script 5

61 21 3
                                    











Happy reading~





















"Gracia?"

Hati Gracia mendadak bergetar saat mendapati wajah yang tidak asing baginya. Di depannya, berdiri Shani, seseorang dimasa lalu yang sudah lama tidak ditemuinya. Seseorang yang bisa dibilang berarti bagi Gracia sampai sekarang.

Wajah Shani tak banyak berubah masih sama seperti dulu. Hanya kini terlihat rahang nya semakin tegas membuatnya tampak jauh lebih dewasa. Shani pun tak kalah terkejutnya melihat Gracia. Dirinya kini semakin terlihat cantik. Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan keheningan yang canggung menyelimuti mereka.

"Gracia, kan?" Shani akhirnya bersuara menyadarkan Gracia dari lamunannya.

"I-iya" Gracia terlalu gugup hanya untuk melihat wajah Shani. Matanya melirik ke sembarang arah agar tatapan mata keduanya tidak bertemu.

"Sepertinya takdir mempertemukan kita lagi dengan cara yang tidak terduga, ya?" Shani sedikit tersenyum tipis melihat lanyard yang menggantung dileher Gracia tampak sama seperti yang dirinya kenakan, ternyata mereka kini satu kantor.

Gracia tertawa kecil untuk menghilangkan kecanggungan antara keduanya. "Ya memang cara yang agak dramatis, seperti bertahun tahun yang lalu" Keduanya bertatapan sambil melempar senyum tipis.

"Oh iya, maaf saat ini aku sedang terburu buru. Sampai jumpa di lain kesempatan" Gracia teringat dirinya sedang terburu buru untuk pergi ke ruang latihan Jkt48.

"Tunggu, Gracia!" Shani mencekal lengan Gracia sebelum dirinya pergi.

"Boleh aku meminta kontak mu?" Ucapan Shani membuat dirinya terdiam.

"Aku akan memberinya ketika kita bertemu lagi" Gracia tersenyum tipis melepaskan tangan Shani dan segera pergi menghilang masuk kedalam lift.

Shani melihat kepergian Gracia menatap lama meski lift sudah tertutup sedari tadi.

Beberapa saat setelah itu Shani berbalik badan berniat untuk pergi ke studionya, tapi ia dikejutkan oleh kehadiran Sisca didepannya.

"Shani! Aku mencari mu sedari tadi di studio tapi aku hanya melihat Jinan disana, katanya kamu pergi menemui seseorang diatas" Sisca nampak excited yang tanpa sadar meninggikan nada suaranya.

Shani melihat sekeliling. Banyak pasang mata yang melihat kearah keduanya.

"Iya, Sis. Tadi aku mau nemuin manajer Jkt48 tapi ternyata beliau belum datang"

"Loh emang ada kepentingan apa Shan? Bakal ada projek bareng ya?" Keduanya melangkah bersama kearah studio milik Shani.

"Iya, Jkt48 bakal ke radio aku buat promosi in lagu baru mereka"

"Ooo gitu" Sisca mengangguk mengerti. "La terus gimana tadi kan manajer nya belum dateng?"

"Tadi udah ketemu langsung sama koreografer nya kok katanya nanti bakal disampai in ke manajer nya"

Keduanya memasuki studio Shani yang terlihat ada beberapa orang didalamnya termasuk Jinan yang tengah sibuk entah melakukan apa.

"Eh artis ibu kota dateng lagi nih" Jinan menyadari kedatangan Shani dan Sisca. Jinan melirik sekilas kearah Shani berniat menggodanya tapi Shani malah memalingkan mukanya dan pergi ke meja dipojok ruangan.

"Apasih, Nan. Stop deh" Sisca duduk di sebuah kursi yang ada di sebelah Jinan.

"Gimana Sis acara kemarin, lancar?" Jinan ber basa basi sambil melanjutkan pekerjaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broadcaster - [greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang