Chaeyoung tersenyum masam waktu melihat ternyata percobaan terakhirnya buat menangin boneka kelinci yang ada di mesin capit ternyata gagal.
Tzuyu, Dahyun, Yeri, Joy dan dua orang lainnya yang merupakan teman Dahyun dan Chaeyoung dari sekolah sebelah— Ryujin dan Yeji tertawa senang karna sebentar lagi mereka semua makan dan yang membayarnya adalah Chaeyoung.
"Sengaja banget sih milih ini, gue kan payah mainin nya!" gadis berlesung pipi yang posturnya imut ngetuk-ngetuk kaca mesin capit
bisa dilihat di sana dikit lagi boneka nya bisa jatuh, tapi sayangnya kesempatan buat Chaeyoung udah abis.
"Yaudah si terima aja, jarang-jarang juga loh gue pengen gratisan." kata Dahyun
"Oh jadi gini caranya morotin Chaeyoung." Yeri mangut-mangut sambil pasang muka ngeselin.
Semuanya sibuk menggoda Chaeyoung yang cuma bisa pasrah, dia tidak berniat ngebales ledekan mereka karna otaknya sekarang lagi mikir kira-kira berapa budget yang tersisa karna mama sama papa nya msih diluar kota dan baliknya 5 hari lagi.
Tapi dibalik itu semua, Chaeyoung merasa bahagia karna Tzuyu terlihat senang sekali.
Tzuyu selalu dibuat bingung kenapa Chaeyoung jika saat main berdua dengannya suka duluan menyerah dan ngasih yang Tzuyu mau , ternyata memang dia payah sekali
dan terbukti 15x main gadapet juga
Menurut Chaeyoung, bukan apa-apa rasa keselnya saat ini. sepertinya karna sekarang dia lagi fokus ngelihat muka bahagia Tzuyu, dia ingin terus melihat sahabatnya tersenyum dan tentunya tidak menutup diri lagi.
Kini mereka berjalan meninggalkan area timezone, Tzuyu mengambil posisi disebelah Chaeyoung dan merangkul gadis itu.
Chaeyoung hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya.
"Aaa, buka mulutnya, Chaeng."
Tzuyu dengan hati-hati meniup daging yang baru ia ambil dari panggangan lalu menyuapi Chaeyoung yang lagi sibuk dengan game di ponselnya sesekali menimpali obrolan yang lain.
Tzuyu sudah menyelesaikan makan nya daritadi, tinggal Chaeyoung saja yang belum kelar; katanya sih lagi mager, jadi makan nya dilamain.
"Utututu manja banget pake disuapin."
"Tzu akunya gamau disuapin juga??"
"Idihh, dikiranya lagi makan bedua doangg."
Chaeyoung julurin lidahnya abis ngunyah,
"Wle biarinn."Tzuyu cuma senyum aja liat mereka yang lagi cengin Chaeyoung sambil terus nyuapin sahabatnya itu dengan telaten.
Waktu dagingnya tinggal 3 potong Chaeyoung ngomong 'udah' habis itu ngambil sumpit buat nyuapin Tzuyu.
"Nih liatt, bukan gue doang yang manja." habis nyuapin, tangan Chaeyoung rapihin poni Tzuyu
Tzuyu nanggepin dengan senyum manis sehabis ngunyah, sesekali ketawa karna mereka semua gada habisnya ngelempar candaan dan kadang menimpali.
Di tempat yang sama..
Seusai Tzuyu dan teman-teman nya meninggalkan meja mereka, seorang wanita menghela napas kesal
Rasanya jengkel sekali sedari tadi melihat adegan yang menurutnya cringe, modus, gajelas tapi bisa bikin dia panas banget rasanya.
gerah, pengen nonjok orang jadinya.
"Woy San, lu dengerin gue gasi— EHH ANJIR RAMEN NYA KENAPA LU BEJEK-BEJEK GITU???"
Niat hati pengen nyamperin Tzuyu karna sudah 3 bulan lebih ga ngeliat gadis itu dia urungkan pas ngeliat Tzuyu lagi sama temen-temen nya
Namun hampir 1 jam Sana menunggu, itulah yang dia dapatkan. sekarang malah rasanya dia pengen pulang aja, gak jadi untuk sekedar nyapa.
Mood nya benar-benar rusak, teman se profesi yang bernama Nayeon cuma geleng-geleng liatnya selain syok sekaligus prihatin ngeliat ramen yang ga karuan bentukan nya dengan kuah yang sedikit tumpah di meja.
dia kemudian memesankan ramen yang baru untuk Sana.
Pertemuan yang singkat antara keduanya yang entah kenapa ngebikin Sana jadi terkadang memikirkan Tzuyu, Sana tidak tau juga apa yang salah dengan dirinya.
Kesibukan nya bertambah pun tidak membuat Tzuyu benar-benar menghilang dari pikiran nya.
ntah karna rasa bersalah atau yang lainnya? wanita itu juga tidak mengerti.
"Bundaa, Tzuyu pulangg!"
gadis itu sedikit berteriak karna tidak mendapati sang mama di ruang tv, taunya beliau sedang di dapur dan memasak sesuatu.
"Eh udah balik ini anaknya Bundaa, mandi dulu gih bentar lagi mateng."
Tzuyu nurut dan pergi ke kamarnya, hari ini sangat seru tapi juga melelahkan karna hampir seharian dia jalan sama temen temen nya.
Sekalian juga mereka main game di rumah Dahyun, dalam rangka refreshing setelah sibuk belajar dan melalui Penilaian akhir semester.
Selesai dengan mandinya, Tzuyu turun dan pergi ke meja makan dimana Bunda nya sedang menata piring dan kemudian duduk kan mengajak Tzuyu buat duduk juga.
Mereka berbincang seputar hari ini dan menanyakan kegiatan masing-masing, tentunya Tzuyu dengan semangat menceritakan aktifitasnya kepada Sang Bunda yang menyimak dan memberikan respon disetiap cerita Tzuyu.
Diam-diam dia merasa terharu dan bangga karna akhirnya, Tzuyu bisa perlahan terlepas dari trauma yang ia rasakan dulu
Bunda Tzuyu juga ingin bertemu dengan teman-teman Tzuyu yang lain.
"Iya bun, nanti Tzuyu ajakin mereka besok."
Jangan lupa vote nya guys😘😋
see u next chapter!