hanya bisa diam
~~~

Di sisi lain, Ayra yang sudah menyusun rencana mendatangi Alex di waktu makan siang.  "Aku tahu kamu sedang banyak pikiran, Lex. Kamu bisa cerita sama aku. Kamu tahu kan, aku selalu ada buat kamu." ucap Ayra pada Alex

Alex tersenyum lemah, merasa sedikit terbantu oleh kehadiran Ayra yang selalu mendukungnya.
"Aku gapapa Ayra, aku cuma lagi butuj waktu sendiri aja" ucap Alex

Di balik sikap Ayra yang terlihat peduli,
Ia sedang menyusun strategi untuk membuat Alex menjauh dari Qiara. Baginya, Qiara tak boleh memiliki tempat di hati Alex, dan Ayra bersumpah akan melakukan apa pun untuk memastikan hal itu.

Bersambung...

Gimana guys part ini ?
Makin seru banget kan pastinya🤩

Kalian Tim Qiara Alex? Atau Qiara Alvin nih, Atau mungkin Tim Alex Ayra?😌😋

Jangan lupa vote & komennya biar aku makin semangat lanjut ceritanya👍

see u on next part!♡

instagram : @kairasea

Playlist :
Karma ( Shanna Shannon)
Bukan Untukku (Tiara Andini)
Tak Selalu Memiliki (Lyodra)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 13 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang