part 1 : kedatangan Alya

0 0 0
                                    


HAPPY READING



Typo Tandain

______________________________________

Part 1: Kedatangan Alya

Alya Putri menatap gedung sekolah yang menjulang di hadapannya dengan perasaan campur aduk. SMA Negeri Bintang, sekolah elit yang dipenuhi siswa-siswa berprestasi, kini menjadi tempat barunya. Alya menghirup napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ini adalah awal baru baginya—kesempatan untuk melupakan apa yang terjadi di sekolah lamanya dan memulai dari awal.

Namun, ada sesuatu tentang sekolah ini yang terasa berbeda sejak pertama kali dia melangkah masuk ke halaman. Mungkin bukan sekolahnya, tapi lebih kepada tatapan para siswa yang tampak terlalu fokus, terlalu ambisius. Alya tidak pernah suka menjadi pusat perhatian, tapi sebagai siswa pindahan, wajar jika dia menarik pandangan.

“Gimana rasanya di sekolah baru?” tanya Nina Pratiwi, teman pertamanya di sini, dengan senyum ceria.

Alya mengangkat bahu sambil tersenyum tipis. “Lumayan, masih beradaptasi.”

Nina adalah sosok yang tampak mudah didekati. Mereka bertemu saat masa orientasi, dan sejak itu, Nina selalu memastikan Alya tidak merasa sendirian. Namun, meskipun Nina terlihat ceria dan ramah, ada saat-saat tertentu di mana Alya merasa seperti Nina menyimpan sesuatu. Tapi mungkin itu hanya perasaannya saja.

“Ayo, kita ke kelas. Hari ini ada pelajaran sejarah,” ajak Nina sambil menarik tangan Alya. Mereka berjalan melalui koridor menuju Kelas 12A, kelas yang dianggap paling bergengsi di sekolah ini.

Begitu memasuki ruangan, Alya merasakan atmosfer yang berbeda. Para siswa sudah duduk di tempat mereka masing-masing, kebanyakan sibuk dengan buku atau ponsel mereka. Namun, yang membuatnya terkejut adalah suasana tegang yang melayang di udara, seolah-olah ada sesuatu yang tak terlihat namun bisa dirasakan oleh semua orang.

“Selamat datang di Kelas 12A,” bisik Nina dengan senyum yang lebih misterius daripada ceria. “Kelas paling pintar... dan penuh rahasia.”

Alya tersenyum kaku, merasa sedikit canggung dengan perkenalan Nina. Dia melirik sekeliling kelas, matanya tertumbuk pada sosok Raka Adrian, ketua OSIS yang terkenal di seluruh sekolah. Dia duduk di deretan depan, wajahnya serius menatap buku catatannya. Tapi tak lama kemudian, pandangan mereka bertemu, dan untuk sepersekian detik, Alya merasakan kilasan ketegangan. Sesuatu dalam tatapan Raka membuatnya merinding.

Pelajaran dimulai dengan normal. Alya berusaha mengikuti ritme baru di sekolah ini, tapi pikirannya terus kembali pada suasana ganjil yang menyelimuti kelas. Ketika jam istirahat tiba, Nina mengajaknya keluar untuk berkeliling.

Namun, sebelum mereka melangkah keluar, Alya melihat sesuatu yang tak biasa. Sebuah amplop putih tergeletak di lantai, tepat di bawah meja Raka. Ada segel hitam di atasnya, sama seperti yang pernah dilihat Alya di film-film misteri. Dia memandang Nina dengan cemas, namun Nina hanya tersenyum tenang.

“Kau akan terbiasa dengan itu,” katanya sambil berlalu. “Ini baru permulaan.”

Alya merasa ada yang tidak beres. Hati kecilnya berteriak agar dia tidak mengabaikan tanda-tanda ini, tapi dia juga tahu bahwa belum saatnya bertanya terlalu banyak. Dia hanya berharap bahwa apa pun yang ada di dalam amplop itu, tidak akan membawa masalah besar.

Namun, jauh di dalam dirinya, Alya tahu bahwa hidupnya di sekolah ini baru saja berubah... dan tidak akan pernah sama lagi.




______________________________________


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAHASIA DI BALIK KELAS 12ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang