Apple My Love (SAMPLE)

10. The lonely one

"Puth, bagaimana cara kerja Twitter?"

Aku telah duduk di depan komputerku dan mencoba mencari tahu sepanjang hari. Aku akhirnya bertanya kepada saudara laki-lakiku saat dia akhirnya kembali dari kerja.

"Sama saja dengan Facebook. Facebook untuk pamer ke teman-teman. Twitter untuk mengeluh."

"Bagaimana mereka berbeda?"

"Di Facebook, kamu harus menambah teman agar mereka melihat betapa hebatnya hidupmu. Kalau kamu memposting hal-hal sedih, mereka akan menginjakmu dan bergosip di grup chat LINE. Tapi di Twitter, kamu bisa jadi siapa pun yang kamu mau. Pilih saja sebuah nama. Lalu kamu bisa menyerang siapa pun mulai dari perdana menteri Thailand hingga presiden Korea Utara."

"Aku masih tidak melihat perbedaannya."

"Katakan saja... itu untuk mengeluh. Cerita selesai."

Apakah aku berteknologi rendah, atau saudaraku tidak pandai memberi informasi? Sudahlah. Aku akan mempelajari rangkaiannya secara langsung. Karena Aontakarn ada di Twitter, aku harus belajar cara menggunakannya.

Jadi aku bisa memberinya dukungan...

Ah... Aku sedang membuat akun, dan aku terjebak pada titik di mana aku harus memikirkan sebuah nama. Ya... karena aku melakukan ini agar aku dapat mendukung Aontakarn, aku menamai diriku 'APPLE_Honey'. Ini cocok dengan pembukaan surat-suratku. Apa berikutnya? Bagaimana cara mengirim pesan ke Aontakarn?

"Puth. Dan bagaimana kita bisa berbicara dengan orang lain?"

"Cari teman. Misalnya, jika kamu ingin tahu apa yang aku keluhkan setiap hari, follow aku."

"Bagaimana kalau aku tidak tahu akun siapa yang ingin aku ajak bicara?"

"Itu artinya kamu bodoh."

Terima kasih...

Setelah aku tidak mendapatkan jawaban yang berguna dari kakakku, aku melihat ke ponselku, berpikir keras. Apakah aneh jika aku menghubungi Aontakarn terlebih dahulu? Tapi kita dekat.

Itu tidak aneh, kan?

Jadi aku pergi ke ruang obrolan wanita berwajah manis itu. Aku melihat pesan terbaru di mana dia mengundangku ke rumahnya. Aku masih malu, tapi karena kami lebih banyak mengobrol, aku memberanikan diri untuk menghubunginya terlebih dahulu.

Think Chris Kitkat: Stiker

Orang lain di ruang obrolan membaca pesanku setelah dua detik. Dia membalas dengan stiker juga. Bedanya hanya ada kata-kata di stikernya.

Aontakarn: Hai, teman.

Lucu sekali.

Aku terkikik di ponsel, seolah sedang berbicara dengan Hyun Bin. Namun, saat menyadari orang tuaku menatapku, aku langsung duduk tegak dan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.

Think Chris Kitkat: Chris sedang belajar cara menggunakan Twitter.

Think Chris Kitkat: Bisakah kamu mengajariku cara menggunakannya? Siapa namamu di sana?

Aontakarn : @Aontakaran_RAKs

Aontakarn : Kamu sedang belajar cara menggunakan Twitter?

Think Chris Kitkat: Ya. Karn bilang kamu menggunakannya, jadi aku ingin belajar cara menggunakannya juga.

Aontakarn : Apa akunmu?

Aku hendak mengetik 'Apple', tetapi aku berhenti. Aku hampir terpeleset! Jika aku mengetiknya, dia akan tahu bahwa orang di balik surat-surat penyemangat itu adalah aku.