Gadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir.
"kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah."
Astra memandang langit, yang pen...
"Eh ada Danen. kenapa temannya gak di suruh masuk bang?"Tanya Ellen berjongkok.
"Umi Anca macih tidul nanti bangun kalena Anen!"
"Atu gak bangunin adek cil ko. atu cuma mau liat adek cil aja,"Ujarnya dengan pupu eyes.
"Danen masuk aja ya, tapi adik kecilnya jangan dibangunin oke?" Danen mengangguk dia segera berlari melihat Amira kecil.
"Maafin Rendra ya, dia terlalu posesif sama adiknya,"Ujar Ellen tak enak hati pada mawar.
"Gak papa mba namanya juga anak-anak jadi gitu."Ellen mengangguk. mereka segera masuk ke dalam rumah.
Danen melihat Amira masih tertidur terlelap. bayi mungil itu menggeliat mengucek matanya "Ihhh ucu. Undaa kalo Anen udah becal Anen mau nikah ama adek cil,"Ujar Danen
"Nooo Anca tidak boleh menikah cama amu!!!"
"Pookna atu mau nikah cama adik cil!"
"Gak boleh!!"
"Boleh kan ndaa?"Tanya Danen mendekati Mawar.
"Sayang kamu masih kecil belum boleh menikah. siapa yang ajarin kamu bilang gitu?"Tanya Mawar.
"Ayah nda. Ayah bicala kalo Anen becar, Anen bakalan menikah. Anen mau menikah cama adik cil aja!"
"Ade tu gak boleh menikah cama kamu!!!"
"Bolehhhh!!!"
"Ndak!!!"
"Bolehhh!!!"
"Plakkk,"Rendra memukul Danen menggunakan mainannya. Danen kecil pun menangis histeris.
Danen teringat masa kecilnya yang ingin menikahi seorang Amira, namun melihat Rendra yang terlalu posesif dengan adiknya, ia jadi susah untuk mendekati sang Amira.
"Awakmu pacaran ta mbi anza?"(Tanya Rendra yang tiba-tiba saja datang) Rendra duduk di sebelah Danen.
"Ora usah ngapusi to nen, jujur mbi awaku!"(gak usah boong nen, jujur sama aku!)
"Iya awaku pacaran mbi Amira. nyapo to Rend nek awaku pacaran mbi Amira?"Tanya Danen menatap tegas mata Rendra(Iya aku pacaran sama Amira. kenapa Rend kalo aku pacaran sama Amira?)
"Awakmu uwes reti to nek awaku ora seneng, nek awakmu pacaran mbi Anza?"( Kamu udah tau kan aku gak suka, kalo kamu pacaran sama Anza?)
Danen mengangguk "Nyapo ora seneng Rend?"(Kenapa gak suka Rend?)
"Bangsaat! awakmu ngerti nek awaku seneng Amira kan? nyapo awakmu koyo ngene ki Rend?salahku ing endi?"( bangsaat! kamu tau kan aku suka sama Amira ? kenapa kamu kaya gini Rend? salahku dimana?)
"Awakmu kui salah nen! nek awakmu seneng mbi Anza gak ngene ki! kowe kabeh ora kudu pacaran!"( Kamu itu salah nen! kalo kamu suka sama Anza gak gini! kalian gak harus pacaran!)
"Pacaran haram nen!"
"Iyo awaku reti!"(Iya aku tau!)
"Nek awakmu esih cedakhi Anza neh, awkamu trima akibate nen!"(Kalo kamu masih deketin Anza lagi, kamu terima akibatnya nen!) Ujar Rendra pergi meninggalkan Danen seorang diri.
"Akhhhhh nyapo kudu ngene ki?"(Kenapa harus gini?")
Bughhh
Danen melampiaskan kekesalannya pada pohon di dekatnya, hatinya hancur ia harus menjauhi sang pujaan hati. baru satu hari mereka menjalin hubungan, kini ia harus berjauhan.
****
Danen melewati hari-harinya dengan begitu suram, ia tidak bisa melihat sang pujaan hati karena ia harus membatasi dirinya dengan Amira. Rendra selalu melarang Amira untuk sekedar keluar rumah, Rendra takut jika Amira disakiti oleh Danen.
Di markas Krastala keadaan cukup riuh, sebagian orang bermain game di handphonenya masing-masing, mereka bermain game mobile legend. Rendra datang dengan wajah dingin seperti biasa, ia melihat keadaan sekitar yang sangat berantakan "Danen ing endi?(Danen Dimana?) "Tanya Rendra mencari keberadaan Danen yang tidak kunjung ia temukan.
"Lah pie toh Rend? Danen lunga mbi Anza,"Ujar Juan. (lah gimana si Rend? Danen pergi sama Anza)
Rendra mengepalkan tangannya, sudah berkali-kali dia memperingati sahabatnya agar tidak dekat dengan adiknya namum Danen tetap saja membawa Anza pergi sesukanya, Rendra segera menghubungi adiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mengetahui keberadaan adiknya Rendra bergegas pergi menyusul sang adik. sahabat-sahabatnya yang berada di sekitar hanya diam mengamati Rendra.
"Rendra nyapo?"Tanya Aldo (Rendra kenapa?)
"Lah awakmu ora ngerti, Anza lunga mbi Danen?"Tanya Juan pada Aldo. (Lah kamu gak tau, Anza pergi sama Danen?)
"Ora ngerti, awaku ora urusan. Danen wae angel dikandani!"(gak tau, aku gak berurusan sama dia. Danen susah dibilangin!)
"Uwes luwih apik awake dhewe susul Rendra,"Ucap Kala. (Udah lebih baik kita susul Rendra)
Aldo, Juan, dan Kala segera pergi meninggalkan markas, mereka segera bergegas menuju ke danau. mereka tidak ingin sesuatu hal terjadi antara keduanya, jika Rendra sedang emosi sudah pasti Danen akan pulang dengan keadaan yang cukup mengkhawatirkan.