Angel Baby [SoobJun]

23 1 0
                                    

Choi Soobin
Choi Yeonjun
_______________________________________

Soobin pernah merasa bahwa hidup tidak lagi layak. Di tinggalkan oleh orang-orang yang dia sayangi membuat jiwanya perlahan terkikis frustasi. Pernah sekali ia mencoba melakukan percobaan bunuh diri. Menenggelamkan dirinya di bathup kamar mandi apartemennya. Namun rencananya gagal, karena kakinya tidak sengaja menyenggol penutup bathup, menyebabkan air yang melahap tubuhnya perlahan surut. Tapi percobaan bunuh diri yang ia rencanakan tidak hanya sekali. Tapi entah mengapa, setiap ia menjalankan rencananya. Semuanya tidak pernah berjalan lancar. Sampai di suatu titik dirinya benar-benar lelah. Merasa sudah benar-benar tidak kuat untuk menjalani kehidupan yang berat seorang diri. Dan ia yakin, rencananya kali ini untuk membunuh dirinya akan terlaksana. Maka dari itu ia menyiapkan segalanya.

Sepulang kerja ia mampir ke minimarket untuk membeli seutas tali tambang. Rencananya sudah ia susun matang-matang. Kursi yang akan dia gunakan untuk pijakan juga sudah ia letakkan di tengah ruangan, tepat di bawah balok kayu panjang penyangga atap. Dirinya sudah sangat siap, pergi meninggalkan dunia yang sudah tidak mampu lagi ia jalani.

Namun lagi-lagi rencananya gagal. Bukan karena tali tambang yang akan dia gunakan untuk menggantung dirinya putus atau balok kayu yang menjadi penyangga roboh. Tapi semua ulah si penjaga kasir.

Semua berawal ketika Soobin sudah selesai memilah tali tambang yang cocok dan kuat untuk menahan beban tubuhnya, ia berjalan menuju kasir. Di depannya terdapat dua orang yang antri. Jadi sambil menunggu gilirannya, Soobin mengetik sebuah pesan terakhir di ponselnya.

"Permisi, silahkan maju"

Soobin tersentak, ia mendongak dan mendapati dua orang di depannya sudah tidak ada. Dengan canggung ia melangkah, kehadapan sang kasir dan meletakkan apa yang dia beli di atas meja. Ia mengeluarkan dompetnya, mengambil selembar uang untuk membayar tagihannya. Namun ia tidak mendengar barang belanjaannya di scan oleh sang kasir, justru masih tergeletak di atas meja. Soobin tentu kebingungan, lantas tatapannya mengarah pada kasir pria yang memperhatikan barang belanjaannya.

"Anu permisi, barangku.."

"Memangnya kau yakin setelah bunuh diri kau akan menjadi lebih baik di kehidupan selanjutnya?"

Soobin terdiam, menatap sang kasir dengan raut bingung dengan alis yang mengerut.

"Maksudnya?"

Soobin mendengar helaan nafas dari pria di depannya. Dan mata mereka bertemu setelah sang kasir mengangkat kepalanya yang semula tertunduk.

"Maaf tuan, tali ini tidak di jual"

Setelahnya tali yang tergeletak di atas meja di buang oleh sang kasir. Tindakan tersebut tentu membuat Soobin merasa kesal. Ia membanting dompetnya ke atas meja kasir lalu menatapnya dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan?"

Namun kemarahannya tidak membuat pria di depannya gentar. Justru dirinya mendapatkan tatapan yang tak kalah tajam.

"Aku mencoba menyelamatkan nyawamu"

"Apa?!"

Suara helaan nafas kembali ia dengar. Dan Soobin semakin tersulut emosi karena merasa pria di depannya terlalu ikut campur. Baru saja bibirnya terbuka untuk memaki sang kasir karena pelayanannya, tapi sebuah kalimat terlontar dan itu cukup membuat Soobin membuang niatnya untuk mengakhiri hidup.

"Jika kau merasa hidupmu berat, bukankah seharusnya kau membuktikan bahwa kau mampu dan kuat untuk menjalaninya? Dengar tuan, memang tidak semua permasalahan ada titik terangnya. Namun mengakhiri hidup juga bukan pilihan yang terbaik. Di luar sana banyak orang yang berjuang untuk bertahan hidup, dan kau malah menyia-nyiakan nikmat yang di berikan tuhan? Tuan, apa kau tidak percaya kalau tuhan sudah mempersiapkan sesuatu yang membahagiakan untukmu?"

random!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang