Happy Reading❤️
🦋
🦋
🦋Paginya setelah bangun dari tidur Axel langsung berpamitan membawa adiknya pulang sebelum ibu dan ayah Gazeon kembali kerumah.
Akan panjang urusannya jika mereka melihat adiknya itu ada di sana. Walau Axel mungkin bisa menjelaskan, tapi ibu Gazeon itu tak mau kalah dah tak ingin peduli.
"Xel, ibu sama ayah Zeon belum pulang ya?" Tanya Liana saat melihat anaknya itu turun dari kamarnya yang berada di lantai 2.
"Belum kayaknya, mobilnya belum ada di rumah itu."
Weekend begini biasanya memang Zeon selalu ditinggal sendiri di rumah, jadi Axel dan ibunya pun tak heran.
"Nih antar sana, Zeon pasti belum makan." Ujar Liana menyodorkan sebuah kotak makan pada putranya untuk di antarkan pada Gazeon.
Axel menghela nafas sembari tersenyum. Ibunya ini baik sekali. Saat tangannya dengan santai meraih kotak makan yang ada di tangan ibunya, mendadak matanya membulat. Pasalnya kotak makan itu dengan cepat sudah di rampas oleh sang adik.
"El aja yang anter ya, ma?"
Belum sempat Liana ataupun Axel merespon, Elzora sudah lebih dulu berlari keluar rumah.
*
*
*
Tok tok tok.Gadis itu sedikit kesal lantaran sudah berkali kali mengetok pintu, tapi tak ada yang muncul untuk membukanya.
Sampai saat ia mendengar ada suara benda jatuh di dalam sana, dengan tergesa Elzora masuk tanpa permisi. Entah kenapa dirinya jadi khawatir, ia lupa kalau Gazeon itu 'tak dapat melihat' dan lebih parahnya di rumah ini seperti tak berpenghuni.
Saat masuk ke dalam gadis itu sempat terdiam. Semalam ia tak menyadari betapa sepi rumah Gazeon, ada beberapa asisten rumah tangga tapi mereka pun seperti tak menghiraukan keberadaan lelaki di hadapannya yang kini sedang sibuk meraba lantai mencari instisblind miliknya yang jatuh.
Tanpa bersuara gadis dengan setelan piyama kotak-kotak berwarna biru langit itu menggenggam pergelangan tangan Gazeon sampai lelaki itu sedikit tersentak karena terkejut.
"S-siapa?" Tanya Gazeon terbata dengan raut wajah sedikit panik dan bingung jadi satu.
Memilih tak tak menjawab, Elzora memberikan instisblind yang di cari oleh Gazeon lalu membantunya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction#parksunghoon #teenfiction Memangnya ada manusia yang terlahir sempurna? Berhenti mencela, dan mulai berkaca. Gazeon Aksara Arfawiguna, remaja berusia tujuh belas tahun. Akibat kecelakaan besar yang terjadi tujuh tahun lalu Gazeon harus menerima ta...