Empat

107 12 2
                                    



Kapan terakhir kali kalian merasakan tidur nyenyak?, egie kali ini terbangun pukul 08.50, dirinya ingat betul dengan mimpinya yang di datangi oleh orang yang ia cintai.

"Seharusnya itu bukan mimpi."

"Good morning, sunshine." Egie menatap frame di meja nakasnya dan tersenyum kecil.

Kemudian egie beranjak dari kasur untuk merapihkan kasurnya, kebiasaan nya itu mulai melekat dan berubah karena saat dulu dirinya lah orang yang sering membuat kasur menjadi berantakan.

Setelah merapihkan kasurnya egie berlanjut untuk membersihkan diri guna menyiapkan dirinya untuk mendatangi acara pembukaan butik Jeje. Selain menjadi sekretaris Jeje memang menjadi desainer dan mendirikan beberapa butik terkenal, awalnya sekretaris bukan pilihannya namun melihat temannya terpuruk akhirnya Jeje memberanikan diri untuk mengambil profesi sekretaris temannya agar bisa memantau kondisi temannya itu.














"Nalla jangan gangguin kakak, kak Al cepet abisin sarapannya abis ini kita pergi ke pembukaan butik onty jejey."

"Al malas berada di keramaian papah." Ucapan thala itu pun membuat perhatian egie teralihkan,

Baru kali ini Athalla mau menyampaikan ketidaksukaan nya, biasanya dirinya akan ikut apa yang disampaikan oleh egie atau pun hal yang di inginkan oleh nalla.

"Papah kak Al boong, sebenernya kak Al tidak mau ketemu sama onty menol." Ucapan cadel nalla pun membuat egie tersenyum

"Gaada Evelyn kok disana, kak Al bisa nyaman disana sama onty jejey." Penjelasan egie tidak langsung dipercayai oleh Athalla

"Onty menor kan suka kaya jelangkung papa, datang ga diundang pulang malah maksa dianterin." Mendengar ucapan dari bibir mungil anaknya itu seketika egie meledakan tawanya

"Kak Al tau darimana kata jelangkung hum?."

"Dari uncle zhy papa."

"Emang si zhy ga ada akhlak, nalla jangan ikut kata kakak Al ya?." Peringat egie terhadap anak perempuan nya

"Engga papa, nalla anak baik tidak nakal sepelti kakak Al." Ucap nalla yang mendapat delikan dari Athalla

"Kapan kakak Al bandel nalla. " Ucap Athalla dengan nada ketusnya

"Kemalin nalla liat kakak sedang nempelin pelmen kalet di kulsi nya onty menol." ucapan polos nalla pun membuat Athalla panik dan langsung mencubit pelan tangan nalla

"Oh jadi kamu yang nempelin permen karet ke Evelyn?." Seketika itu Athalla pun menundukan kepalanya

"Sorry papa."

Egie bukannya marah, justru ia tersenyum dan menepuk nepuk bahu anknya

"Bagus itu, papa juga sebel sama dia terimakasih udah wakilin papa tapi kakak Al tau kan hal itu ga boleh dilakuin karena itu ga sopan buat dilakuin."

"Kakak tau papa, tapi onty menor nyebelin banget suka nempel nempel ke papa kaya magnet."

"Onty menol juga waktu itu bentak bentak onty jejey, nalla tidak suka."

Egie mengelus rambut kedua anaknya dan tersenyum kecil

"Sifatnya sama kaya kamu semua, ga suka kalo ada orang lain Deket aku." Gumam egie pelan

"Udahh, ayo kita berangkat ke butik onty jejey."





















Egie baru saja tiba di butik Jeje, dan dia sudah di sambut dengan pekikan Jeje nadhin dan teman temannya sewaktu SMA nya dulu.

"Hai kakak Al yang ganteng." Sapa nadhin yang dibalas senyuman manis dari Al

"Ganteng banget kamu, mau ikut onty nanaz gaa."

"Heh, enak aja main bawa bawa anak gue lu." Ucap egie dengan matanya yang sudah memelototi nadhin

"Yee duda gatau jokes apa ya."

"Onty jejeyy, cake buat nalla manaa." Egie seketika itu menatap Jeje

"Cake apaan je?, nalla minta apa ke lu?." Tanya egie dengan penuh perasaan, setaunya anak perempuan nya kurang suka cake jika bukan bundanya yang membuatnya sendiri

"Oh dia katanya mau red Velvet cake, katanya dia kangen sama bundanya makanya minta cake itu ke gue." Mendengar ucapan Jeje, egie langsung melihat ke arah anaknya yang menyantap cake nya dengan lahap

"Bukan cuman nalla yang kangen bundanya, tapi gue juga."

"Malah bucin lagi, udah lu enjoy aja Gie cari kesenangan lu disini lagian banyak temen temen SMA juga kan disini." Ucapan Jeje tidak di hiraukan oleh egie

"Ga ada yang sama kaya dia, dan gue bakalan setia seumur hidup cuman ke dia." Ucap egie dengan nada seriusnya

"Terserah ah, gue males sama lu." Setelah itu jeje kemudian meninggalkan egie begitu saja dengan mengajak nalla sedangkan Athalla sudah dibawa oleh nadhin dan kini hanya menyisakan egie


Merasa bosan egie berkeliling butik dan sampai di sebuah pojok stand bertuliskan ' apapun tentang mu '

Perlahan egie membaca surat surat yang tergantung di stand tersebut dirinya tidak sengaja membaca salah satu surat yang berisi nama Lala, ia pikir itu hanya sebuah kebetulan hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk ikut berpartisipasi menulis surat.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menuliskan suratnya dan menggantung nya egie pun berbalik meninggalkan stand nya tanpa tau ada seseorang yang memperhatikan nya.






Mencintai mu itu pilihan ku dalam bentuk segala rasa yang akan aku terima sebagai konsekuensi nya, bukan aku puitis namun cinta ku yang menyatakan demikian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keabadian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang