Chapter 5

1.3K 62 2
                                        

Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.

Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇

.

.

.

Happy Reading






Hari-hari berlalu, dan perlahan-lahan hubungan Sakura dan Sasuke mulai mengalami perubahan yang tak terduga. Sakura masih berhati-hati, tetapi dia tidak bisa menampik kenyataan bahwa keberadaan Sasuke di sebelah apartemennya membuat hidupnya menjadi sedikit lebih berwarna. Meski dia sering merasa kesal dengan konyolnya Sasuke, ada momen-momen kecil yang membuatnya tersenyum dan merasakan kehangatan yang baru.

Suatu sore, ketika Sakura baru saja pulang dari kerja, dia melihat Sasuke sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan sebatang bunga matahari di tangannya. Tatapan Sasuke tampak sedikit canggung, dan Sakura bisa merasakan jantungnya berdegup lebih cepat.

"Uh, ini untukmu," kata Sasuke, mengulurkan bunga itu dengan ekspresi wajah yang sedikit tidak percaya diri. "Aku tahu bunga ini bukan untuk segala suasana, tapi... yah, aku hanya ingin memberi sesuatu yang sederhana."

Sakura terkejut, mengambil bunga itu dengan lembut. "Bunga matahari? Ini... ini indah, Sasuke," ujarnya, meski rasa bingung masih terlihat di wajahnya. "Kenapa kamu tiba-tiba memberi ini?"

Sasuke menggaruk lehernya lagi, wajahnya memerah. "Karena aku pikir kamu layak mendapatkan sesuatu yang cerah, setidaknya untuk sedikit menghiburmu," jawabnya tulus.

Sakura tidak tahu harus berkata apa. Dia merasa tersentuh oleh perhatian Sasuke, meskipun masih ada rasa skeptis di dalam dirinya. "Terima kasih," katanya akhirnya, senyum kecil muncul di wajahnya. "Aku akan meletakkannya di apartemenku."

Sasuke mengangguk, merasa lega dengan reaksi Sakura. "Jadi, ada rencana untuk malam ini?" tanyanya, berusaha mencairkan suasana.

Sakura berpikir sejenak sebelum menjawab. "Sebenarnya, aku berencana untuk memasak. Kamu... mungkin mau ikut?" tawarnya, suaranya lebih lembut dari sebelumnya.

Wajah Sasuke langsung bersinar. "Serius? Aku bisa membantu, jika kamu mau," katanya dengan semangat. Dia merasa senang mendapatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan Sakura.

"Baiklah," jawab Sakura, merasa sedikit terkejut dengan dirinya sendiri. "Tapi kamu harus mengikuti semua instruksiku, jangan sampai mengacaukan dapurku."

Mereka berdua masuk ke apartemen Sakura dan mulai memasak bersama. Suasana di dapur penuh tawa dan kekacauan, saat Sasuke berusaha mengikuti instruksi Sakura yang ketat. Dia mengiris sayuran dengan cara yang sangat konyol, membuat Sakura tertawa terbahak-bahak. Dalam momen-momen kecil itu, ia merasa dinding di antara mereka mulai runtuh.

Setelah makan malam yang sederhana tetapi menyenangkan, mereka duduk di sofa, mengobrol tentang berbagai hal. Sakura menceritakan pengalamannya di tempat kerja dan bagaimana dia selalu berusaha untuk tidak membiarkan masa lalu mempengaruhi hidupnya. Sasuke, pada gilirannya, membuka diri tentang perasaannya yang selama ini terpendam dan bagaimana masa lalu telah membentuk siapa dirinya sekarang.

"Jujur saja, Sakura, aku menyesal telah memperlakukanmu dengan buruk di masa lalu. Dulu aku merasa tidak berharga, dan aku mengalihkan rasa sakitku ke orang lain," kata Sasuke dengan nada serius. "Sekarang aku berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik."

Sakura menatap Sasuke, merasakan ketulusan dalam kata-katanya. "Aku tahu kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa memilih bagaimana kita ingin melanjutkan," ujarnya. "Aku menghargai usaha yang kamu lakukan untuk memperbaiki semuanya."

Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang