chapter 9

74 14 3
                                    

Tzuyu sedang menunggu pesanan roti dan kue kering di sebuah kafe, ia disuruh sang bunda karna hari ini teman-teman Tzuyu akan main kerumahnya.

Dia berdiri untuk beberapa saat, entah kenapa matanya tertarik untuk melihat kearah pintu; yang ternyata baru saja di dilewati oleh seorang wanita yang Tzuyu kenal dengan seorang gadis berseragam SMA yang bergelayut manja di lengan si wanita

Pandangan nya terkunci menatap mereka beberapa saat, namun segera ia alihkan karna mereka mendekat untuk memesan.

Tzuyu melirik sedikit dan terlihat mereka duduk saling berhadapan, meja mereka tidak terlalu jauh jadi sayup-sayup Tzuyu bisa mendengar pembicaraan mereka

"Nginep sama lo jadinya gabisa tidur kan gue, sakit semua ni badan." si cewek sma mulai pembicaraan

"Lebay."

"Ngantuk sumpah."

"Pesen kopi aja"

"Udah kok.

Tzuyu menggelengkan pelan, mau memikirkan maksud lain, tapi orangnya memang iya-iya. gadis itu merasa lega karna dia berhasil menjauhi Sana, keputusan nya untuk memblokir Sana dan menghapus aplikasi laknat itu sangat tepat

Seusai mengambil paper bag, Tzuyu mengucapkan terima kasih kemudian berjalan agak cepat dengan kepala yang sedikit menunduk.

sayangnya dia tidak menyadari kalau ada seorang waiter yang berjalan dari arah berlawanan dengan nampan yang berisi kopi panas

"aww!"

Tzuyu meringis kesakitan karna kopi tersebut tumpah mengenai betis dan pergelangan tangan nya

Sana yang mendengar kegaduhan itu mengalihkan perhatiannya, dia terkejut ternyata orang itu adalah Tzuyu.

"kamu naik taksi aja ya, atau ojol."

Wanita itu berjalan mendekat kearahnya

Tanpa kata dia meraih tangan Tzuyu pergi dari Sana, Tzuyu yang bingung hanya mengangguki permintaan maaf si waiter.












Tzuyu memejamkan matanya sesekali meringis, Sana sedang memakaikan nya salep di betisnya. awalnya Tzuyu menolak namun Sana terus memaksa kalau dialah yang memakaikan salep itu ke Tzuyu

setelah selesai, wanita itu mengipaskan betis Tzuyu dengan tangan dan meniupnya

"Gimana? masih perih??" Sana bertanya selang beberapa menit

"Udah enggak."

Tzuyu menjawab singkat, Sana mengangguk dan hening lagi. Tzuyu lebih memilih menatap kakinya seakan itu adalah pemandangan yang menarik.

tidak tidak, sebetulnya dia sadar sedang di tatap dengan intens oleh wanita itu.

"Kamu gimana kabarnya?"

Sana bertanya dengan senyum yang selalu ia tampilkan, senyum yang terakhir Tzuyu lihat 3 bulan yang lalu

si gadis melirik kearah Sana dan berdehem sebentar, "Gue baik kok."

"Eh iya, makasih buat salepnya." lanjutnya

"Iyaa sama-sama, Tzuyu." Sana menjawab dengan senyum.

"Emm Tzuyu?" gadis itu tidak menjawab, tapi tatapan nya beralih ke Sana, seolah menunggu perkataan Sana selanjutnya

"Kamu.. masih marah sama saya??"

Tzuyu terlihat berpikir, sebetulnya dia tidak ingin mengingat hal itu. tapi untuk menghargai Sana yang sudah membantunya, dia menjawab pertanyaan itu dengan jujur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang