Seseorang wanita berlari ditengah derasnya hujan dengan melindungi kepalanya dari air hujan menggunakan tasnya, dia memasuki halte bus dan berteduh disana. Sembari menunggu bus datang terlihat hanya dirinya seorang yang berteduh disana.
Tidak ada orang lain dikarenakan hujan turun dengan derasnya dari pagi sampai sore hari ini membuat jalanan menjadi sangat sepi. Setelah menunggu beberapa lama, bus pun tiba dihalte. Bus berhenti tepat didepan halte supir membukakan pintu membiarkan penumpang untuk masuk.
Wanita itu kembali menutup kepalanya lagi mengunakan tas yang dia bawa, saat akan bersiap untuk berlari kepintu bus. Dari kejauhan terlihat ada sepasang pria dan wanita yang berlari kecil diderasnya hujan.
Dengan memodalkan jaket sang pria untuk dijadikan penutup kepala dan badan mereka berdua agar tidak basah terkena air hujan. Mereka berlari masuk kedalam bus, pria itu mengibaskan jaketnya yang basah didepan pintu bus.
Dia kembali mengenggam jemari wanita yang bersamanya tadi untuk membawanya mencari tempat duduk didalam bus. Mereka akhirnya memilih untuk duduk dibangku paling pojok belakang.
Nama wanita yang hanya diam sedari tadi berdiri di halte bus adalah Flona. Tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari dua orang itu yang sangat familiar dimatanya.
"Hans"Mengigit bibir bawahnya.
"Kenapa aku bertemu lagi dengan mereka disaat seperti ini? Hubungan mereka semakin dekat setelah kami putus"Senyum miris air mata menetes membasahi kedua pipinya.
"Aku masih ingat dengan sangat jelas, pertemuan pertama kali kita dihari hujan tiada henti sama seperti hari ini"Menatap langit yang menurunkan butiran air yang membasahi bumi.
"Sejujurnya..."
"Aku sangat menyesali semuanya"Beralih melirik dua orang itu yang sedang bercengkrama riang didalam bus.
Pintu bus tertutup rapat, sang supir menginjak pedal meninggalkan hatel bus. Flona masih tetap setia berdiri ditempatkan semula tanpa beranjak kaki dari sana. Mengingat kembali masa lalu saat didirinya masih remaja kembali berputar dalam benaknya.
Kenangan pahit dan juga indah yang dia jalani bersama seseorang yang begitu mencintainya dikisah percintaan sewaktu mereka masih anak SMA. Masih teringat jelas dimemori ingatannya.
"1 tahun lebih kita menjalani hubungan yang tidak akan pernah bisa aku lupakan sampai detik ini. Kenangan indah yang kamu berikan sangat melekat diingatanku"
"8 November akan selalu menjadi kenangan terindah dan memberikan luka yang sangat mendalam untuk kita berdua"
"Aku minta maaf untuk segala luka yang aku tanam dihatimu, Hans. Maafkan aku yang tidak lebih dulu untuk memikirkanmu perasaanmu sebelum melakukannya"
"Aku minta maaf untuk segalanya yang telah terjadi dimasa lalu, Hans. Hiks.. Hiks.."
10 tahun yang lalu sebelum semuanya menjadi cerita menyakiti untuk dua manusia yang menjalani kisah percintaan remaja, Hans berdiri didepan jendela kaca dikelas menatap lurus kedepan. Dia tengah menyaksikan indahnya pemandangan sunset dari balik jendela kaca kelas.
Warna langitnya yang berwarna oranye kemerahan dan bercampur kuning membuat pemandangan semakin indah mencuri perhatian, senyumannya mulai mengembang ditepi bibir.
Cahaya sunset yang terpancar menembus kaca jendela kelas dan memberikan kehangatan yang bisa dirasakan semua orang saat menikmati keindahan Sunset, sesorang siswi berlari cepat dilorong koridor sekolah dan berhenti tepat didepan pintu kelas, membuka pintu dengan kasar nafas yang terengah-engah.
Membuat Hans mengalihkan pandangannya kepada siswi tersebut yang berdiri diambang pintu kelas. Seluas senyuman hangat seketika terukir dibibir Hans.
"Umm, Hans"Panggilnya nada kesal menutup pintu kelas menghampiri Hans.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 November
Nouvelles𝙎𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙡𝙞𝙣 𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 5 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 11 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣, 𝙁𝙡𝙤𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙃𝙖𝙣𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙩𝙖𝙧𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙤𝙡𝙚𝙝 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙨�...