#parksunghoon #teenfiction
Memangnya ada manusia yang terlahir sempurna?
Berhenti mencela, dan mulai berkaca.
Gazeon Aksara Arfawiguna, remaja berusia tujuh belas tahun. Akibat kecelakaan besar yang terjadi tujuh tahun lalu Gazeon harus menerima ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋 🦋 🦋
. . .
Axel kembali mengantarkan sekotak makanan untuk Gazeon pagi ini. Awalnya Elzora kekeh ingin mengantarkannya tapi di tahan oleh Liana yang menyuruhnya bersiap untuk ke sekolah.
Sekolah baru gadis itu sama dengan sekolah Axel dan Sabian. Harusnya ia senang, karena kedua sahabatnya yaitu, Lucia dan Melody juga akan ikut dengannya.
Namun sejak pagi ia sudah di buat murung lantaran tak bertemu dengan Gazeon.
* * *
Mata Axel bergulir ke kanan dan ke kiri, memperhatikan sekitar rumah Gazeon yang lebih sepi ketimbang hari biasanya.
"Kemana sih ni anak," gumam Axel sembari mengambil gawai yang berada di saku jaketnya.
Jam menunjukan pukul 06.30, menandakan jika waktu untuk berangkat ke sekolah semakin menipis.
Butuh waktu 15 menit untuk sama ke sekolah, sedangkan lelaki itu masih berusaha menunggu sahabatnya itu dari luar pintu.
Hingga supir pribadi ayah Gazeon tiba, dan akhirnya Axel bisa masuk ke dalam sana.
"Zeon?" Axel berjalan menuju ke kamar Gazeon dengan perasaan tak enak.
Pasalnya ia sudah di luar rumah kurang lebih 10 menit, namun tak ada yang bergerak membuka pintu.
Padahal jika tau orang itu adalah Axel, Gazeon tak mungkin tidak membukakan pintu.
"Zeon," pelannya saat menyentuh knop pintu kamar Gazeon.
Cklek..
Saat pintu itu dibuka, Axel terlonjak laget ketika dengan tiba-tiba Gazeon sudah berada di balik pintu tersebut.
