10

131 12 1
                                    

sore hari pun tiba tadi you sempat ketiduran tapi sudah bangun lagi di karena kan monica mengajak nya untuk jalan jalan.

"you berangkat nya jam empat ya" teriak monica

"iya mon bentar gue siap siap dulu" balas you

you pun perlahan lahan melepaskan puting nya dari mulut jax.

saat you menariknya jax bangun karena merasa ada yang mengganggu

"emhh"

"eh kak udah dulu ya aku udah di tungguin monica" ucap you

"aku mau keluar beli sesuatu" sambung you

jax menggelengkan kepalanya

"plss deh kak" mohon you

jax tidak membalas nya

"kak plss yaa" sambung you

you terus memaksa jax agar mengizinkan nya keluar, karena you bawel jax pun mengigit puting you

"arghh"

"kenapa di gigit si, sakit tau" ucap you kesakitan

"makanya dengerin kata jax! " balas jax mengeluarkan puting you

"tapi kak aku udah ada janji sama monica" ucap you

"ga" balas jax

"kak plss ya sekali ini aja yaa" mohon you

"yaudah sana nanti pulang pulang aku kasih hukuman" ucap jax

"hukumanya apa?" tanya you

"ngewe kamu" jawab jax

"h-hah, ga mau" ucap you

"makanya" balas jax

"huh iya deh iya you ga jadi keluar" ucap you murung

"kamu boleh ko kekuar asal tanggung aja hukumanya" balas jax

"ga mau kak, jangan jadiin aku jadi pemuas nafsu kakak" ucap you

"kapan aku mikir kayak gitu sih?" tanya jax duduk dan mengangkat you agar duduk di pangkuannya

"aku ga akan kaya gitu sayang" sambung jax mencium sekilas bibir you

"iya maaf" ucap you manyun

"gapapa sayang" balas jax

"lupain ya tadi aku ngomong kaya gitu cuma bercanda" sambung jax

you mengagguk

"nanti semisal kakak meninggal sebelum nikah sama kamu kamu mau nikah sama siapa?" tanya jax

"jangan ngomong kaya gitu kak" jawab you serak karena menahan agar tidak menangis

"engga, aku nanya semisal aku meninggal sebelum nikah sama kamu kamu mau nikah sama siapa?" tanya jax lagi

"ga mauu" jawab you menggelengkan kepalanya dan mata berkaca-kaca

"kalo kakak meninggal kakak minta tolong untuk selalu datang kerumah kakak ya, walaupun cuma main doang" ucap jax yang membuat tangis you pecah

"hiks kakak ga boleh hiks ngomong gitu" tangis you sesegukan

you memeluk jax kuat dan menaruh kepalanya di bahu jax, kini bahu jax terasa basah karena air mata you.

"jangan tinggalin jax ya apapun kondisi jax?" ucap jax

you mengangguk

"jangan pernah berubah ya gini aja terus sampai maut memisahkan kita,  kakak sayang sama you dan kakak juga ga mau ninggalin you" ucap jax mengelus rambut you sayang

senior gila [jax pena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang