Sudah kalian menduga bagaimana aku menulis setiap paragraf tanpa kehadiran dirinya lagi?, apakah kalian menduga bahwa sosok dirinya bisa ditemui di sosok lain?, banyak maha karya Tuhan yang indah namun aku tetap memilih menumpahkan keabadian cinta ku kepada Nabila Adhwa Azzahra.
"Selamat pagi arunalla, aruthalla malaikat nya papaa." Egie baru saja tiba diruang makan dan langsung menyapa dua anak kecil kembar serta tidak lupa untuk mencium kening keduanya.
"Mama ga kamu sapa Gie?." teguran wanita yang sudah berumur itu pun membuat senyum egie merekah
"Pagi ma, bekel nalla sama thalla udah di siapin ma?."
"Udah, udah mama simpen di tas nalla sama thalla."
"Makasih maa."
"Nalla thalla, bilang apa ke omah?." Ucap egie sembari merangkul kedua anak kecil itu
"Terimakasih omah." Ucap kedua anak kecil itu dengan kompak
"Kamu kapan cari pengganti, Gie?. Nalla dan thalla jelas butuh sosok ibu." Sejenak egie menatap wajah ibunya
"Bunda nalla dan thalla cuman Lala, ma. One and only Lala." Ucap egie dengan nada tegasnya
"Egie mau anterin nalla dan thalla sekolah."
"Nalla thalla ayo Salim ke omah." Mendengar perintah egie kedua anak kecil itu langsung menyalami tangan omahnya dan berjalan keluar secara bergandengan.
"Ma, jangan bilang kaya gitu di depan mereka. Egie gamau bahas pengganti." Mendengar itu ibu egie melepaskan apron nya dan berjalan mendekati egie.
Ibu egie jelas memegang bahu egie dan menatapnya dengan lembut.
"Egie mama tau kamu gabakal hilang cinta ke dia, tapi kamu harus sadar dunia kamu sekarang ada nalla dan thalla. Mereka jelas butuh sosok ibu." Penjelasan ibu egie membuat egie menggeleng keras.
"Aku bisa menjadi sosok papa sekaligus bunda buat mereka berdua."
"Tapi sampe kapan?, ubah perasaan cinta kamu, mama ga suruh kamu buang, tapi liat ke objek lain egie."
"Cinta aku berhenti di karya Tuhan yang bernama Nabila Adhwa Arthanian ma Selamanya."
"Aku pergi ma, makasih udah bantu jagain nalla sama thalla." Setelah mengucapkan kalimat itu egie pun lantas menyusul kedua anaknya yang sudah menunggunya di mobil.
Egie masuk kedalam mobil dan melihat kedua anaknya yang sudah duduk tertib di bangku mobil tanpa ada pertikaian.
"Tumben nalla ga di depan?."
"Nalla harus gantian sama kakak, papa." Mendengar itu egie tersenyum dan mengelus rambut anaknya lewat celah kursi
"Anak pinter. kak Al seneng bisa duduk di depan?." pertanyaan egie hanya di jawab deheman oleh thalla
"Kenapa kakak?, kok papa cuman dijawab deheman?." Egie melihat anak pertamanya menatap tajam ke arah dirinya
"Al ga suka kalo papa harus cari pengganti bunda, kita ga butuh pengganti. Bagi Al papa sudah cukup tidak perlu ada pengganti bunda." Jelas mendengar itu egie tersenyum kecil dan mengelus lembut kepala anaknya
"Al, papa gabakalan cari pengganti bunda. Papa tidak butuh siapa siapa lagi selagi ada nalla dan thalla di sisi papa."
Mendengar itu thalla pun menatap egie sebelum merentangkan tangannya tanda minta dipeluk, tentu egie langsung memeluk anak laki lakinya dan tidak lupa mengajak anak perempuannya untuk ikut kedalam pelukan melalui celah kursi depan.
"Papa sayang kalian, dan bunda."
Setelah melewati drama pagi egie jelas tiba di kantornya, kantor yang ia bangun untuk melupakan rasa sakit setelah kehilangan sosok yang ia cintai, kantor yang dimana egie bisa menumpahkan segala rasa sakitnya, jelas egie membuka studio dan sukses menjadi sebuah entertainment yang menaungi beberapa artis dan musisi terkenal.
"Egie akhirnya lu Dateng, kemana aja si?, ini loh si Evelyn udah marah marah." Ucap jeje, kalian ingat jeje?, teman egie semasa anak SMA bersama nadhin.
"Sorry je, tadi thalla sedikit rewel." Ucap egie dengan rasa bersalahnya
"Makanya gie, cari pengganti lagi pula nyoba sama sosok yang baru apa salahnya?." Ucapan Jeje itu membuat egie tersenyum kecil.
"Gue takut sakitin hati seseorang yang gue pilih itu, gue takut dia sakit kalo tau perasaan cinta gue lebih besar buat bundanya nalla sama thalla dibanding sama dia."
"Makanya move on egie, seberapa kali si gue harus mergokin lu lagi nangis diruang studio?, ga cape lu begitu terus?, tuh si Lala udah bahagia sama yang lain. Plis lah jangan bego bego banget kasian ke diri lu egie." Omelan Jeje tentu tidak di dengar oleh egie
"Berisik je, gue cuman inget kenangan nya." Mendengar itu Jeje langsung kembali merebus egie dalam omelannya
"Bocah dibilangin yak, makanya cari kenangan baru jangan terjebak di masa lalu inget lu dibuang kaya gimana masih mau mau an juga lu, sebel nih yak gue kalo lu udah begini. Kerjaan beres engga, lu gamon mah iya."
"Udah ah pokoknya lu urusin tuh si Evelyn, dia marah marah nyari lu mulu." Ucap Jeje yang kemudian meninggalkan egie.
Setelah Jeje pergi egie kemudian berjalan keruangannya yang sudah pasti ada Evelyn di dalamnya.
Siapa Evelyn bagi egie?, bagi egie Evelyn tidak lain dan tidak bukan hanya sekedar naungannya di entertainment tidak lebih dari status apapun walaupun usaha Evelyn sangat keras untuk mendekati egie.
"Egiee, kemana aja si?, aku nungguin lama tau." Baru saja egie masuk kedalam ruangan dan dirinya sudah disambut dengan rengekan dari Evelyn
"Berisik lyn, gue abis anterin anak anak gue."
"Kenapa ga dikasih ke bundanya aja si Gie, kok kamu mau repot repot urus dua bocil itu, mending kamu pacaran sama aku dan aku jelas bisa kasih kamu anak anak yang lebih lucu dari mereka." Mendengar itu egie jadi merasa sebal dan langsung menarik pergi wanita dihadapannya keluar dari dalam ruangannya
"Pergi deh lyn, gue gamau denger omongan ngawur lu. Sampe kapan pun gue gabakalan mulai cerita baru dengan siapa pun selain nunggu orang yang gue cintai balik." Egie melepaskan cengkraman nya setelah berhasil menyeret Evelyn keluar ruangan.
"Ih egie kamu kenapa segitunya si?, LIAT GIIEE aku kurang cantik apa si?, aku kurang bahenol apa?, aku kurang gede apa?, aku juga punya dimple gie."
"Gue ga mencari kesempurnaan rupa lyn, gue menunggu cinta di dalam sosok bidadari semesta yang kehilangan arah untuk pulang." Setelah mengatakan itu egie lantas menutup pintu ruangan nya dengan keras.
"IH SEBEL, AKU PASTIIN KAMU BERLUTUT KE AKU EGIE."
"Lagian secantik apasi mantan istri kamu ini sampe kamu nolak aku, liat aja bakalan aku bikin kamu tergila gila sama aku." Ucap Evelyn sembari menghentakkan heels nya ke lantai dan kemudian pergi sembari memakai kecamatan nya.
Sedangkan di dalam ruangan egie mengambil frame berisi foto dirinya Lala dan kelahiran kedua anak kembarnya, tidak egie sadari air mata mulai menetes ke kaca frame foto keluarga kecilnya.
"Aku nunggu kamu pulang, aku nunggu kamu bawa cinta aku kembali, rumah kamu gabakalan pernah hilang tapi dimana aku menemukan rumah aku sekarang la?, kamu membawa pergi semua perasaan aku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Keabadian
Teen FictionSiapa yang tidak memiliki cinta?, semua orang memiliki cinta. Lalu sebatas mana kamu mengenal cinta?, aku mengenal cinta dalam bentuk maha karya Tuhan yang tidak bisa aku sebutkan betapa indahnya sosok Nabila Adhwa Azzahra, aku mencintai segala kein...