⚠️ Follow Sebelum Membaca ⚠️
⚠️ Don't Copy My Story ⚠️
⚠️ Plagiat Dilarang Mendekat ⚠️
...
Ecclesie Jacqueline Wiley, Queen playgirl Wilfred Internasional School (WIS ). Hampir seluruh kaum Adam di WIS sudah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Assalamualaikum wr.wb.
Hai halo semuanya, call me Nia. Saya ucapkan Welcome to my first story. Jujur saya gak nyangka banget bisa sampai di titik ini, titik dimana saya bisa nulis cerita hasil karya saya sendiri.
Untuk itu saya minta tolong ke kalian para readers buat kerja samanya. Kalo kalian ngerasa suka sama cerita ini atau tertarik sama ceritanya, tolong pencet vote dari setiap part. Kalo misalnya kalian nggak suka sama ceritanya, kalian boleh nggak vote.
Saya gak maksa kalian untuk suka sama cerita saya, karena saya sendiri juga readers seperti kalian dan saya juga pernah tidak memencet vote cuman karena tidak suka dengan ceritanya. Jadi, saya harap kalian suka sama cerita saya.
...
Selamat menyelam dalam lautan kegelapan yang siap menelan kalian kedalam jurang yang terdalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
41.Keanehan Eline
Wilfred Internasional School 07.00 am
Pagi hari yang cerah, Sang Arunika mulai menampakkan sinarnya. Udara sejuk diiringi dengan desiran Anila halus yang menerpa kulit menambah suasana makin hangat dan nyaman. Namun, itu tidak berlaku bagi suasana hati Eline.
Dengan langkah gontai, dia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dengan raut wajah murung dan penuh beban pikiran. Wajah yang kusut seperti baju yang belum di setrika, mata sembab seperti baru saja dipukul preman, dan jangan lupakan rambut yang sedikit berantakan seperti baru saja terkena angin topan. Sungguh penampilan yang sangat buruk.
Saat tengah sibuk melamun dengan tatapan kosongnya, tiba-tiba saja rangkulan seseorang di pundaknya berhasil menyadarkannya.
"HEY!" Ucap Amel dengan nada tinggi sembari merangkulkan satu tangannya ke pundak Eline dan diikuti oleh Intan yang berjalan di sampingnya.