𝐏𝐫𝐨𝐡𝐢𝐛𝐢𝐜𝐢𝐨́𝐧

2.5K 250 66
                                    

hari berlalu dengan sangat cepat. setiap hari draco masih saja mencoba untuk mendekatiku.

tapi entah pengaruh darimana, sehingga aku mau berbincang dengannya dan aku selalu berharap waktu bisa berjalan dengan lambat saat aku sedang bersama Draco.

"kalian mau pergi kemana?" tanyaku saat melihat Harry, Ron dan Hermione akan pergi.

"ada sesuatu yang mencurigakan Ken, kau mau ikut?" ucap Hermione. "tentu saj---"

"kau tidak boleh ikut mereka Kenny, kau harus tetap bersamaku." ucap Draco tiba-tiba menarik kembali lenganku.

"ini bukan urusanmu Draco. lepaskan tanganku." "AKU BILANG TIDAK, KENNY!" seru Draco.

"Malfoy, jika kau benar benar mencintainya, kau tidak seharusnya membentak Kendra." kata Harry kesal. "bukan urusanmu, Potter." Draco menarik ku menjauhi ketiga sahabatku itu. aku menatap Hermione dengan tatapan meminta maaf, dan Hermione mengangguk paham.

Draco membawaku ke common room Slytherin. di dalam sana hanya ada teman dekat Draco. Theo, Pansy, Daphne dan Blaise.

"hai mate, hai Kendra." Sapa Theo, ternyata mereka sangat berbeda dengan yang kulihat biasanya.

"Kendra, sini duduk di sampingku." ucap Pansy menepuk bagian sofa yang kosong di sebelahnya.

"kendraaaa...." ucap Pansy sembari memelukku. "kau kenapa?" tanyaku bingung, jujur saja aku merasa agak canggung berada di tengah-tengah mereka.

"tidak apa apa, aku hanya ingin memelukmu." ucap Pansy yang masih memelukku.

"hati-hati, pansy lesbi." sahut Theo yang langsung mendapat tatapan sinis dari pansy.

aku tidak tau harus berbuat apa di sini T_T

"aku pergi dulu ya." pamit ku, "tidak, kau harus tetap di sini." ucap Draco menahan lenganku.

"Draco, aku mau membantu teman temanku." kata ku, "kau harus tetap di sini bersamaku." kemudian Draco menarik ku.

"ck, nyebelin banget sih kau Malfoy." tutur pansy kesal karena pelukannya dengan Kendra berakhir.

"kau mau membawaku kemana?"

"masuk!" Draco membawaku ke dalam kamarnya. sepertinya dia memiliki kamar pribadi di common room ini.

cukup lama aku mengagumi kamar milik pria ini.

"malam ini kau tidur bersamaku yaaaa..." ucap Draco dengan nada bicara yang sangat berbeda dari biasanya. "aku mau kembali ke common room ku, Draco." "aku mau kau di sini." ucapnya lagi sambil membawa tubuhku ke dalam pelukannya.

"kemari lah." Draco membawaku ke atas kasur miliknya. "mau mendengar cerita, Ken?"aku pun hanya mengangguk pasrah.

kemudian ia mengatur posisinya hingga ia menidurkan kepalanya di atas pahaku.

"kau tau, dulu ada seorang anak yang sangat cantik, dia sering bermain bersama pangerannya hampir setiap hari. seiring berjalannya waktu, anak kecil itu berubah menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan manis. tapi tiba-tiba saja gadis cantik itu menjauhi pangerannya, gadis itu membenci pangerannya." ucap Draco.

"Kenapa gadis itu membenci pangeran, dan apa yang terjadi berikutnya?" tanyaku penasaran.

"Pangeran tidak tau alasan yang membuat si gadis membencinya tapi, sang pangeran tak putus asa, dia selalu mencoba untuk mendekati gadisnya, tapi aku masih belum tau bagaimana akhir dari cerita ini."

aku mengernyitkan dahi ku, "kenapa?"

"karena gadis yang ku ceritakan adalah kau." aku terdiam selama beberapa detik, sampai Draco mencubit hidungku.

"tidurlah, ini sudah malam." ucap ku mengalihkan pembicaraan. "kau tidak ingin bercerita padaku?" aku menghembuskan nafasku pelan, "tidak ada cerita untuk malam ini, tidurlah."

Draco menghadapkan wajahnya pada perutku dan tangannya melingkar di pinggangku. aku menelan saliva ku dengan susah payah. hembusan nafas hangat Draco dapat kurasakan dengan sangat jelas.

_________________________

pagi harinya aku bangun dengan punggungku yang sakit. ah... semalam aku tertidur dengan keadaan terduduk.

kulihat Draco masih memejamkan matanya, aku ingin membangunkannya tapi kulihat ia sangat pulas dalam tidurnya, dan itu mengubah pikiranku untuk membangunkannya.

dengan perlahan aku mencoba untuk turun dari atas kasur tanpa membangunkan Draco.

"eehhmm...Kenny kau mau kemana..." gumam Draco yang masih tetap memejamkan matanya.  "ini sudah pagi, aku mau pergi ke common room ku." tidak ada balasan dari Draco, langsung saja aku pergi dari sini dan menuju dorm Gryffindor.

sampai sana, aku melihat Hermione sedang bersama Harry dan Ron.

"guys, maaf semalam aku ga bisa ikut kalian. padahal aku pengen banget ikut." sahutku, lalu ikut duduk di antara mereka.

"tidak apa-apa Ken." ucap Harry. "ada yang mau menceritakan padaku apa yang sedang terjadi semalam?"

Harry berdehem, "semalam kami bertemu dengan Sirius Black." aku terkejut mendengarnya, "kau yakin?"

Harry mengangguk. "dia tidak jahat Ken."

"aku tidak paham Harry."

"baiklah, jadi gini..." Harry menceritakan semua yang terjadi padaku dan kenyataan kalau selama ini Sirius tidaklah bersalah. Harry juga bilang kalau Sirius adalah ayah baptisnya. jujur saja ini sangat membingungkan bagiku, tapi aku dapat menyimpulkan dari setiap perkataan yang Harry katakan.

"lalu, di mana Sirius sekarang?" Tanya ku. "dia bersama buckbeek." jawab Hermione.

setelah itu seperti biasanya, aku pergi mengikuti kelas hari ini.

__________________________

Tahun ketiga ku sudah hampir selesai, banyak kejadian yang terjadi di tahun ini.

Harry berhasil menyelamatkan Sirius dan buckbeek secara bersamaan. aku juga mendengar kalau Harry melihat sosok ayahnya saat ia di serang segerombolan Dementor.

Aku tidak berada di sana saat kejadian berlangsung. aku harus merawat kakakku, Leo. tiba-tiba saja dia sakit, mau tidak mau aku harus merawatnya di hospital wing dan melewatkan kejadian menegangkan tersebut.

Be With You (Draco Malfoy) [REVISI] [UNPUBLISHED SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang