Wibu Fetish Lendir

24.5K 87 7
                                    

Lumayan dapat uang jajan 300k dari Vallen di luar gaji bulanan Alika yang udah disepakati Vallen 7 juta/bulan. Lumayan banget itu lebih dari UMR Jakarta. Gak perlu pusing lagi ngelonte karena udah punya kerjaan tetap. Bisa kirim buat Mama di kampung.

Alika ke Indoapril terdekat mau beli mie instan. Kepingin. Udah lama gak makan mie di kosan. Me time selagi gak ngampus hari ini.

"Mas, habis ya mie kocoknya?" tanya Alika pada mas karyawan.

Mas itu malah cengengesan sambil perhatikan body Alika yang mantul. Dada gak besar, tapi pinggang langsing dan kulit mulus seksi. Muka juga cantik banget pas banget sama rambut hitamnya.

"Oii, Mas! Ditanya malah bengong!" sentak Alika geram.

"Iya, habis neng. Kalau yang lain ada tuh yang bisa dikocok." Mas itu kedipkan mata pada Alika, melirik lagi ke paha seksi Alika yang terlihat jelas karena Alika pakai hotpants.

Mata Alika melotot. "Saya aduin mau, Mas?" ancam Alika.

"Canda, Mbak. Maksudnya itu lho, banyak merek mie lain. Pilih aja Mbak suka yang mana." 

Alika gak mau buang buang waktu sama mas karyawan gatel itu. Kalau ganteng mending, ini udah burik, bau ketek lagi. Jijik Alika ihh

Ketika Alika mau ambil mie ramen, tangannya bersamaan bersentuhan sama tangan seorang cowok. 

"Eh?" Alika dan cowok itu sama-sama kaget.

Alika kaget melihat cowok ganteng itu masih pakai seragam SMA. Walaupun masih SMA, tapi badannya tinggi dan sikapnya cool seperti cowok dingin ala anime. Mukanya pun ganteng, mulus, wangi. Dia pakai jaket berhoody.

"Silakan, Kak," kata cowok SMA itu mengalah sama Alika.

"Kamu aja deh. Aku gak jadi," kata Alika jadi salah tingkah. Gila. Ngapain dia salah tingkah sama anak SMA?

Cowok ganteng itu tersenyum dan mengambil mie ramen. "Makasih ya, Kak.'

Alika akhirnya selesai belanja. Dia jadi beli mie ramen merek lain dan susu stroberi. Mbak Kasir lalu tersenyum pada Alika.

"Mbak, tadi ada cowok SMA nitip, katanya ini buat Mbak aja." Mbak kasir kasi mie ramen yang tadi dipegang sama Alika.

"Hah?" Alika bengong melihat mie ramen itu. Sudah dibayar dan ada nomor WhatsApps cowok SMA itu.

Mbak kasir dan teman ceweknya saling lirik dan senyam senyum. Alika langsung pergi, tapi jantungnya berdebar. Wangi parfum cowok itu bahkan masih terasa di mie ramen. Kok Alika jadi deg-degan ya? Teringat muka ganteng anak SMA.

"Ihh kamu udah gila ya, Alika?" gumam Alika menampar pipinya sendiri.

Di kosan Alika makan mie dengan pikiran entah ke mana. Gak konsen sejak di indoapril. Karena gak tahan lagi akhirnya Alika ambil hape dan hubungi nomor cowok SMA ganteng itu.

"Halo, moshi moshi," sapa cowok ganteng dengan suara muda menggemaskan.

Alika tersentak. "Eh, halo. Kamu cowok yang tadi di minimarket."

"Eh, kakak yang tadi. Ya, Kak. Gimana?" 

Alika tersenyum. "Aku Alika. Panggil Alika aja."

"Oh ya, Alika. Aku Hansen." 

Alika banyak mengobrol dengan Hansen. Tidak terasa satu jam terlewatkan sampai akhirnya Hansen menanyakan apa Alika suka anime. Alika bilang tidak terlalu paham anime. Cuma tau sekadarnya seperti Sakura (naruto) dan Nami (Onepiece). Hansen gak masalah, tapi menurutnya Alika mirip karakter cewek-cewek di anime. 

"Kamu mirip sama dia." Hansen kirim chat ke Alika dan kirim gambar Suzune Horikita (Classrom of the Elite). Alika cuma tertawa saja karena menurutnya lucu dibilang mirip sama karakter anime. Karakter cewek anime itu pakai seragam sekolah dan berambut hitam. Mungkin karena rambutnya yang hitam panjang saja makanya Alika dibilang mirip.

Gara-Gara Spinjam Rela DieweTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang