bab 6

26 3 1
                                    

Hari ini Wulan harus pulang sedangkan ketiga sahabatnya masih melanjutkan liburannya. Sebenarnya ia juga ingin lebih lama lagi di bali masih banyak wisata yang belum ia kunjungi.

"Sampai ketemu di acara pernikahan Renata minggu depan ya guys." Wulan memeluk satu persatu sahabatnya

"Hati-hati Lan, di tunggu ya kabar baik dari lo,"

"Oke bye, udah waktunya gue chek in"

***

"Ini cuma abang aja yang jemput aku?" tanya Wulan pada abangnya sedang mengemudikan mobilnya.

"Iya lah. Kamu berharap di jemput sama Irzan ya?"

"Nggak siapa juga yang berharap dijemput dia."

"Halah.. bilang aja kali dari tadi kamu clingak-clinguk cari Irzan kan? Gak ada Lan dia nunggu kamu di rumah sama yang lain,"

"Mama sama papa maksud abang?"

"Semuanya, keluarga Irzan juga ada di rumah nungguin kamu."

Wulan menyernyitkan dahinya mendengar ucapan abangnya,"yang bener abang? Kok nggak ngomong dari tadi aku lagi pake baju kaya begini loh,"

"Emang kenapa baju kamu? Itu kan emang style kamu"

"Iya ini emang style aku. Tapi kurang sopan kalo mau ketemu sama mereka abang," sungut Wulan yang saat ini memakai crop top yang memperlihatkan bagian perutnya di padukan dengan skirt pendek menampilkan paha putih mulusnya.

"Kamu baru sadar kalo baju yang di pake itu gak sopan?"

"Sopan kok baju yang aku pake sopan!" seru Wulan

Wulan diam saja. Pikirannya berkecamuk kenapa abangnya baru bicara tentang kehadiran keluarga Irzan di rumahnya saat sudah hampir sampai.

"Ayo turun! Ngapain diem aja!" ucap Wildan yang sudah turun dari mobil.

"Iya ini juga mau turun,"

"Mana katanya ada keluarganya Irzan?" tanya Wulan saat di depan pintu rumahnya.

"Ya di rumahnya lah, gemeteran kan kamu makanya jangan pake baju kaya gitu lagi Lah." Wildan cengar-cengir berhasil mengerjai adiknya.

"Ih jahil banget sih. Mama abang jahilin aku!" teriak Wulan saat masuk ke dalam rumah.

"Yaampun baru dateng kok udah berantem aja, giliran gak ada di cariin terus tapi kalo ada di jahil terus adeknya."

"Dasar bocil tukang ngadu,"

"Kangen" ucap Wulan memeluk papa dan mama nya.

"Halah bilang aja mau minta uang jajan kan kamu habis liburan,"

Wulan memayunkan bibirnya, "papa kok gitu sih aku kan beneran kangen tau,"

"Wulan nanti malam siap-siap ya keluarganya Irzan mau dateng. Kamu udah punya jawabannya kan?"

"Kok malam ini kan janjinya besok. Kalo aku jawab enggak gimana?"

"Kenapa lagi Wulan? Kamu kan janji sama papa gak mau kecewain papa, lagian Irzan anaknya baik, sholeh, dari keluarga baik-baik, kamu juga udah akrab kan kalian dulu satu kelas waktu sma. Apalagi coba yang kurang."

"Papa kok jadi kaya tim suksesnya Irzan banget sih."

"Tapi emang bener loh yang papa omongin kamu bisa lebih baik secara penampilan, perilaku dan sholat bolong-bolong itu bisa rajin." ujar Wildan sambil mengusap rambut wulan.

"Aku akrab sama dia? Gak pa, bahkan dulu waktu sekolah dia cuek banget sombong deh pokoknya,"

"Ah, nggak kok. Irzan anaknya baik, gak cuek juga dia ramah kok. Dasar, kamu nya aja yang lebay,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE WITH YOU (WULAN&IRZAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang