EPILOG

1.7K 32 0
                                        

Sudah beberapa tahun sejak pernikahan Sakura dan Sasuke.

Mereka hidup harmonis dan bahagia bersama putra kecil mereka, Saruto, yang kini berusia empat tahun.

Saruto anak yang ceria dan penuh energi. Setiap hari, kehadirannya membawa tawa dan kehangatan di rumah.

Suatu sore, Sasuke pulang kerja dengan wajah lelah, namun senyumnya tetap muncul saat mendengar suara Saruto bermain.

Sakura keluar dari dapur sambil mengusap tangan di apron.

"Sasuke, kamu sudah pulang! Saruto sangat merindukanmu!" kata Sakura sambil menggandeng tangan Saruto.

"Bagaimana harimu, sayang?" tanya Sasuke sambil mengelus kepala putranya.

"Bagus, Ayah! Aku gambar mobil dan bikin robot! Tapi aku juga mau tunjukin sesuatu!" seru Saruto penuh semangat.

Setelah bermain bersama di ruang tamu, Sakura memanggil mereka ke meja makan. Wajahnya tampak berbinar.

"Sasuke, ada yang ingin aku bilang," ucap Sakura serius.

"Apa itu, Sakura?" tanya Sasuke.

"Kita akan punya anggota keluarga baru... Aku hamil."

Sasuke terdiam sejenak, lalu tersenyum lebar. Ia menggenggam tangan Sakura.

"Itu luar biasa... kita akan punya anak lagi!"

Saruto langsung bersorak. "Yeay! Aku mau adik laki-laki!"

Sakura tertawa. "Kita lihat nanti ya. Yang penting kita jadi keluarga yang lebih besar."

Untuk merayakan kabar bahagia itu, Sasuke mengajak Sakura dan Saruto makan malam di restoran favorit.

Mereka mengobrol, tertawa, dan merencanakan segala hal untuk menyambut si kecil.

"Bagaimana kalau kita siapkan kamar untuk adik? Aku bantu, ya!" ujar Saruto.

"Tentu, dan nanti kita pilih namanya sama-sama," jawab Sakura lembut.

Malam itu, mereka pulang dengan hati hangat. Di rumah, bertiga duduk di sofa, berpelukan dan menikmati kebersamaan. Sasuke merangkul istri dan anaknya.

"Terima kasih, Sakura, sudah jadi ibu hebat buat Saruto."

"Dan terima kasih, Sasuke-kun, sudah jadi ayah dan suami terbaik."

Tak lama setelah itu, Mikoto—ibu Sasuke—datang berkunjung. Ia menatap Sakura dengan penuh kehangatan.

"Sakura, aku ingin minta maaf karena dulu sempat meragukanmu. Tapi sekarang aku bersyukur kaulah yang menjadi istri Sasuke. Keluarga ini tidak akan seindah ini tanpamu."

Sakura tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Terima kasih, Mikoto-san. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Sasuke dan cucu - cucu mu."

" C-cucu - cucu ku? Memang-.." Perkataan Mikoto terhenti.

Sakura tersenyum dan memberikan hasil USG.

" Aku hamil lagi, Mikoto-san."

Alis Mikoto terangkat.

" K-kembar?"

Sakura mengangguk.

Mikoto terharu. " T-terimakasih! Sakura..Tolong panggil aku ibu..hikss."

" Ibu.."

...

Sementara itu, setelah berbagai kejadian, Obito akhirnya menemukan kebahagiaannya sendiri.

Setelah perpisahannya dengan Sakura dan rasa kehilangan terhadap Rin, ia bertemu dengan Konan, adik Pain. Mereka saling menguatkan dan akhirnya menikah.

Pernikahan mereka sederhana, namun penuh makna. Tema biru yang dipilih Konan melambangkan kedamaian dan harapan.

Saat bertukar janji, air mata bahagia mengalir.

"Aku berjanji untuk selalu mendampingimu," kata Obito.

"Dan aku akan selalu mencintaimu, apa pun yang terjadi," balas Konan.

Sakura turut hadir, dan meski ada rasa pahit dari masa lalu, ia tersenyum melihat Obito akhirnya menemukan kebahagiaan.

Di malam yang tenang, Obito dan Konan duduk bersama, bersyukur atas cinta baru mereka dan masa depan yang terbentang.

...

Di sisi lain, Neji merasa kehilangan saat melihat Hinata menikah dengan Naruto.

Ia menyimpan cinta dalam diam, dan saat hari bahagia itu datang, ia hadir dengan hati berat.

Di tengah pesta, Sasuke melihat Neji menyendiri dan menghampirinya.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku... hanya merasa kehilangan. Tapi aku tahu, dia bahagia."

Sasuke menatapnya. "Aku tahu rasanya. Tapi kita harus melangkah. Cinta tak harus memiliki."

Neji menatap Sasuke, perlahan mengangguk.

Kata-kata itu menyentuh hatinya. Ia sadar, kini saatnya membuka lembaran baru.

Sasuke pun kembali ke keluarganya, menyadari bahwa dukungan sekecil apa pun bisa berarti besar.

Meski luka itu masih terasa, Neji mulai bangkit. Ia tak sendiri. Persahabatan dan harapan memberi cahaya baru di hidupnya.


TAMAT






Hallo guys,terimakasih sudah membaca cerita ini sampai tamat. Maaf jika ada kata atau bahasa yang alay dan menyebalkan. 

Semoga hari mu menyenangkan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang