✯Chp⁵✯

523 53 5
                                    

Typo bertebaran

Vote komen nya
Makasih!!

_________
______________

Ting.. Ting.. Ting..

Bel istirahat berbunyi semua murid bersorak gembira karna mereka sudah sangat lapar ingin segera pergi ke kantin.

Begitu juga dengan Vergan ia akan pergi ke kantin namun saat sudah sampai di depan pintu ia di panggil oleh guru.

"Nak vergan kamu di panggil ke ruangan kepala sekolah" ucap guru itu sebut saja guru sindi.

Guru sindi adalah guru yang sangat baik terhadap vergan di antara semua guru yang sama hal nya membully vergan seperti murid², namun bu sindi sangat lah berbeda dengan mereka.

Vergan mengangguk mengiyakan ucapan bu sindi.

"Apa kamu masih tunggak spp sekolah vergan? mau ibu bantu?" tawar sindi baik hati.

"Eh! tidak usah bu, selama ini aku selalu merepotkan ibu, bahkan aku belum bisa berbalas budi" jawab vergan.

"Ibu selalu membelikan ku buku baru setiap semester sekolah dan juga membelikan ku seragam setiap aku naik kelas, dan jasa lain yang ibu berikan pada ku belum aku balas bu, tapi pasti akan aku balas dan ingat selalu kebaikan mu, jadi kumohon untuk sekarang jangan membuang uang mu hanya untuk melunasi spp ku" lanjut vergan panjang lebar.

Bu sindi mengangguk sembari tersenyum tulus.

"Ibu percaya masa depan mu cerah vergan jangan menyerah dengan keadaan sekarang" ucap sindi menyemangati.

Vergan mengangguk dan pamit pergi ke ruangan kepala sekolah.

Sesampainya vergan di sana ia mengetuk pintu dengan sopan.

Setelah mendapat jawaban dari dalam vergan masuk.

"Ada apa bapak panggil saya?" tanya vergan sopan.

"Duduk lah dulu nak vergan" bukan nya menjawab kepala sekolah itu menitah.

Vergan segera pergi ke sofa yang berhadap hadapan dengan kepala sekolah tersebut.

"Emm ada apa ya bapak repot² panggil saya" tanya vergan lagi.

"Begini nak vergan, ini masalah uang spp dan sekolah mu" jawab kepala sekolah itu kita sebut saja pak tono.

Vergan tidak menjawab ia masih menunggu pak tono melanjutkan ucapannya.

"Kamu sudah tunggak selama 9 bulan yang di mana jumlah tunggak mu juga sudah sangat besar vergan, bapak sebenarnya tidak masalah karna bapak yakin sebelum kamu lulus juga kamu akan membayar uang spp ini sampai lunas, namun peraturan tetap lah peraturan jika kamu sudah tunggak selama lebih dari 10 bulan kamu terpaksa kami keluar kan walaupun kamu murid berprestasi" ucap pak tono

"Berapa total tunggakan saya pak" tanya vergan dengan tenang.

"Sebenarnya 45 juta, namun karna kamu murid berprestasi jadi kamu tak apa bayar 40 juta" jawab pak tono.

Vergan mengangguk paham.

"Kalau begitu bisa tunggu saya bayar besok pak? saya janji akan melunasi nya besok" ucap vergan dengan santai.

"Besok? apa kamu tak keberatan?" tanya pak tono karna setau nya vergan ini bukan lah anak orang kaya yang di mana akan mendapatkan uang 40 juta dalam semalam.

"Hmm saya tidak keberatan kok pak karna memang ini sudah jadi kewajiban saya untuk melunasi spp ini" jawab vergan tenang.

Pak tono mengangguk dengan wajah senang.

"Kalau begitu saya permisi pak saya harus makan sebelum bel masuk bunyi" pamit vergan

Pak tono mempersilahkan, dan vergan berjalan keluar.

Sebenarnya yang ada di pikiran vergan adalah ia ingin melunasi nya sekarang namun karna uang nya di rumah ia terpaksa harus besok.

Sesampainya di kantin vergan mencari tempat duduk, ia merasa di perhatikan banyak orang, mereka mungkin merasa asing dengan Vergan Alexander yang sekarang.

Setelah menemukan tempat duduk vergan memesan makanan dan menunggu.

Saat sedang menunggu makanan vergan di hampiri oleh 3 orang.

Vergan menoleh dan mata nya bersitatap dengan mata tajam itu.

Ahh.. vergan tau siapa yang di depan nya ini dan dua orang di belakang lelaki ini.

"Akhirnya cupu sekolah juga, enak gk libur 2 bulan?" tanya alvaro dengan mata menatap tajam vergan.

"Kenapa? lo kangen gw?" tanya vergan pede, dia akan membalas perlakuan mereka mulai sekarang.

"Pede banget lo cupu" jawab Alvaro.

Seisi kantin melihat mereka, walaupun sudah tontonan biasa namun cukup menghibur bagi mereka. ck kejam sekali bukan?.

"Ahaha abisin aja var biar masuk rs lagi" ucap salah satu murid di kantin dengan tidak berperasaan.

Vergan yang mendengar tertawa sinis.

"Siapa lo?" tanya vergan santai.

"Kenapa? mau lawan gw? emang bisa?" tanya siswa itu menantang.

Karna merasa sudah tidak kuat menahan sabar, vergan berdiri dia mendorong alvaro secara kasar dan berjalan ke arah murid tadi.

"Mau apa lo hah?!" tanya siswa itu karna melihat vergan yang berjalan ke arah nya dengan tatapan tajam.

Dengan tanpa aba-aba dan pengampunan, vergan dengan santai menendang perut siswa itu dengan keras, bahkan siswa itu mental menabrak meja.

"Arghh sshh.." ringis siswa itu karna tendangan tadi bukan lah main².

Vergan menghampiri dan langsung menjambak rambut itu dengan keras.

"Kalau gw denger lo ngomong kaya gitu di depan gw.. siap terima konsekuensi ok!" ucap vergan dingin lalu ia menghempaskan kepala itu sampai terbentur lantai dengan kasar.

Setelah selesai vergan berjalan kembali ke arah kursi tempat ia duduk sebelumnya.

Dan ia menatap tajam ke arah semua murid yang menatap nya tidak percaya.

Alvaro yang melihat itu tersenyum tipis. Wah apa apaan ini? tanya dua orang di belakang Alvaro, siapa lagi jika bukan Arga dan Deon.

Alvaro segera duduk di samping vergan dengan tangan yang bertengger di pundak si manis.

"Wah lo berubah banyak ya, tapi gw gk kaget sih" ucap alvaro.

Vergan tidak membalas ia fokus bermain hp.

Karna merasa di acuh kan Alvaro tidak terima ia ambil hp itu secara paksa.

Vergan juga tidak terima hp nya di ambil secara paksa.

"Siniin hp gw bangsat" ucap vergan membentak.

"Ambil kalau bisa" ucap alvaro lalu pergi meninggalkan kantin.

Kedua sahabat varo tidak ikut, karna mereka lapar oky?.

Vergan di bawa ke sebuah ruangan dan err-.

____________________________

To be continued

Tertanda
(Kam, 24, okt, 2024)
{930} kata

Chp⁵

Byee all

Hi guys author mau info ini terakhir author up karna author mau hiatus sebentar. Makasih!

||Transmigrasi ke tubuh pemuda culun?? {bl}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang