"Felix, nanti tugasnya kalau sudah dikumpulin semua kamu bawa ke kantor yaa."
"siap Miss."
Setelah pamit, Sana keluar dari kelas yang telah menjadi rutinitasnya selama 3 tahun ini. suara langkah demi langkah heels yang wanita itu pakai menggema bersahutan di penjuru koridor yang sedang ia lalui.
Selagi berjalan, tak lupa seperti biasa dia membalas sapaan demi sapaan dan menebar senyum ke para siswa maupun siswi. Sana merupakan salah satu guru yang cukup di idolakan dan sangat disegani, cukup berpengaruh juga.
Sana tipikal guru yang bisa membuat seluruh kerumunan diam hanya dengan meletakan jari di bibir, guru yang bisa diajak bercanda oleh siswa maupun siswi, nggak ketinggalan jaman dan ngerti trend.
Ditambah publik speaking yang mantap, kecerdasan nya dan sikap tegasnya soal nilai juga hukuman. belum lagi wajah rupawan nya yang membuat ia terlihat muda dibandingkan dengan wanita berusia 28 tahun lainnya.
Minatozaki Sana, citranya sungguh bagus sekali.
nyatanya hidupnya tidak terlihat se-sempurna itu, semuanya telah diraih, namun seperti ada kekosongan yang ia rasakan
bisa jadi karna ketidakpuasan yang dia rasakan, atau karna masa lalu?
entahlah, semuanya akan terungkap seiring berjalan nya cerita.
Seusai menutup pintu kantor, Sana meletakkan tas nya di meja lalu mendudukkan dirinya. dia cukup bosan saat ini
biasanya kalau kelas berakhir, dia akan mengirimkan Tzuyu chat untuk menanyakan kegiatan atau sekedar memulai topik pembicaraan.
Jujur dia sedikit ragu kalau Tzuyu akan datang dan mengembalikan baju yang ia pinjamkan, Sana menggeleng berusaha menghilangkan pemikiran itu, dia tidak mau semua ini berakhir secepat itu
Tangan nya meraih ponsel yang berada di meja, jari lentiknya mengutak-atik layar sembari dirinya memutarkan kursi yang sedang dia duduki untuk mengurangi perasaan mengganggu yang ia rasakan.
ternyata Tzuyu belum memblokir akun nya di aplikasi itu.
Sedikit merasa lega, wanita itu menyeringai; tapi Sana tetaplah Sana, dia tetap pada prinsipnya untuk dia tidak harus memulai chat saat ini.
Pantang untuknya, karna dia masih yakin ini belum berakhir.
———————
"Nah jadi itu ceritanya, Hyun"
"AHAHAHAH BARU TAU GUE CHAENG LO TERNYATA GITUU"
"Chew jangan bahas itu laahh, maluu"
"Ya gue kan masih kecil wajar aja kek gitu dulunyaaa!!"
"Udah woy udaaahh"
Chaeyoung terus memohon, tapi mendapat tawa dari Tzuyu dan seorang gadis lagi.
"Jangan Tzu, lanjutinn, gue mau denger masa lalu si boncel ini."
"Apasiiii kek lu tuh dah tinggi semampai ajaaa, brisik banget si yakult putih!"
Dahyun menjulurkan lidahnya, "Wlee gapeduli ama lu mahh! ayok lanjut Tzu mumpung lagi momen nih."
keduanya pun melanjutkan aksinya ngeghibahin Chaeyoung secara live di depan orangnya
Chaeyoung cuma bisa manyun melihat itu, tapi dalem hatinya lega karna Tzuyu sudah berani terbuka dan mau berteman dengan teman kelasnya.
Chaeyoung perlahan tersenyum mereka berdua yang tertawa, sesekali ia menyuruh mereka berhenti untuk membicarakan dirinya.
mereka saat ini sedang di kantin untuk makan siang.
yang lain kemana? sedang memesan makanan, jadilah disini hanya ada Tzuyu, Chaeyoung, dan Dahyun.
"Oit!" tegur salah seorang diantara 2 orang lainnya yang sedang berjalan dengan masing masing dari mereka membawa nampan
setelah sampai, mereka meletakkan nampan nampan itu di meja
"Asik banget keknya nih."
"Gitu yaakk ngga nungguin!??"
mereka misuh-misuh setelah mendudukkan diri mereka di bangku panjang, keduanya adalah Joy dan Yeri
ehem, ini kesempatan Chaeyoung untuk mengakhiri topik sebelumnya "kalian lama si"
"ngantri woooyy!" sahut Joy dan Yeri berbarengnya
"lah, iya ya maap"
dahyun geleng-geleng, "gini Yer, Joy, gue ama Tzuyu lagi ngebahas masalalu si boncel kematian ini."
"IDIH DAHYUNNN!!"
"wihh riyall kah!?"
Yeri dan Joy antusias, terus ketawa "Tzu ceritain Tzu, ada kejadian memalukan apa yang si boncel ini perbuat waktu masih belia."
Yeri ngomong sambil ngeliatin muka Chaeyoung yang asemnya dah melampaui asem jawa.
semuanya ketawa ngeliat Chaeyoung yang mengenaskan banget muka masemnya, dibully gaes. "Banyak stoknya mah, ntar bisa gue bagi kapan kapan mau ceritaa."
Tzuyu mulai geser mangkok baksonya, "sekarang makan duluu, ntar gue lanjut cerita."
"yok yok udah laper jugaaa"
merekapun makan dengan diselingi cerita dan saling melempar candaan, tentunya dengan Chaeyoung yang menjadi 'Hot Topic' sebelum akhirnya terdengar suara bel istirahat telah berakhir.
pas banget semuanya udah selesai makan
"lusa jadi kan guys?? sabtu sore kaann?"
Joy bertanya sesaat setelah keluar dari kantin, mereka lagi jalan untuk balik ke kelas.
"Jadi donggg" sahut Chaeyoung, Dahyun dan Yeri barengan
"Kalau lo gimana Tzu?" tanya Dahyun
"jadii, tapi nanti malem ngumpul aku ga ikut yaa. kali aja bunda pulang nggak bilang."
Semuanya ngangguk, mereka maklum karna mamanya Tzuyu memang jarang pulang. gamungkin kan mereka maksain padahal Tzuyu bisa kapan aja ketemu mereka, sedangkan Tzuyu gabisa sering banget ketemu mama nya
Tzuyu melambaikan tangan saat ia sudah sampai dikelasnya kearah Chaeng dkk yang melambaikan tangan kepadanya, senyumnya perlahan sirna mengingat ia harus menyelesaikan sesuatu