Langit yang mulai menghitam seseorang menenteng tasnya sambil berjalan, dia terus menatap keatas karena ini sudah mendekati pukul setengah 8.
Kaki rapuh itu berjalan dengan terseret memasuki gerbang rumah, rumahnya cukup besar untuk di tepati beberapa orang.
"Aku pulang." Bruk! Tasnya dia taruh sembarang.
Orang tuanya yang sedang duduk di ruang tamu melihat anak nya keletihan.
"Kau ke perpus atau melukis lagi?" Tanya ibunya.
"Melukis bu, karena pameran akan di buka dua minggu lagi." Ucap nya menyender pada sofa.
"Oh begitu, ya sudah mandi dan makan sana."
"Nanti dulu, dimana hobi?" Tanya pria tinggi itu.
"Dia masih belum pulang, katanya sih les bahasa inggris."
"Kebiasaan sekali, anak itu bisa lelah jika terus pulang malam." Gumam nya.
"Lihat dulu dirimu seok jin, kau juga tak kalah lelah sana istirahat jangan di forsir kasihan tubuhmu." Ucap sang ayah.
Pria tinggi bernama seok jin itu mengangguk, dia masih belum mau untuk bangun tubuhnya benar-benar sakit.
Kret! Bruk! "Aku pulang." Seseorang masuk ke ruang tamu milik seok jin.
Betapa kaget saat ketiga orang itu melirik ke arah nya. Baju seragam yang kacau, wajah di penuhi lebam, belum lagi seragam putih itu kotor sekali.
"Hobi?!"
"Hoseok? Apa yang terjadi nak?!" Kaget ibu kim berdiri mendekati anak nya.
Ayah kim juga ikut cemas melihat pria pendek bernama hoseok itu datang dengan keadaan kacau.
Hoseok tak langsung menjawab dia mencoba untuk tersenyum dan berkata baik-baik saja.
"Aku jatuh di tangga tadi hehe, maaf membuat kalian khawatir." Cengir nya.
Seok jin memutar mutar tubuh hoseok mengecek dari atas hingga bawah, kedua orang tuanya hanya memperhatikan apa yang seok jin lakukan.
"Kita ke rumah sakit!" Ucap seok jin dengan tatapan panik.
"Hyung aku baik-baik saja sungguh!" Hoseok ikut panik ketika tangan nya di tarik.
"Seok jin tenang lah! Jangan kasar begitu, kau tidak lihat adik mu kesakitan?" Teriak ibu kim cemas.
Hoseok memang meringis karena tangan nya di tarik paksa, padahal dia benar-benar tidak apa-apa sudut bibirnya hanya tergores.
Seok jin melirik ke belakang menatap hoseok dan melepaskan tangan nya, dia terlalu kasar dan gegabah pasti hoseok kesakitan.
"Maafkan hyung, kita ke rumah sakit ya?" Mohon nya.
Hoseok mengangguk dan mengelus tangan seok jin.
"Ayo pergi." Ajak ayah kim.
Ke empat orang itu pergi menuju rumah sakit untuk pemeriksaan tubuh hoseok, takut ada luka dalam yang tidak mereka tau.
Tidak butuh waktu lama sampailah mereka di rumah sakit terdekat, ada satu kenalan keluarga kim yaitu dokter choi.
"Jadi bagaimana keadaan hoseok dok?" Tanya ibu kim.
Usai di periksa hoseok hanya terbaring di ranjang rumah sakit.
"Tidak ada yang parah kok, tapi apa hoseok pernah terbentur keras di area perut?" Dokter choi menatap ibu pasien.
"Tidak, selama di rumah kami tidak pernah melihat hoseok jatuh tepat di perutnya." Sahut ayah kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
My brother
Mystery / Thrillerseok jin kim adalah kakak yang baik tapi jika sudah melihat adiknya menangis, dia akan menjadi jahat dan siap menjadi pelindung untuk adiknya. pernah dulu seok jin hampir membunuh seseorang karena membully adiknya.