Angin Hogwarts tidak berubah dari pertama aku datang ke sini sampai sekarang aku sudah memasuki tahun keempat. Tatapanku bertemu dengan seseorang berambut rambut pirang yang tengah menatapku dalam. Aku baru sadar di sini ada Draco. "Kendra, ayo masuk." Hermione meraih lenganku dan membawaku masuk ke dalam Hogwarts. Draco pun lenyap di dalam kerumunan orang.
Aku menantikan kejutan apa lagi yang akan terjadi di tahun ini. "Joanne." Aku bisa menebak siapa orang yang memanggilku. Suara ini sangat khas di telingaku. "Apa?" Aku melihat iris matanya yang berwarna sangat indah dan sangat menenangkan. "Bisa ikut aku sebentar?" Tunggu dulu, ini bukanlah Draco yang biasanya. Ada apa dengan dia? Apakah kepalanya terbentur sesuatu? Tumben sekali dia bertanya dulu, biasanya langsung menarikku begitu saja. "Kemana?" Sebenarnya tanpa bertanya, aku bisa tau kemana dia akan membawaku. "Menara astronomi, aku mau bicara sesuatu." Aku mengangguk dan pergi bersamanya.
Angin malam menusuk tubuhku yang hanya terbalut kaos tipis tanpa mantel. "Kenakan ini." Sebuah mantel tebal terbalut di tubuhku, angin yang tadinya sangat menusuk tubuhku, kini terasa sangat hangat. "Sekarang kau yang kedinginan, Draco. Pakai saja mantelmu ini." Draco menahan tanganku yang ingin melepas mantelnya dari tubuhku. "Aku tidak mau gadis yang aku cinta merasa kedinginan." Hanya satu kalimat tapi, kalimat itu membuat jantungku berdebar dan kupu-kupu di perutku beterbangan. Senyum kecil terukir di wajahku.
Pemandangan di sini masih sama indahnya, ingin rasanya seharian berada di sini dan menatap indahnya pepohonan dari atas sini. Aku terkejut saat sebuah tangan memelukku dari belakang. Aku bisa merasakan pelukan Draco yang sangat erat, ia menempatkan wajahnya di ceruk leherku. Napas hangatnya membuat leherku geli. Aku tidak tau apa yang ada di pikiran Draco saat ini. "Aku ingin memelukmu seperti ini tiap hari, Joanne. Sangat nyaman."
Aku memutar tubuhku agar bisa melihat wajah Draco. "Kau kenapa?" Draco menggeleng kepalanya dan kembali memelukku. "Drake, napasmu membuatku geli." Lelaki itu sama sekali tidak menggubris perkataanku, ia masih menempatkan wajahnya di ceruk leherku. Tak berselang lama, Draco melepaskan pelukannya dan menatapku.
"I love you." Satu kecupan mendarat di bibirku.
______________________
Kemarin malam adalah malam yang sangat aneh bagiku. Tidak biasanya Draco bersikap selembut itu, aku merasa ada yang salah dengan dirinya. "Hei, apa kau merasa ada yang aneh dengan Draco?" Tanyaku pada Hermione, "Draco tetaplah Draco, Kendra. Tidak ada yang berubah dari dirinya."
Aku menatap meja Slytherin, di sana Draco sedang menyantap makanannya. Manik mata kami pun bertemu, ia memberiku senyuman manis lalu kembali menatap makanan di hadapannya.
Hari ini aku ada kelas bersama Slytherin, sungguh malas rasanya. Dan ya, tentu saja aku bertemu dengan Draco. Tapi dia sama sekali tidak menggangguku, bahkan menyapa saja tidak. Setiap aku melihatnya, ia selalu memalingkan pandangannya. Ada apa dengan dengan Draco?
Selesai kelas, aku berlari menghampiri Draco. "Draco!" Ia terus berjalan tanpa henti. Aku pun mengejarnya namun sayang sekali, aku kehilangan dia. Draco hilang begitu saja di kerumunan orang.
Kenapa dia menghindariku?
Hari demi hari, ku lalui. Tapi Draco masih tetap sama, aku tidak tau apa yang salah dengan diriku. Aku tidak berbuat salah padanya tapi, kenapa dia seperti itu?
"Leo." Aku sedang berada di Black Lake bersama kakakku tersayang. "Apa?" Tanya Leo yang sedang asyik melempar kerikil ke danau. "Temui Draco dong, ajak dia ngobrol." Leo menatapku dengan tatapan terkejut. "Akhir-akhir ini dia selalu menghindariku."
"Bukankah itu yang kau inginkan?" Aku menatap langit yang mulai berubah gelap. "Iya. Ga tau deh, bingung." Leo hanya terkekeh dan mengacak rambutku. "Baiklah, aku akan mengobrol bersamanya." Aku mengangguk dan memeluknya. "Besok kau nonton pertandingan tidak? Fleur sangat cantik."
"Kau sudah punya pacar." Ucapku ketus.
Besok adalah turnamen Triwizard dan Harry mengikuti itu karena namanya tiba-tiba saja muncul, padahal ia belum 17 tahun.
_________________________
Harry sangat hebat, dia bisa melewati berbagai tantangan dengan sangat keren. Aku sangat bangga padanya. Besok adalah Yule Ball, setiap orang harus membawa pasangan. Harry bersama Parvati, Hermione bersama Viktor Krum, dan Ron bersama Padma. Aku sendiri belum mendapat pasangan, kalau di sini ada Farel, aku akan pergi ke Yule Ball bersamanya.
Seseorang menepuk bahuku dan membuyarkan lamunanku. "Hai, Kendra. Long time no see." Itu adalah Pansy, sudah sangat lama aku tidak bertemu dia. "Ada apa Pansy?" Dia menyodorkan sebuah surat padaku, "dari Draco." Aku menatap surat itu dan mengambilnya. "Terima kasih."
Sampai di Common Room, aku membuka surat dari Draco.
Senyuman terukir jelas di wajahku, Draco mengajakku ke Yule Ball bersama. Aku hampir tidak mempercayai ini tapi, kenapa dia tidak mengajakku langsung? Ah, sudahlah tidak apa-apa, yang penting aku ke Yule Ball bersama Draco.
Tunggu...
Bagaimana ceritanya aku merasa senang pergi ke Yule Ball bersama Draco, sedangakan dia adalah musuh bebuyutanku? Diriku makin hari makin aneh saja jika dikaitkan dengan Draco.
__________________________
Leo's POV
Setalah waktu itu Kendra memintaku mengobrol bersama Draco. Aku baru punya waktu luang sekarang. Dan aku sedang berjalan di lorong Hogwarts bersama Draco.
"Kendra kemarin bilang katanya kau selalu menghindarinya. Kenapa?" Draco menghentikan langkahnya dan menatap sepatunya. "Awalnya aku tidak mau menghindarinya, aku mau selalu bersamanya. Karena aku sangat mencintai Kendra tapi, aku tau Kendra sangat membenciku. Dia selalu tidak suka dengan keberadaanku, maka dari itu aku menghindarinya. Aku tidak mau membuatnya semakin membenciku."
"Kau ajak dia ke Yule Ball, dia pasti senang. Kendra mengkhawatirkanmu, Draco." Aku menepuk bahu Draco sebagai tanda semangat.
___________________________
K
endra's POV
Sore ini aku berjalan-jalan di lorong Hogwarts sambil menikmati terpaan angin sore. Sebuah tangan memegang pergelangan tanganku. "Kendra." Suara yang sangat rindukan kini terdengar dengan jelas di telingaku.
Pada akhirnya, kami berjalan bersama. "Ke Yule Ball bersamaku, yuk." Ajak Draco, tanpa pikir panjang, aku pun mengangguk. Setelah itu, kami berjalan-jalan hingga waktu makan malam tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (Draco Malfoy) [REVISI] [UNPUBLISHED SEMENTARA]
Fantasy[ T A M A T ] ceritanya udh tamat, tapi masih tahap direvisi :> Draco x OC 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐮𝐦𝐢𝐭 "𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘬𝘶, 𝘬𝘦𝘯𝘯𝘺 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨...